|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 17 September 2014

Konfusius Menghargai Kebajikan dan Mendorong Edukasi Bag. 4

 


KEBAJIKAN (De 德) -  Sebelumnya telah dimuat artikel Konfusius Menghargai Kebajikan dan Mendorong Edukasi bagian pertama. Berikut ini lanjutannya.

IV. Pendidikan bisa di mana saja

 
Selama pemerintahan Kaisar Shun, para petani di Lishansering kali saling menyabotase lahan satu sama lain. Setelah Kaisar Shun melakukan pertanian di Lishan selama setahun, praktik invasi tersebut berhenti, dan tidak pernah terjadi lagi.

Nelayan di Sungai Kuning sering kali bertengkar memperebutkan lokasi yang lebih menguntungkan. Setelah Kaisar Shun pergi memancing di Sungai Kuning selama setahun, para nelayan yang pernah bertengkar, mulai belajar untuk menghormati para tetua.

Pembuat tembikar di Dongyi seringkali membuat bejana yang bermutu rendah. Ketika Kaisar Shun pergi ke sana untuk membuat tembikar selama setahun, tembikar mereka menjadi tahan lama dan berkualitas tinggi.

Konfusius memuji tindakan kaisar dan berkata, "Pertanian, perikanan dan kerajinan gerabah berada di bawah pemerintahan Kaisar Shun, ketika beliau terjun langsung untuk melakukan pekerjaan tersebut, beliau telah menyelamatkan profesi ini. Kaisar adalah orang yang berintegritas tinggi dan bijak. Beliau sendiri pergi bertani, meskipun kehidupan tersebut keras. Semua orang ingin mengikuti teladannya, dan itulah mengapa disebut pendidikan kebajikan oleh orang suci."

Selama Dinasti Zhou Barat, raja Kerajaan Yu dan Rui bersengketa tapal batas wilayahnya. Mereka pergi ke Raja Wen Zhou, untuk meminta memutuskan siapa yang benar dan siapa yang salah. Setelah kedua raja tersebut memasuki Kerajaan Zhou, mereka melihat bagaimana para petani saling mengakui batas lahan tetangganya, dan bahkan saling membuatkan jalan lintas.

Ketika kedua raja memasuki kota, mereka menemukan bahwa perempuan dan laki-laki berjalan di sisi jalan yang berbeda. Orang tua tidak membawa benda berat apapun. Para pejabat pengadilan rela mengundurkan diri untuk mendukung calon yang lebih layak. Di mana pun, kedua raja itu melihat perilaku jujur dan bermartabat dalam tindak-tanduk masyarakatnya.

Kedua raja itu merasa malu. Mereka berkata satu sama lain, "Bagaimana kita orang kecil bisa memiliki keberanian untuk bertanya suatu argumen konyol dalam rumah seorang ksatria?"

Sebelum mereka menemui Raja Wen, mereka saling memberi lahan yang dipersengketakan, namun tidak satupun dari mereka mau mengambilnya. Akhirnya tanah itu tidak digunakan. Kemudian generasi berikutnya menyebutnya sebagai "lahan kosong".

Ketika raja lainnya mendengar kisah ini, mereka menjadikan Raja Wen sebagai teladan dan menyerahkan otoritas kepadanya.

Konfusius memujinya dan berkata, "Cara Raja Wen memerintah sungguh hebat! Dia membantu orang membuat perubahan positif tanpa mengambil tindakan apapun. Dia berhasil tanpa melakukan sesuatu yang disengaja. Hal ini karena dia menaruh perhatian terhadap hal-hal kecil, adalah ketat pada dirinya sendiri, dan dihormati orang lain. Akhirnya Kerajaan Yu dan Rui berdamai karenanya."


Seperti yang tercantum dalam Shu, Raja Wen adalah satu-satunya orang yang bisa mengolah dan membatasi dirinya dengan tulus dan bijaksana. Ini adalah contoh pendidikan yang baik berdasarkan kebijakan orang suci. Salam kebajikan (clearwisdom)

Tidak ada komentar:
Write komentar