KEBAJIKAN ( De 德 ) - Dahulu kala, hiduplah seorang anak lelaki yang sangat terkenal akan laku baktinya kepada orangtua. Suatu hari, ia pergi ke luar kota untuk sebuah urusan. Kebetulan, untuk dapat sampai ke tempat yang ia tuju harus menyeberangi sebuah sungai. Karena hujan deras turun selama beberapa hari tiada berhenti, air sungai tersebut meluap.
Sejenak kemudian, datanglah seseorang menuju ke rumah orangtua si anak lelaki tersebut. Orang itu menyampaikan kepada kedua orangtuanya,”Tuan-nyonya, saya mendengar kabar buruk. Putra anda berada dalam rombongan sebuah kapal yang tenggelam.”
Meskipun diberitahu kabar yang buruk tentang putra mereka, kedua orangtua itu tidak gugup, dapat dengan tenang menikmati teh. Para tetangga yang mendengar kabar buruk tentang putra ke dua orangtua tersebut segera berdatangan untuk memberikan penghiburan.
Dengan penuh rasa khawatir, salah satu tetangga ada yang mengatakan, ”Tuan-nyonya mengapa Anda begitu tenang, sama sekali tidak merasa risau, bagaikan tidak terjadi sesuatu? Saya mendengar semua penumpang kapal yang tenggelam tak seorang pun ada yang selamat.”
Pada akhirnya, mau tidak mau, ayah si putra memberikan komentar, ”Saya yakin, putra kami sangat berhati-hati dalam bertindak. Karena itu, ia pasti akan kembali dalam keadaan selamat.”
Apa yang dikatakan ayah dari si putra, terbukti kebenarannya. Malam hari, si putra kemb
Sejenak kemudian, datanglah seseorang menuju ke rumah orangtua si anak lelaki tersebut. Orang itu menyampaikan kepada kedua orangtuanya,”Tuan-nyonya, saya mendengar kabar buruk. Putra anda berada dalam rombongan sebuah kapal yang tenggelam.”
Meskipun diberitahu kabar yang buruk tentang putra mereka, kedua orangtua itu tidak gugup, dapat dengan tenang menikmati teh. Para tetangga yang mendengar kabar buruk tentang putra ke dua orangtua tersebut segera berdatangan untuk memberikan penghiburan.
Dengan penuh rasa khawatir, salah satu tetangga ada yang mengatakan, ”Tuan-nyonya mengapa Anda begitu tenang, sama sekali tidak merasa risau, bagaikan tidak terjadi sesuatu? Saya mendengar semua penumpang kapal yang tenggelam tak seorang pun ada yang selamat.”
Pada akhirnya, mau tidak mau, ayah si putra memberikan komentar, ”Saya yakin, putra kami sangat berhati-hati dalam bertindak. Karena itu, ia pasti akan kembali dalam keadaan selamat.”
Apa yang dikatakan ayah dari si putra, terbukti kebenarannya. Malam hari, si putra kemb
ali ke rumah
dalam keadaan baik. Begitu sampai di rumah, ia segera menemui ayah dan
ibunya. Kepada mereka, ia menceritakan alasan keterlambatan pulang.
”Ayah, ibu sebenarnya saya termasuk dalam salah satu penumpang dari kapal yang diberitakan tenggelam. Akan tetapi karena jumlah penumpang dan barang terus bertambah sampai melebihi kapasitas, saya mengurungkan niat tersebut. Saya menumpang kapal yang lain.”
Kedua orangtua itu memandang putranya dengan penuh rasa bangga, dengan tersenyum dapat menerima alasan keterlambatan pulang ke rumah.
Dalam ucapan mandarin dikatakan, "Ni de ping an shi dui fu mu zui da de xiao dao (你的平安是对父母最大的孝道)" yang maknanya Dapat menjaga keselamatan diri sendiri adalah perwujudan dari sikap berbakti kepada orangtua.
Badan raga ini adalah pemberian dari orangtua, mari kita jaga baik-baik. Jangan sampai terluka atau disalahgunakan. Jangan sampai perbuatan kita membuat orangtua merasa risau. Salam kebajikan (Xie Zheng Ming)
Kedua orangtua itu memandang putranya dengan penuh rasa bangga, dengan tersenyum dapat menerima alasan keterlambatan pulang ke rumah.
Dalam ucapan mandarin dikatakan, "Ni de ping an shi dui fu mu zui da de xiao dao (你的平安是对父母最大的孝道)" yang maknanya Dapat menjaga keselamatan diri sendiri adalah perwujudan dari sikap berbakti kepada orangtua.
Badan raga ini adalah pemberian dari orangtua, mari kita jaga baik-baik. Jangan sampai terluka atau disalahgunakan. Jangan sampai perbuatan kita membuat orangtua merasa risau. Salam kebajikan (Xie Zheng Ming)
Tidak ada komentar:
Write komentar