|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 03 September 2014

Konfusius Menghargai Kebajikan dan Mendorong Edukasi

 


KEBAJIKAN (De 德) -  Konfusius mengabdikan hidupnya untuk mengedepankan dan mendukung kebudayaan tradisional Tiongkok dengan menjadikan budaya dan pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan.

Dia mendidik dan mengajarkan orang bagaimana perilaku manusia yang tepat, serta menekankan cara-cara bermoral untuk menangani masalah-ma­salah saat ini dan memecahkan masalah kehidupan.

Berikut pe­tikan beberapa cerita dari buku Analect Konfusius dan Ajaran Konfusius kepada Keluarganya.

I. Hati Orang Suci

Suatu hari Konfusius melaku­kan perjalanan ke Gunung Nong di Utara dengan ketiga muridnya, Zilu, Zigong, dan Yanhui. Setelah mencapai puncak, Konfusius melihat pada kejauhan sambil menghela napas dalam-dalam dan berkata, "Berdiri di puncak tinggi dapat melihat jauh. Mengapa ka­lian tidak memberitahu saya am­bisi kalian masing-masing tanpa menyimpannya di hati? Dan saya akan memilih salah satu."

Zilu melangkah ke depan dan berkata, "Saya berharap anak pa­nah dihiasi dengan bulu putih, dan bendera berwarna merah. Di tengah panggilan terompet, lon­ceng, dan drum, saya akan me­mimpin tentara dan mengusir mu­suh pergi, menyemburkan energi reklamasi seribu mil dari tanah yang hilang. Zigong dan Yanhui dapat menawarkan nasihat kepada saya." Konfusius memujinya dan berkata, "Berani!"

Setelah itu, Zigong melangkah ke depan dan berkata, "Suatu hari pasukan Negara Qi dan Negara Chu berperang satu sama lain di lapangan. Pada saat di ambang perang meletus, saya akan mun­cul dalam jubah dan topi putih dan menggambarkan harga per­ang kedua negara. Tanpa mengorbankan seorang prajurit, saya akan menyelesaikan sengketa di antara mereka. Zilu dan Yanhui bisa membantu dengan mendu­kung saya." Konfusius berkata, "Brilian!"

Tiba giliran Yanhui, ia hanya diam saja. Lantas Konfusius ber­tanya kepadanya, "Yanhui, apakah engkau tidak punya ambisi yang dapat kau sampaikan kepada kami?"

Yanhui menjawab, "Mereka telah mengatasi kedua masalah sipil dan militer. Lalu apa yang tersisa untuk saya?"

Konfusius berkata, "Meskipun begitu, setiap orang memiliki am­bisi. Maukah kau berbagi dengan kami?"

Yanhui berkata, "Saya ber­harap bisa mengabdi pada seorang raja yang bijaksana dan mendidik orang menggunakan ritus dan musik. Raja akan menerapkan Tao pada seluruh kerajaan. Para pejabat akan menyentuh banyak kehidupan dengan kebajikan. 


Masyarakat umum akan membina hubungan yang serasi dan beritikad baik, hidup dan bekerja dalam damai dan kepuasan. Sen­jata akan dilebur dan diubah men­jadi alat-alat pertanian, kota akan menjadi lahan pertanian. 

Orang-orang akan bersikap baik kepada tetangga dan teman-teman mereka. Negara-negara di sekitarnya, akan terinspirasi oleh integritas kerajaan dan rasa keadilan, akan mengistirahatkan tentaranya dan membuat gencatan senjata. Jika seluruh dunia seperti ini, tidak akan ada kekhawatiran akan perang. Jika hari ini datang, tidak akan ada kebutuhan pada Zilu dan Zigong untuk menyelamat­kan manusia dari penderitaan."

Konfusius memujinya, "Sungguh bagus! Penuh dengan kebajikan."

Zilu bertanya, "Guru, mana yang akan Anda pilih?"

Konfusius berkata, "Karena ti­dak menyebabkan kehancuran fi­nansial atau membahayakan, dan bukan hal yang berlebihan, maka saya memilih gagasan Yanhui."

Percaya terhadap Tao (= Jalan menuju kesempurnaan) akan me­nyelamatkan dunia dan memban­tu orang hidup dalam damai dan ketenangan memang merupakan aspirasi dari Konfusius. Salam kebajikan (Clearwisdom)

Tidak ada komentar:
Write komentar