Ada suami dan istri yang selalu cekcok setiap hari. Akhirnya suaminya bete dan pergi ke warnet.. Di warnet, ia pun melakukan chating dengan seorang konsultan keluarga dan kesehatan, kebetulan orang tersebut adalah seorang dokter.
Suami : Dok, saya sudah tidak tahan dengan tingkah istri saya…
Dokter : Lho, Memang kenapa?
Suami : Setiap saya berbicara dengannya, ia selalu men-cuekin saya. Saya menduga dia tuli…
Dokter : Ooh Gitu… Gampang lah. By the way, dia tulinya pada jarak berapa meter?
Suami : Lho, memangnya kenapa Dok?
Dokter : Begini, tuli pada jarak 4 meter berbeda dosis obatnya dibanding dengan tuli pada jarak 3 meter, 2 meter, apalagi 1 meter…
Suami : Ooh gitu ya Dok. Baiklah saya cek dulu ke rumah…
Sesampainya di rumah ia melihat istrinya sedang memasak di dapur. Kemudian setelah dia mengukur, maka pada jarak 4 meter ia pun bertanya kepada istrinya…“Istriku sekarang kau masak apa?”
Ternyata istrinya diam saja, dan ia pun melangkah 1 meter lagi mendekati istrinya dan ia bertanya lagi, “Istriku sekarang kau masak apa?”
Tetapi istrinya masih diam saja, lalu iapun melangkah 1 meter lagi mendekati istrinya, dan dengan perasaan dongkol ia bertanya lagi kepada istrinya dengan berteriak kesal, “Istriku sekarang kau masak apa?”…
Tiba-tiba suasana hening sejenak…Dan istrinya pun berbalik dengan amarah yang tampak di wajahnya. Kemudian ia berkata dengan lantang, “Sudah kubilang 3 kali, aku masak rendang! Rendang!! Rendang!!! Masa sih kau tak dengar?”
Ternyata yang kurang bagus… Pendengarannya adalah dia sendiri, bukan istrinya.
Demikianlah hidup kita. Setiap harinya kita sibuk melihat kekurangan, kesalahan dan kekhilafan orang lain, sehingga tidak pernah introspeksi diri. Sebelum memvonis orang lain, introspeksi dulu diri sendiri. Inilah kunci menuju keharmonisan dan kedamaian hidup.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Suami : Dok, saya sudah tidak tahan dengan tingkah istri saya…
Dokter : Lho, Memang kenapa?
Suami : Setiap saya berbicara dengannya, ia selalu men-cuekin saya. Saya menduga dia tuli…
Dokter : Ooh Gitu… Gampang lah. By the way, dia tulinya pada jarak berapa meter?
Suami : Lho, memangnya kenapa Dok?
Dokter : Begini, tuli pada jarak 4 meter berbeda dosis obatnya dibanding dengan tuli pada jarak 3 meter, 2 meter, apalagi 1 meter…
Suami : Ooh gitu ya Dok. Baiklah saya cek dulu ke rumah…
Sesampainya di rumah ia melihat istrinya sedang memasak di dapur. Kemudian setelah dia mengukur, maka pada jarak 4 meter ia pun bertanya kepada istrinya…“Istriku sekarang kau masak apa?”
Ternyata istrinya diam saja, dan ia pun melangkah 1 meter lagi mendekati istrinya dan ia bertanya lagi, “Istriku sekarang kau masak apa?”
Tetapi istrinya masih diam saja, lalu iapun melangkah 1 meter lagi mendekati istrinya, dan dengan perasaan dongkol ia bertanya lagi kepada istrinya dengan berteriak kesal, “Istriku sekarang kau masak apa?”…
Tiba-tiba suasana hening sejenak…Dan istrinya pun berbalik dengan amarah yang tampak di wajahnya. Kemudian ia berkata dengan lantang, “Sudah kubilang 3 kali, aku masak rendang! Rendang!! Rendang!!! Masa sih kau tak dengar?”
Ternyata yang kurang bagus… Pendengarannya adalah dia sendiri, bukan istrinya.
Demikianlah hidup kita. Setiap harinya kita sibuk melihat kekurangan, kesalahan dan kekhilafan orang lain, sehingga tidak pernah introspeksi diri. Sebelum memvonis orang lain, introspeksi dulu diri sendiri. Inilah kunci menuju keharmonisan dan kedamaian hidup.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar