Orang
tua kita mengatakan, jika ingin sukses kita harus mau kerja keras.
Tetapi, banyak para pelatih sukses yang mengatakan kita harus kerja
cerdas. Apa perbedaan kedua istilah tersebut dan mana yang benar?
Apa
yang dikatakan orang tua, belum tentu kuno. Justru ada kebijakan
dibalik itu. Begitu juga, kita jangan dulu menolak konsep baru, karena
teknologi dan informasi mengalami kemajuan terus. Apakah kerja cerdas
itu hanya hiperbola?
Saya
setuju dengan apa yang dikatakan orang tua tentang bekerja keras. Jika
mau sukses, kita memang harus bekerja keras. Saya mengetahui beberapa
kehidupan orang-orang yang sukses dalam bisnis, mereka bekerja keras
untuk bisnis mereka. Orang yang sukses dalam karir, mereka kerja keras
dalam karirnya. Begitu juga, orang yang sukses dalam dakwahnya, mereka
kerja keras dalam dakwahnya.
Saat
ada orang yang mengatakan kita hanya perlu kerja cerdas, tanpa harus
kerja keras, saya tidak setuju. Tapi, saya setuju dengan kerja cerdas.
Yang benar menurut saya adalah, kita perlu kerja keras DAN juga kerja
cerdas. Jika kita hanya kerja cerdas saja, kita akan kalah oleh orang
lain yang kerja cerdas dan kerja keras pula.
Memang orang berpikir bila bekerja keras maka seluruh jiwa dan raga diberikan untuk pekerjaannya. Tetapi sayangnya belum memberikan pemikirannya untuk pekerjaannya.
Orang yang bekerja cerdas lebih banyak melakukan pengorbanan karena selain memberikan jiwa dan raganya untuk melakukan pekerjaannya, mereka juga memberikan seluruh pikirannya untuk melakukan pekerjaannya secara efisien. Bekerja keras pasti akan efektif, tapi tidak selalu efisien.
Kerja cerdas lebih baik daripada kerja keras' bukan ungkapan asing yang bahkan ratusan kali Anda dengar dalam hidup Anda. Kenapa Anda pikir ungkapan ini belakangan terasa penting? Karena sekarang adalah zaman modern, di mana hidup terasa singkat dan Anda merasa waktu cepat berlalu padahal baru sedikit yang Anda kerjakan.
jika Anda bekerja keras, maka yang Anda lakukan hanya itu-itu saja dan seringkali tak berguna. Sebaliknya, kalau Anda bekerja cerdas, Anda tak hanya akan menghemat waktu untuk bekerja optimal tapi juga menghemat energi Anda.
Saat Anda bekerja dengan cerdas, Anda cenderung menghasilkan solusi-solusi brilian dan mengatur waktu Anda dengan sangat baik . Contohnya, jika pagi hari Anda melihat meja kerja Anda berantakan, dan benda-benda tak di tempat seharusnya, Anda hanya membuang-buang waktu membereskannya.
Sebaliknya, jika Anda menyempatkan 5 menit sebelum pulang untuk membersihkan meja dan menyimpan benda-benda di tempat yang benar, Anda menghemat banyak waktu di hari berikutnya. Selain itu, fokus Anda juga akan lebih baik.
Bekerja keras biasanya diterjemahkan sebagai tindakan membanting tulang tanpa berpikir panjang. Misalnya si A bekerja keras dan terus bekerja meskipun sedang sakit. Sedangkan si B bekerja dengan efisien tapi saat dirinya sedang sakit, dia beristirahat seharian dan baru bekerja keesokan harinya.
Menurut Anda mana yang lebih baik? Tentu saja si B. Alasannya adalah karena dia beristirahat saat tubuhnya kelelahan. Dia akan kembali bekerja dengan penuh energi. Pikiran yang sehat akan menghasilkan pekerjaan yang hebat. Jika Anda ingin efisien saat bekerja tanpa memaksa diri Anda terlalu keras, Anda harus harus mulai belajar kerja cerdas.
Dengan bekerja cerdas Anda juga berarti merencanakannya lebih baik. Rasanya tak adil jika Anda menerima tugas dari beberapa orang lalu kemudian Anda disalahkan karena hasilnya tak maksimal. Anda harus belajar berencana dengan baik jika ingin bekerja cerdas.
Belajarlah untuk berkata `tidak` saat Anda tak bisa mengerjakannya. Katakan `ya` pada tugas-tugas yang menarik perhatian Anda.
Para pekerja keras cenderung begitu saja menerima berbagai pekerjaan dan kemudian merasa kesulitan sendiri bahkan jatuh sakit karena terlalu memaksa diri mengerjakan berbagai tugas kantor.
Yang terakhir, bekerja cerdas lebih baik daripada bekerja keras karena bisa memelihara hubungan Anda dengan orang lain. Saat Anda bekerja keras, Anda cenderung tenggelam sendiri dalam pekerjaan dan sering mengabaikan orang-orang di sekitar Anda. Berbeda halnya jika Anda memilih kerja cerdas, Anda mengerjakan banyak hal dalam waktu singkat. Hasilnya, Anda bisa punya banyak waktu untuk bergaul dengan orang lain.
Orang yang memiliki bakat akan kalah dengan orang yang berjuang keras, tetapi orang yang berjuang keras akan kalah dengan orang yang berjuang keras secara cerdas. Kecerdasan dan kepintaran manusia tidak pernah ada batasannya. Gunakanlah kecerdasan dan kepintaran Anda di jalan kebaikan, bukan jalan kejahatan.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar