KEBAJIKAN (De 德) - Rata-rata usia manusia pada abad lalu telah bertambah 30 tahun, ini merupakan suatu kemajuan yang sangat menakjubkan, dalam 10 tahun terhitung dari tahun 1990 hingga 2000, jumlah manula yang berusia 100 tahun telah bertambah 51%.
Perubahan tersebut selain dalam bidang kesehatan, pendidikan, pencegahan dan penyembuhan penyakit, telah mengalami kemajuan, kebiasaan hidup dan lingkungan hidup juga dapat memengaruhi usia Anda.
Sebuah laporan studi tentang panjang umur telah membeberkan sederetan gejala panjang umur secara ilmiah, dimana di edisi lalu dibahas 7 pertanda yakni: ibu hamil melahirkan dibawah 25 tahun; suka minum teh; berjalan kaki menggantikan berkendaraan; kurangi minuman berkarbonasi; otot kaki sehat; banyak mengonsumi makanan berwarna ungu; berat badan pada masa remaja harus normal; dan selain yang disebutkan di atas, kira-kira dari fenomena di bawah ini, Anda memiliki tanda-tanda manakah?
Tidak suka makan daging merah
Ahli gizi Dr. Karen Collins dari American Association for Cancer Research telah menyelesaikan sebuah riset dan menemukan, setiap minggu makan daging merah melebihi 0,5 kilogram akan menambah risiko terjangkit penyakit kanker usus. Setiap minggu makan sosis asap dan daging olahan matang sebanyak 0,1 kilogram. Bisa menambah risiko terjangkit penyakit kanker rektal sebesar 42%.
Pernah kuliah di perguruan tinggi
Sebuah riset terbaru dari Harvard Medical School menunjukkan, orang yang mendapat pendidikan resmi di atas 12 tahun (termasuk orang yang sedikitnya pernah kuliah 1 tahun), dibandingkan dengan yang kurang dari 12 tahun, umurnya lebih panjang 18 bulan. Data dari Sentral Pengendalian Penyakit Amerika Serikat menunjukkan, 10% dari orang dewasa berpendidikan tinggi yang perokok hanya 10% saja, sedangkan perokok yang berpendidikan SMP atau lebih rendah: sekitar 35%.
Hubungan sosial baik bagi pilihannya
Orang yang mendapat dukungan dari sanak famili dan teman baik akan lebih sehat jiwa dan raganya. Profesor ilmu psikologi Mika Sadik dari Negara Bagian Pensilvania, AS, setelah berhasil melakukan sebuah riset menemukan, hubungan masyarakat yang baik dapat berperan sebagai "alat pereda ketegangan". Depresi kronis dapat menurunkan daya imunisasi dan mempercepat proses penuaan sel, sehingga akhirnya memperpendek usia sebanyak 4-8 tahun.
Sebuah riset dari AS menunjukkan, banyak sekali manula berusia 100 tahun dapat mengirim email, bahkan melalui jaringan internet melakukan perjanjian bertatap muka. Peneliti mengatakan, iptek terbaru tidak hanya dapat memertahankan keaktifan IQ manula, juga dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk bermasyarakat.
Sahabatnya berbadan sehat
Majalah New England Journal of Medicine, AS menerbitkan sebuah penemuan penelitian baru: jika teman paling akrab Anda telah bertambah berat badannya, maka kemungkinan berat badan Anda juga akan ikut naik mencapai 72%.
Peneliti utama Doktor Nicholas Christakis mengatakan, jika ingin mempertahankan sebuah cara hidup yang sehat, Anda harus berhubungan dengan orang-orang yang sama tujuan hidupnya dengan Anda.
Peneliti AS menemukan, orang yang dapat bertahan membatasi penyerapan kalori setiap hari sebanyak 1.400 kal - 2.000 kal, maka kemampuan jantungnya akan sama seperti orang yang berusia lebih muda 15 tahun.
Senang menerima tantangan baru
Sebuah riset baru dari Rush University Medical College menemukan, orang yang memiliki tanggungjawab tinggi dan berani menerima tantangan, lebih besar kesempatan untuk berumur panjang. Riset menunjukkan, orang yang menganggap dirinya hidup teratur dan berdisiplin, akan lebih panjang umur dan kesempatan mereka mengalami pikun akan lebih rendah sebesar 89% daripada orang yang tidak dapat mengontrol diri sendiri.
Senang melakukan sendiri pekerjaan rumah
Sebuah riset baru terhadap 302 manula berusia 70 - 80 tahun menemukan, melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, membersihkan jendela dan menghisap debu selama 1 jam dapat menghabiskan 285 kalori, angka kematian akan berkurang 30%.
Bersifat ceria
Menurut sebuah laporan majalah American Psychologist, lebih-kurang 17% penduduk AS adalah orang yang bersifat optimis, mereka memiliki sikap positif terhadap kehidupan, mereka lebih sehat daripada orang yang berkarakter membosankan.
Di Sardinia, Italia atau Okinawa, Jepang, terdapat orang-orang yang paling panjang umur di dunia. Mereka sangat rajin bekerja, memerhatikan menghabiskan waktu bersama keluarga, meningkatkan kondisi mental mereka, dan senang membantu orang lain.
Sebuah riset terbaru dari Swedia menunjukkan, orang yang ceria sifatnya kemungkinan menderita pikun lebih rendah 50%, dan juga tidak mudah terpengaruh oleh tekanan dari luar.
Kebiasaan baik akan membuat lebih panjang umur
Kesehatan tidak dipertahankan dalam kebiasaan, maka akan binasa dalam kebiasaan itu. WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menyatakan, pada 2015, penyebab utama kematian manusia di negara maju maupun di negara berkembang, berasal dari kebiasaan berkonsumsi yang tidak baik, serta ketegangan jiwa, jarang berolahraga, merokok, pecandu alkohol dan lain-lain gaya hidup yang tidak sehat.
Dewasa ini urutan penyebab kematian (di luar penyakit kronis tidak menular) adalah: penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes dan lain-lain penyakit yang berasal dari gaya hidup yang tidak baik.
Gaya hidup yang terus berulang akan menjadi suatu kebiasaan, kebiasaan buruk akan merusak kesehatan, maka pemeliharaan kesehatan yang paling efektif bagi kehidupan seseorang adalah memelihara kebiasaan hidup yang baik. Salam kebajikan (epochtimes)
Tidak ada komentar:
Write komentar