KEBAJIKAN (De 德) - Jangan takut merasa “bodoh”, harusnya kita takut merasa “pintar”. Jangan kecewa jika kita dikatakan “bodoh”, harusnya kita takut karena dielu-elukan dan dianggap “Pintar”.
Pintar dan bodoh hanyalah sebuah “persepsi”. Jika diamati keduanya saling melengkapi. Lihatlah kumpulan awan di langit, apa yang anda lihat? Seekor beruang kah? Sebuah pohon? Atau bentuk-bentuk lainnya?
Ini seringkali kita lakukan bukan? Saat kita melihat gumpalan awan di langit, seringkali kita membayangkan awan tersebut akan tampak seperti bentuk-bentuk tertentu.
Jika bisa diibaratkan, diri kita adalah awan, seperti itu pula orang memandang diri kita. Yang terjadi seringkali orang lain memberikan ‘penilaian’ terhadap diri kita berdasarkan ‘persepsi’ mereka. Demikian juga sebaliknya, diri kita dalam memandang orang lain, kita pun menilai mereka berdasarkan ‘persepsi’ kita.
Orang bijaksana tidak pernah memikirkan dirinya pintar atau bodoh..., melainkan dia akan selalu belajar dan terus mencari.Sesungguhnya awan adalah awan, bukan beruang, pohon ataupun bentuk lainnya.
Begitu pula diri kita tetaplah diri kita sendiri, dan orang lain tetaplah diri mereka sendiri. Bisa memandang segala sesuatu apa adanya, disitulah letak ‘kejujuran’ yang sesungguhnya. Salam kebajikan (Sumber/Ai Ti)
Tidak ada komentar:
Write komentar