|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 26 Juni 2014

Pernikahan Romantis Sekaligus Mengharukan, Mempelai Pria Yang Menikah Sebelum Meninggal

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Suasana pernikahan biasanya selalu menjadi hari yang indah, namun suasana pernikahan yang satu ini diiringi dengan air mata bahagia, sekaligus duka yang terlihat jelas di sebuah rumah sakit di Filipina baru-baru ini.

Rowden Go dan Leizel May adalah sepasang insan yang berencana menautkan cinta mereka ke pernikahan yang akan digelar di bulan Juli tahun ini, yang bertepatan di hari ulang tahun Rowden yang ke-30.  

Namun ternyata, pernikahan itu harus dipercepat dari rencana mereka, karena Rowden tak punya banyak waktu lagi, karena bulan Mei silam, Rowden didiagnosa mengidap kanker hati stadium empat.

Dengan perkembangan sel kanker yang ganas, Rowden diperkirakan tak berumur panjang, Karena itu, sebelum ajal menjemput, Rowden ingin menuntaskan satu mimpinya, menikahi Leizel. seperti dilansir dari huffingtonpost.com.

Hanya 12 jam saja, waktu yang mereka gunakan untuk menyiapkan pernikahan Rowden dan Leizel. Meski begitu, sebisa mungkin mereka membuat suasana pernikahan itu indah dan khidmat demi Rowden.

Akhirnya dengan bantuan pihak rumah sakit, keluarga mencoba mewujudkan harapan Rowden itu. Mereka menggelar pernikahan Rowden dan Leizel di rumah sakit. Suasana haru sekaligus bahagia terlihat jelas di ruangan sebuah rumah sakit di Filipina ini.

Adegan pernikahan Rowden dan Leizel dengan indahnya direkam dalam sebuah video yang kemudian diunggah oleh salah seorang adik Rowden ke youtube. Video tersebut pun mendapatkan simpati dan perhatian dari jutaan pemirsa youtube.




Terlihat beberapa orang tamu hadir dengan menggunakan busana yang indah dan rapi. Tamu dari keluarga dan teman dekat keduanya terlihat berbahagia menyaksikan upacara pemberkatan pernikahan yang khusyuk sekaligus mengharukan. Sehingga air mata pun terlihat di banyak wajah tamu yang hadir, yang tak kuasa menahan haru.

Semua bersiap menyaksikan sebuah pernikahan yang paling indah sekaligus tragis yang mungkin pernah ada di dunia ini. Kedua calon pengantin pun bersiap-siap menyambut detik-detik mereka mengikat janji sehidup semati.

Pengantin laki-lakinya bernama Rowden Go dan yang wanita Leizel May. Sayang, kondisi kesehatan Rowden tak memungkinkan sehingga dirinya tak bisa menanti sang calon istri di depan altar. Sebaliknya, Rowden terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan mengenakan kemeja putih dan bunga terselip di saku kanan dan selang pernafasan menancap di hidungnya. 


Ibu dan dua saudara lelaki Rowden mendorong tempat tidurnya ke koridor ruangan rumah sakit yang menjadi ruangan pernikahan, di mana di sana ia akan bertemu dengan Leizel yang telah dirias secantik mungkin sebagai mempelai wanita.

Tak lama berselang, sang pengantin wanita, Leizel, beserta putri mereka yang berusia 2 tahun, Zakiah Rowzel, memasuki ruangan dengan busana pengantin serba putih. Senyum terpancar dari wajah Leizel, meski akhirnya ia tak bisa membendung air mata saat Rowden berada di sisinya.


Kedua pengantin itu kemudian mendapat pemberkatan dan bertukar cincin. Saat itu semua orang mengabadikan, mengiringi dan mendoakan pasangan ini. Air mata haru dan sedih bercucuran melihat Rowden yang menguatkan diri di waktu-waktu terakhirnya.

Matanya kadang sayu dan nafasnya lemah, namun meski begitu ia tetap masih bisa tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada orang-orang yang mengelilinginya.


Sayangnya, setelah pernikahan yang digelar 11 Juni 2014 itu, berselang 10 jam kemudian, Rowden harus menghembuskan nafas terakhirnya. Walau Ia memang tak lama merasakan kebahagiaan pernikahan bersama istrinya, namun ia meninggal dalam ketenangan dan bersyukur karena sebelum meninggalkan dunia ini, Rowden sudah memenuhi janjinya menikahi Leizel, belahan jiwanya.
 

Keluarga telah merelakan Rowden, mereka mengelilinginya dengan kasih sayang dan mewujudkan keinginan terakhirnya. Selamat jalan, Rowden. Meski kematian memisahkannya, namun ia telah menikmati masa-masa terakhirnya dengan tersenyum dan bahagia. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar