|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 11 September 2014

Jangan Remehkan Kebaikan yang Kecil dan Jangan Lakukan Keburukan Sekecil Apa pun

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Dimasa periode negara berperang, raja negeri Zhong Shan mengadakan jamuan besar dan mengundang perwira-perwira terkenal di ibukota untuk makan malam, dan Sima Ziqi adalah salah satu tamu yang diundang.

“Saya sudah memerintahkan membuat satu panci sup kambing yang lezat, ayo kita cicipi,” kata raja kepada para perwiranya.

Lalu mereka pun bersantap. Setiap orang mendapat semangkuk sup. Namun ketika tiba pada giliran Sima Ziqi, salah seorang pejabatnya, sup telah habis. Raja meminta maaf kepada Sima Ziqi, tetapi tampaknya Sima Ziqi sudah sempat terluka.

“Kehormatanku sudah dilukai. Tidak ada sup, ya sudah,” katanya dalam hati. Kemudian Ia meninggalkan perjamuan itu dengan penuh dendam dan meninggalkan negara Zhong Shan dan memihak kepada negara Chu yang lebih besar.

Ia menjadi penasihat raja Chu dan menjelek-jelekkan raja Zhong Zhan. Lalu dia membujuk raja Chu untuk menyerang Zhongshan. Akhirnya raja Chu pun mengobarkan perang terhadap negara Zhong Shan. Tak berapa lama, Zhong Shan jatuh ke tangan Chu. Sima Ziqi merasa puas telah dapat membalaskan dendamnya.

Beruntung, raja Zhong Shan masih bisa selamat, dilarikan oleh sekelompok prajurit yang masih setia. Zhong Shan terharu dan bertanya apa yang menyebabkan mereka mau menolongnya.

Salah seorang diantara mereka berkata, “Baginda, masih ingatkan Anda? Saat musim panas dulu, baginda menolong seorang petani dengan memberinya semangkuk nasi. Dia adalah ayah saya. Sebelum wafat, beliau mengatakan, "Jika raja sampai menghadapi bahaya, maka kalian harus mempertaruhkan nyawa untuknya.” Maka itu kami datang kemari untuk mati demi yang mulia.”

Raja Zhong Shan terdiam. Dalam hati ia menyadari betapa pentingnya kehormatan. Karena semangkuk sup kamibing ia kehilangan tahtanya. Namun untungnya, karena semangkuk nasi pula kini ia selamat.

Memandangi langit, raja menghela napas dan berkata, ”Memberi tidak ditentukan oleh seberapa besar atau kecil, tetapi berdasarkan kebutuhan. Kebencian tidak ditentukan oleh seberapa dalam atau dangkalnya, tetapi berdasarkan seberapa terlukanya orang tersebut. Saya kehilangan kerajaan karena kue dari susu domba, dan memperoleh pejuang dari semangkuk makanan.”

Karena kelalaian atau kurangnya perhatian, sepotong kue telah menyebabkan raja kehilangan kerajaannya.

Melalui kejadian ini, kita dapat memahami bahwa perkara-perkara besar atau kecil, dan kata-kata, kuat atau lemahnya, maka keduanya dapat melukai orang. Oleh karena itu, kita mesti berhati-hati terhadap apa yang kita ucapkan, dan apa yang kita perbuat dalam kehidupan sehari-harinya.

Perbuatan baik walaupun kecil akan memiliki efek yang besar, bagaikan bara hangat di salju bagi orang yang membutuhkannya, begitu juga sebaliknya dengan perbuatan buruk, walaupun kecil tapi memiliki efek yang besar. Maka kita, jangan pernah meremehkan perbuatan baik yang kecil, namun jangan melakukan perbuatan buruk sekecil apa pun. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar