|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 24 September 2014

Dengan Kaca Pembesar Melihat Kelebihan Orang Lain

 


KEBAJIKAN (De 德) -  Dalam kehidupan, kita harus belajar untuk melihat sisi baik dari orang lain. Jika anda merasa tidak senang melihat orang lain, sebetulnya itu dikarenakan anda tidak memahami dirinya dan hanya melihat sebagian daripada dirinya, bahkan mempergunakan kaca pembesar untuk melihat sisi buruknya, itu yang menimbulkan kerisauan pada diri sendiri.

Namun, kadang kala bukan anda yang merasa tidak senang melihat orang lain, melainkan orang lain yang merasa tidak senang melihat anda. “Apa kesalahan yang telah kuperbuat?”, “Sebetulnya apa kesalahanku padanya?” Seiring perjalanan waktu, anda mulai menjaga jarak dengan orang itu, bahkan tidak saling bertegur sapa lagi, seperti kisah dibawah ini.

A Chin adalah seorang guru SD, dia selalu mengeluh nasib sialnya. Seperti, suaminya tidak pernah membantunya mengerjakan pekerjaan rumah, setelah pulang kerja, pakaian, kaos kaki kotor sembarangan dilempar; anaknya tidak pintar, tidak mendengar nasehatnya, bagaimana dinasehati juga tidak mau mendengar; murid yang di ajar adalah murid-murid yang paling bodoh dan paling tidak taat aturan. Dia selalu mengatakan dirinya sangat sial, kenapa hal-hal buruk selalu menimpa dirinya.

Sebaliknya, guru senior lainnya tidak hanya suaminya seorang yang baik, anak-anaknya juga sangat baik, bahkan selama 20 tahun dia mengajar dia selalu mendapat murid-murid yang sangat pengertian dan patuh.

A Chin sangat kagum kepada guru senior ini, suatu saat ketika mereka mengobrol tentang hal tersebut, guru senior ini berkata," Bukan karena nasib saya baik, dan juga bukan karena nasibmu sial, tetapi karena kita berdua dalam memandang hal-hal tertentu dari sudut pandang yang berbeda.

Kita tahu bahwa kita bukan orang kudus, setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan, oleh sebab itu harus selalu mengabaikan kekurangan orang lain, selalu menekankan kelebihan orang lain; tetapi saya lihat engkau kelihatannya terlalu memperhatikan kelebihan orang lain, selalu menekankan kekurangan orang lain. Maka apa yang kita peduli adalah setara dengan kita meningkatkan energinya, maka hal tersebut akan menuju ke arah yang kita prihatin.

Seolah-olah menggunakan kaca pembesar untuk melihat hal-hal, maka hal yang kita lihat akan diperbesar. Sama juga dengan kaca pembesar melihat kekurangan orang lain, maka kekurangan tersebut akan semakin besar; tetapi jika kita dengan kaca pembesar melihat kelebihan orang lain, maka kelebihan tersebut akan diperbesar. Jika memang demikian kenapa kita tidak lebih banyak melihat kelebihan orang lain, lebih sedikit melihat kekurangan orang lain? " Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar