|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 11 September 2014

Hambar Terhadap Kehormatan dan Keuntungan, Membuat Perasaan Lega dan Nyaman

 


KEBAJIKAN (De 德) -  Walaupun banyak orang telah mengetahui bahwa kehormatan dan keuntungan hanyalah ‘hiasan’ hidup belaka, tapi sangat sedikit orang yang dapat terhindar dari jebakannya. Ada yang seumur hidupnya bekerja keras demi kehormatan dan keuntungan, bahkan ada yang hidup demi hal itu.

Seseorang jika tidak dapat memandang hambar pada kehormatan dan keuntungan, maka dia tidak akan bisa mempertahankan kemurnian dari lubuk hatinya. Seumur hidupnya akan seperti “Kua Fu Mengejar Matahari.” Melihat matahari bersinar ke segala penjuru, tapi dia selamanya juga tidak bisa melacak keberadaannya. Pada akhirnya hanyalah keletihan dan kegagalan yang tanpa batas yang akan didapatkan.

Sebenarnya jika dengan hati jernih mengamati dunia materi ini, walaupun tidak sepenuh hati dan tenaga untuk mengejar, sinar matahari juga tetap akan seperti sediakala menerangi tubuh kita.

Ilmuwan yang paling ternama di dunia, Albert Einstein dan Madam Curie, telah menganggap hambar terhadap kehormatan, kekayaan dan kemakmuran yang dikejar-kejar oleh kebanyakan orang. Oleh sebab itu, banyak orang memberi pujian kepada mereka.

Walaupun dia adalah seorang ilmuwan yang bertaraf internasional, tapi Einstein mengatakan bahwa ilmu pengetahuan sebagai pengecualian, selain pengetahuan, tidak ada hal lain yang bisa membuatnya senang ataupun benci secara berlebihan.

Ketika Einstein dalam perjalanan tamasya laut, kapten kapal pesiar yang ditumpanginya, memperlakukan Einstein secara khusus. Sengaja telah menyediakan kamar paling mewah dalam kapal itu untuknya, akan tetapi di luar dugaan ditolak oleh Einstein. Dia menyatakan bahwa dirinya tidak ada perbedaan dengan orang lain, maka dia tidak mau menerima perlakuan khusus tersebut.

Rendah hati, jujur dan berterus terang adalah sifat Einstein yang telah membuat kebanyakan orang mengagumi dirinya dengan setulus hati.

Setelah Marie Curie (Maria Sklodowska-Curie, ahli fisika dan kimia serta peraih Nobel dari Polandia) menemukan Ra (Radium, salah satu unsur atom yang mengandung radioaktif tinggi), surat dari segala penjuru dunia datang untuk bertanya, mereka berharap agar bisa mengetahui cara mengekstrak materi tersebut.

Piere Curie, suaminya, berkata dengan tenang, “Kita harus memutuskan untuk memilih salah satu pilihan dari dua macam cara yang ada. Pilihan pertama adalah mengumumkan hasil penelitian secara terbuka, termasuk penjelasan bagaimana cara mengekstrak.” 


Marie Curie mengacungkan tangannya sebagai tanda setuju dan berkata, “Ya, tentunya harus begitu.”

Lalu Piere Curie melanjutkan perkataannya, “Pilihan kedua adalah kita harus memposisikan diri kita sebagai pemilik dan pencipta Ra (radium). Tapi kita harus mendapatkan sertifikat hak paten dari teknik mengekstrak tambang uranium dulu, dan memastikan hak yang kita miliki dalam pengusaha Ra seluruh dunia.”

Mendapatkan hak paten berarti mereka akan mendapatkan uang dalam jumlah besar, kenyamanan di dalam hidup, masih bisa menurunkan harta warisan kepada anak cucu. Tapi Marie Curie setelah mendengar perkataan itu dia dengan teguh menjawab, “Kita tidak akan berbuat demikian. Jika kita melakukan hal ini akan melanggar maksud kita semula melakukan penelitian ilmiah.”

Dengan mudah dia telah melepaskan kehormatan dan keuntungan yang berada di depan mata. Sikap hidup yang demikian, membuat semua orang bisa merasakan kelapangan dadanya yang sangat luar biasa. Seumur hidupnya dia telah mendapatkan berbagai jenis medali sebanyak 16 buah, berbagai macam gelar kehormatan sebanyak 117, dia sendiri sama sekali tidak menanggapi.

Suatu hari, ada seorang teman wanita datang bertamu ke rumahnya, ia melihat anak perempuan kecil Marie sedang membuat mainan medali emas yang baru saja diperoleh Marie dari himpunan ilmiah kerajaan Inggris. Wanita itu sangat terkejut, dia lalu bertanya, “Marie, medali itu adalah kehormatanmu yang sangat tinggi, bagaimana bisa kamu berikan kepada anak kecil untuk dibuat mainan?”

Dengan tertawa-tawa Marie Curie menjawab, “Saya menginginkan anak saya sejak kecil sudah mengerti bahwa kehormatan itu seperti halnya sebuah mainan, hanya bisa dipakai untuk permainan, kita tidak akan bisa menjaga benda-benda itu selamanya. Jika tidak, demikian tidak akan ada satupun usaha yang bisa berhasil kita capai.”

Kelapangan dada yang luar biasa dari dua orang pakar ilmu pengetahuan yang telah meninggalkan sebuah cermin terang bagi orang awam yang mati-matian mengejar kehormatan dan keuntungan.

Jika hati seseorang memiliki jiwa yang murni, di dalam pekerjaan yang seharusnya dia kerjakan dia telah menumpahkan seluruh tenaganya, prestasi yang telah dia capai otomatis bisa menonjol keluar, dia sudah selayaknya dan sepantasnya akan mendapatkan kehormatan dalam dunia yang sudah seharusnya didapatkan.

Memandang hambar kehormatan dan keuntungan, tanpa memohon akan mendapatkan sendiri merupakan titik awal jalan menuju kesuksesan bagi seseorang. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar