|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 05 Desember 2013

Menerima Keadaan dan Menghadapi Kenyataan Hidup

 


Setiap manusia mempunyai jalan hidupnya masing-masing. Ada yang ditakdirkan untuk menjadi orang kaya, miskin, cantik, tampan, buruk rupa dan sebagainya. Namun dari semua takdir yang diterimanya, manusia masih diberi kesempatan untuk merubah nasib hidupnya dengan jalan berusaha. 

Tidak ada yang tidak bisa, namun yang ada adalah mau atau tidak. Agar bisa menjadi orang yang “mau”, manusia harus mempunyai harapan dalam kehidupannya. Harapan ini tentulah harapan yang baik untuk dirinya dan orang-orang yang dicintainya.

Kehidupan manusia ditopang oleh empat hal pokok. Yaitu, kehendak dimana didalamnya termasuk harapan, keinginan, dan sebagainya. Untuk mewujudkan kehendak, setiap manusia harus mempunyai ide. 

Setelah mempunyai ide yang tepat, masih ada proses representasi yang juga mencakup perencanaan serta pelaksanaan. Dan terakhir adalah hadiah dari tiga hal tersebut, kekuasaaan. Kekuasaan disini bukan hanya yang berupa fisik saja namun lebih bersifat kepada phsikis dimana kepuasan menjadi ujungnya.

Namun kita acap kali hanya mempunyai kehendak untuk berkuasa tanpa adanya ide dan representasi dari ide tersebut. Kita sering kali ingin terbang menuju puncak gunung padahal jelas-jelas tahu bahwa untuk sampai kepuncak, kita harus berjalan selangkah demi selangkah. 

Mimpi dan keinginan terlalu meracuni pikiran hingga pada akhirnya kita malah akan terpaku karena sama sekali tidak ada ide untuk mewujudkan kehendak. Tidak jarang pula diantara kita yang sudah berusaha dengan maksimal namun hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. 

Saat kejadian seperti ini menimpa, bagi orang-orang yang sudah terbuai mimpi, kemungkinan besarnya ia akan kecewa dalam kadar berlebihan hingga berujung tak bisa menerima keadaan.

Menerima keadaan dan menghadapi kenyataan adalah hal tersulit sekaligus kunci keberhasilan dari kehendak kita untuk memperoleh kekuasaan. Kita sering mendengar ungkapan bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, itu tidak bisa disalahkan walaupun tidak ada kesempatan kedua dalam satu peristiwa. Sebab apa yang biasa kita sebut kesempatan kedua, terjadi pada kejadian yang sama namun bukan pada peristiwa yang serupa.

Orang yang tidak mampu menerima keadaan apa adanya serta tak mampu menghadapinya, cenderung akan diam dan tidak melakukan apa-apa, walaupun secara fisik dia terlihat sangatlah aktif. Dia akan lebih banyak hidup dalam dunia mimpi penuh warna, sementara ketika terbangun, hanya ada hitam dan kelam didepan mata. Dia akan menjadi pemimpi sejati dan pengeluh nomor wahid.

Tapi seperti layaknya dunia yang selalu mempunyai kontra argumentasi untuk mempertahankan keseimbangan. Menerima keadaan apabila dimakan mentah-mentah, kita juga akan menjadi manusia yang tak mau berusaha secara maksimal. 

Maka dari itu setelah kita bisa menerima setiap kejadian, kita harus bisa menghadapinya untuk memunculkan sebuah kehendak untuk memperoleh kekuasaan yang baru. Dan pada kesimpulannya, kita harus terus menjaga kehendak dan keinginan untuk bisa bertahan hidup. (Sumber)


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar