|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 30 Agustus 2014

Jangan Mengantongi Kepunyaan Orang Lain

 


KEBAJIKAN (De 德) -  Sebagai manusia, kita bisa menghadapi situasi sulit, namun kita sebaiknya memahami prinsip dasar sebagai manusia. Kita tidak bisa memperoleh uang dengan cara-cara tidak bermoral. Ini adalah sebuah kisah nyata pada zaman Tiongkok kuno mengenai kisah kejujuran.

Yanli Jizi, kakak dari Raja Wu, suatu hari pergi jalan-jalan dan menemukan sekeping emas  terjatuh di jalan. Seorang tukang kayu yang berpakaian lusuh lewat dan Jizi berkata kepadanya, “Pak, ambil emas tersebut.”

Tukang kayu itu bertanya padanya, “Apakah itu milik Tuan?” 


Jizi menjawab, “Bukan.” Tukang kayu itu  menaikkan alisnya dan berkata, “Tuan kelihatannya mulia, namun mengapa kelakuannya kurang pantas? Mengapa kita harus mengambil emas punya orang lain yang kehilangan?”

Jizi sangat malu saat mendengar perkataan tukang kayu miskin tersebut. Dia segera minta maaf dan menanyakan nama si tukang kayu. Tukang kayu itu menjawab, “Tuan kelihatannya punya jabatan tinggi, tidak ada gunanya saya memberitahu nama saya.” Lalu ia pergi.

Ketika Jizi masih terpekur disana selama beberapa waktu, dari kejauhan nampak seseorang, yang ternyata pemilik asli dari emas tersebut, meneliti jalan sejengkal demi sejengkal dan mencari-cari emas miliknya. Jizi segera menghampirinya dan menunjukkan temuannya. Pemilik emas itu berkali-kali mengucapkan terima kasih dan bersyukur bahwa ia tidak kehilangan harta yang telah dikumpulkannya dengan susah payah tersebut.

Kakak raja itu mengagumi moralitas si tukang kayu. Dia mampu menanggung kemiskinan dan penderitaan tanpa kehilangan kejujuran dan kekayaan hatinya. Ini adalah kebaikan yang harus dimiliki setiap manusia, sebagai mahluk yang mulia dibandingkan mahluk lain di dunia ini seperti hewan atau mahluk tingkat rendah. Kita sebaiknya tidak mengambil uang milik orang lain.

Penulis sudah dua kali menemukan dompet milik orang lain yang jatuh di jalan. Kali pertama menemukan dompet yang sudah tidak ada uangnya, hanya berisi KTP, SIM, ATM dan aneka kartu lain. 


Kemungkinan pemiliknya mengalami kecopetan dan setelah si pencopet mengambil uang di dompet tersebut, ia membuang dompet curiannya di pinggir jalan.  Penulis berpikir bahwa pasti sang pemilik sedang pusing memikirkan harus mengurus ulang pembuatan kartu-kartu tersebut yang membutuhkan uang serta waktu yang tidak sedikit.

Teman penulis mengatakan bahwa kita bisa menelepon 108 untuk memberi tahu bahwa kita telah menemukan dompet berisi KTP dan mencari tahu nomor telepon sang pemilik. Penulis menghubungi 108 dan petugas memberitahu nomor telepon sang pemilik berdasarkan alamat yang tertera di KTP. 


Ketika ditelepon, pemilik dompet merasa sangat berterima kasih, walaupun penulis memberitahunya bahwa uang didalam dompet sudah tidak ada, namun kartu-kartunya masih lengkap.

Keesokan harinya ia datang ke kantor penulis dan mengambil dompetnya sambil tersenyum gembira.  Kali kedua penulis menemukan dompet dengan isi uang receh, kartu langganan bioskop dan 2 buah USB dengan kapasitas besar yang kemungkinan berisi data penting bagi pemilik dompet itu. 


Tidak ditemukan KTP atau informasi lain di dompet tersebut, penulis bingung bagaimana menghubungi sang pemilik. Satu-satunya petunjuk adalah kartu langganan bioskop, tertera nama dan nomor anggota sang pemilik.

Penulis membalik kartu tersebut dan menemukan nomor telepon jaringan bioskop tersebut. Setelah menghubunginya dan menceritakan keadaan, ia memberi tahu nomor telepon pemilik kartu, dan akhirnya penulis berhasil menghubunginya. Pemilik dompet hampir tidak percaya dompet dan USBnya itu bisa kembali padanya, dan mengambilnya dengan sukacita. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar