KEBAJIKAN (De 德) - Tubuh fisik kita dapat mencerminkan pikiran dan keyakinan kita yang inheren. Pada hari-hari biasa, setiap sel di dalam tubuh, pasti akan mengeluarkan reaksi terhadap setiap ucapan, pikiran dan tindakan kita.
Kepala
"Kepala" melambangkan diri kita sendiri. Orang-orang mengenal kita, mulai dari kepala. Bila bagian kepala ada sesuatu yang tidak nyaman, maka ini menandakan bahwa kita mempunyai masalah yang serius.
Rambut
"Rambut" melambangkan kekuatan. Jika selalu merasa tegang dan takut, dapat mengakibatkan pori rambut menyusut, sehingga rambut tidak bisa bernapas; rambut akan kehilangan nyawa dan mengakibatkan kerontokan. Lama-kelamaan dapat mengakibatkan kebotakan rambut.
Seseorang yang selalu berada dalam kondisi tegang dan tertekan, bukan berarti ia sedang berjuang, hanya menunjukkan orang ini sangat lemah. Manusia harus rileks, tenang dan konsentrasi, baru benar-benar kuat dan stabil.
Telinga
"Telinga" melambangkan kemampuan kita mendengar. Jika telinga ada penyakit, biasanya menandakan ia mempunyai sejumlah masalah yang tidak ingin didengarnya, lebih-lebih tidak ingin mendengar pendapat orang lain. "Tidak idiot juga tidak tuli, tidak pantas sebagai mertua", jika pura-pura idiot dan tuli sudah menjadi kebiasaan, maka telinga benar-benar akan menjadi tuli.
Mata
"Mata" melambangkan kemampuan melihat. Jika penglihatan ada masalah, biasanya menandakan kita telah bosan melihat suatu benda tertentu, misalnya buku dan koran, atau yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Semula kita punya niat untuk menghindar, mata mendapat isyarat, kemampuan melihat diturunkan, daya penglihatan menjadi minus (pelihat dekat). Apa yang dinamakan "mata tidak melihat, hati tidak risau", prinsipnya adalah demikian.
Banyak orang karena sebelum mengenakan kacamata bersedia membersihkan dan memperbaiki hal-hal jelek yang telah terjadi, sehingga daya lihat mendapat perbaikan, bahkan tidak perlu mengenakan kacamata lagi. Gejala demikian membuat orang merenungi dengan seksama.
Coba dipikirkan, Apakah ada sesuatu hal, yang kita sedang tidak ingin menghadapinya? Atau takut menghadapi? Takut kelak menghadapinya? Jika Anda dapat dengan jelas memperlakukan diri sendiri, maka tidak akan terjadi hal apa pun pada Anda.
Sakit Kepala
"Sakit kepala" berasal dari pikiran yang resah dan memandang diri sendiri tidak berharga. Ketika sakit kepala seharusnya bertanya pada diri sendiri: Sebenarnya apakah ada yang tidak beres? Kemudian, menghibur dan mendorong diri sendiri, sehingga masalahnya dapat terselesaikan, maka sakit kepala akan sembuh dengan sendirinya.
Orang yang sering mengalami sakit kepala sebelah, karena terlalu berharap dirinya sempurna, telah membuat terlalu banyak tekanan bagi diri sendiri, dan bersamaan itu acap kali mengekang diri sendiri, tidak menampakkan dan menyalurkan ketidakpuasan diri sendiri.
Leher dan Tenggorokan
"Leher" dan "tenggorokan" sangat menarik, bagian ini adalah bagian yang sangat rumit. Leher sangat dekat dengan kepala, dia seperti sebuah saluran pikiran. Jika terjadi sesuatu hal, adalah tubuh yang sedang memberi isyarat pada manusia bahwa terhadap keadaan tertentu, dan sejumlah pandangan, terlalu keras kepala dan tidak terbuka.
Ada seorang dokter keluarga, ia pernah melakukan sebuah survei yang sangat istimewa, di luar dugaan menemukan bahwa orang-orang bisa mencuci mangkuk dengan 250 cara yang berbeda. Kenyataan ini memberitahu pada kita: Hanya melihat sebuah sudut, tidak melihat sudut lainnya, berarti mencampakkan sebagian besar yang ada di dunia. Sikap orang dalam melihat masalah, jika lincah seperti lehernya, maka lehernya tidak akan mudah terjadi masalah.
Tenggorokan memiliki kemampuan bicara untuk kita, seorang yang merasa tidak mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan bagi dirinya sendiri, tenggorokannya akan sangat lemah. Jika tenggorokan sakit disertai pilek, maka itu dikarenakan pikiran kacau, memperlemah daya tahan tubuh, baru bisa demikian.
Banyak sekali hal yang tidak pernah dapat dikerjakan seperti yang mereka harapkan sendiri, hanya bermanis-manis pada orang lain, hati tidak menyenangkan, sangat mudah terserang pilek dan sakit tenggorokan.
Penyebab utama pada batuk adalah melawan --melawan bakteri, melawan debu. Dalam sebuah konser musik yang sangat sukses, ratusan bahkan ribuan orang semuanya tidak mengeluarkan suara, ternyata orang yang pilek dan batuk, di saat demikian juga tidak batuk lagi.
Sebaliknya, dalam sebuah teater kelas rendah, meskipun jumlah penonton sangat sedikit, namun selalu dalam suasana kacau, suara batuk terdengar di sana-sini, tiada sedikit pun ketenangan.
Lengan
"Lengan" melambangkan pengalaman terhadap kehidupan. Ia memiliki kemampuan dan potensi merangkul: lengan bagian atas mempunyai hubungan dengan kekuatan terpendam kita: sedangkan lengan bagian bawah mempunyai hubungan dengan kemampuan kita.
Tangan bisa sangat lembut, namun berpikir kelewat batas, dapat membuat telapak tangan sangat keras, jari tangan kasar. Orang yang sering menggenggam tangan dengan erat, menandakan ada ketakutan, apa yang hilang jika ketakutan, bisa kekurangan sesuatu apa, begitu ketakutan diabaikan, maka tidak akan ada apa-apa lagi yang tersimpan.
Manusia semestinya mengetahui bahwa manusia berada di dunia, segalanya telah ditakdirkan. Mempunyai kesadaran demikian, dapat melapangkan dada, tidak lagi terikat untuk tidak melepaskan.
Dengan demikian, sepasang tangan tidak akan tegang lagi. Harus mengetahui benda yang benar-benar merupakan milik sendiri, tidak akan dirampas orang lain, sungguh tidak perlu merasa khawatir.
Orang yang jari tangannya terjadi masalah, seyogianya segera mengendurkan diri, jangan lagi terlalu terikat terhadap orang atau suatu masalah. Di luar dugaan melukai jari tangan, bukan semuanya di luar dugaan. Keakuan dari dirinya, sedang berada dalam kondisi yang tidak diinginkan, pikirannya sangat tidak konsentrasi.
Punggung
"Punggung" adalah tiangnya tubuh, bagian punggung baik, tandanya mendapat dukungan orang lain. Jika bagian punggung ada masalah, maka tandanya diri kita sendiri merasa tidak mendapat dukungan.
Sebenarnya, selain dukungan kerabat dan sahabat karib kita, masih mendapat dukungan dari jiwa kita sendiri: Seorang yang baik, lebih-lebih mendapat dukungan dari segala kekuatan lurus alam semesta.
Jantung
"Jantung" melambangkan cinta kasih, darah melambangkan gembira. Sebuah hati yang penuh dengan rasa cinta, dapat menyalurkan darah ke seluruh tubuh. Ketika menyangkal kegembiraan dan cinta, jantung akan mengetat, tidak ada elastisitas.
Akibatnya peredaran darah tidak lancar, lalu terjadilah kurang darah dan penyakit jantung. Orang yang berpenyakit jantung, pasti bukan orang yang gembira dan santai. Biasanya, mereka berani dalam hal: Bisa melakukan, namun tidak bisa melepas.
Lutut
"Lutut" sama seperti leher, berhubungan dengan kemampuan adaptasi, lutut sakit menyatakan keangkuhan dan keras kepala. Jika bagian lutut ada masalah, dapat bertanya pada diri sendiri: Apakah angkuh, tidak bersedia mengubah kehidupan, dan tidak bersedia menyesuaikan jalan yang baru?
Kehidupan itu bergerak dan mengalir lancar, jika ingin hidup senang harus menyesuaikannya dengan kehidupan, bergerak bersama dengannya. Sebatang pohon poplar melambai mengikuti angin, setiap saat dia begitu anggun, begitu alami bersatu padu dengan kehidupan.
Keyakinan dan kesehatan memiliki hubungan yang penting, dan keyakinan yang benar berasal dari moral yang tinggi. Seorang yang benar-benar tulus, baik hati, dan toleran, tubuhnya pasti sehat, begitu juga dengan kehidupannya pasti senang dan bahagia. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar