Pada Masa Dinasti Cing dekat Sungai Selatan ada seorang bermarga Yue
( Marganya sama dengan marga Jend. Yue Fei / 岳飞 ). Kehidupan sehari-harinya cuma sebagai
tukang becak.
Suatu hari, ada seorang yang mau menaiki becaknya ke suatu tujuan. Setelah harga sesuai, maka becak pun mulai berjalan. Setelah becak berjalan puluhan kilometer, maka di tengah jalan sambil melanjutkan perjalanan mereka mulai berbincang-bincang.
Setelah lama berbincang-bincang, maka tukang becak itu kemudian menanyakan marga dari penumpangnya. Penumpang itu menjawab, saya bermarga Ching ( Sama dengan marga Pengkhianat Ching).
Langsung saja wajah Tukang Becak itu berubah menjadi marah. Dengan tidak senang, dia menghentikan perjalanan dan meminta penumpangnya untuk turun. Penumpang itu terkejut melihat kejadian yang tak disangka-sangkanya.
Sebelum penumpang itu bertanya, tukang becak ini berkata, “Saya bermarga Yek, leluhur kita dulunya ada permusuhan, walaupun pekerjaan saya bukan pekerjaan yang tinggi namun saya tidak akan menjadi tukang becaknya orang bermarga Ching. Marga Yue dan Marga Ching ada permusuhan karena Ching Khuai menyebabkan kematian Yue Fei, maka berarti Leluhur Marga Ching menyebabkan kematian leluhur marga Yue.”
Setelah selesai berkata, tukang becak ini juga tidak mau mengambil uang perjalanan dan meninggalkan penumpangnya itu tinggal sendirian.
Walaupun tukang becak ini melakukan hal yang begitu bukanlah suatu hal yang benar, namun arti sebenarnya adalah supaya kita bisa berpikir, bahwa jikalau kita berbuat baik, maka anak cucu pun akan mendapatkan nama masyur. Meskipun orang tersebut bukan pasti adalah keturunan Ching Khuai, namun hanya karena marganya sama, maka akhirnya terimbas akibatnya.
Pada masa Dinasti Ching, Kaisar Chien Long, ada seorang pejabat yang bermarga Ching. Sewaktu pejabat itu melancong sampai ke sebuah Vihara Yue Huang Miau (Vihara Yue Fei) di propinsi Shi Hu, hatinya amat gundah.
Di dalam Vihara tersebut, pejabat Ching membuat sebuah syair yang berbunyi,
Sejak Dinasti Song sampai sekarang, jarang ada orang yang bernama Khuai
Karena kita semua tahu bahwa Pengkhianat Ching Khuai bernama Khuai,
Sehingga nama Khuai menjadi nama yang tidak enak didengar.
Asalkan orang melihat Khuai, maka
Orang akan teringat Ching Khuai seorang pengkhianat.
Saya sampai di Vihara Yue Huang Miau,
Sangat malu mengatakan bahwa saya bermarga Ching.”
Dari cerita ini kita dapat mengetahui bahwa dari dulu sampai sekarang, kisah nyata dari sikap setia dan keberanian, selamanya akan dikenang karena kebajikan akan tetap abadi selamanya. Hal itu karena Jenderal Yue Fei memiliki kebajikan dan perangai yang baik, sehingga dikenang orang selamanya.
Suatu hari, ada seorang yang mau menaiki becaknya ke suatu tujuan. Setelah harga sesuai, maka becak pun mulai berjalan. Setelah becak berjalan puluhan kilometer, maka di tengah jalan sambil melanjutkan perjalanan mereka mulai berbincang-bincang.
Setelah lama berbincang-bincang, maka tukang becak itu kemudian menanyakan marga dari penumpangnya. Penumpang itu menjawab, saya bermarga Ching ( Sama dengan marga Pengkhianat Ching).
Langsung saja wajah Tukang Becak itu berubah menjadi marah. Dengan tidak senang, dia menghentikan perjalanan dan meminta penumpangnya untuk turun. Penumpang itu terkejut melihat kejadian yang tak disangka-sangkanya.
Sebelum penumpang itu bertanya, tukang becak ini berkata, “Saya bermarga Yek, leluhur kita dulunya ada permusuhan, walaupun pekerjaan saya bukan pekerjaan yang tinggi namun saya tidak akan menjadi tukang becaknya orang bermarga Ching. Marga Yue dan Marga Ching ada permusuhan karena Ching Khuai menyebabkan kematian Yue Fei, maka berarti Leluhur Marga Ching menyebabkan kematian leluhur marga Yue.”
Setelah selesai berkata, tukang becak ini juga tidak mau mengambil uang perjalanan dan meninggalkan penumpangnya itu tinggal sendirian.
Walaupun tukang becak ini melakukan hal yang begitu bukanlah suatu hal yang benar, namun arti sebenarnya adalah supaya kita bisa berpikir, bahwa jikalau kita berbuat baik, maka anak cucu pun akan mendapatkan nama masyur. Meskipun orang tersebut bukan pasti adalah keturunan Ching Khuai, namun hanya karena marganya sama, maka akhirnya terimbas akibatnya.
Pada masa Dinasti Ching, Kaisar Chien Long, ada seorang pejabat yang bermarga Ching. Sewaktu pejabat itu melancong sampai ke sebuah Vihara Yue Huang Miau (Vihara Yue Fei) di propinsi Shi Hu, hatinya amat gundah.
Di dalam Vihara tersebut, pejabat Ching membuat sebuah syair yang berbunyi,
Sejak Dinasti Song sampai sekarang, jarang ada orang yang bernama Khuai
Karena kita semua tahu bahwa Pengkhianat Ching Khuai bernama Khuai,
Sehingga nama Khuai menjadi nama yang tidak enak didengar.
Asalkan orang melihat Khuai, maka
Orang akan teringat Ching Khuai seorang pengkhianat.
Saya sampai di Vihara Yue Huang Miau,
Sangat malu mengatakan bahwa saya bermarga Ching.”
Dari cerita ini kita dapat mengetahui bahwa dari dulu sampai sekarang, kisah nyata dari sikap setia dan keberanian, selamanya akan dikenang karena kebajikan akan tetap abadi selamanya. Hal itu karena Jenderal Yue Fei memiliki kebajikan dan perangai yang baik, sehingga dikenang orang selamanya.
Tidak ada komentar:
Write komentar