KEBAJIKAN (De 德) - Hari ini Pek Gwek Cap Lak menurut kalender imlek adalah Peringatan Kelahiran Dewa Qi Tian Da Sheng (齊天大聖) atau Ce Thian Tay Seng (Hokkian) yang secara umum di sebut Da Sheng Ye (大聖爷) Tay Seng Ya (Hokkian), atau Hou Qi Tian (高齊天) Khauw Ce Thian (Hokkian) adalah Si Raja Kera yang sakti Sun Wu Kong (孫悟空) Sun Gouw Kong (Hokkian).
Sun Wu Kong lahir dari sebuah batu besar di gunung Hua Guo Shan (花果山). Kelahirannya menimbulkan sinar terang yang memancar sampai ke kahyangan. Peringatan hari ulang tahunnya tanggal 16 bulan 8 dan tanggal 12 bulan 10 Imlek.
Sun Wu Kong adalah seorang Dewa Pelindung Anak - anak terutama mulai umur 3 sampai 7 tahun, sebab pada usia tersebut anak sedang nakal-nakalnya. Periode perkembangan ini disebut "Masa Kenakalan Kera" (sebutan ini populer di Taiwan dan Propinsi Fujian).
Dengan perlindungan Da Sheng Ye (大聖爷), anak -anak akan selamat melewati masa ini. Kalau ada anak-anak dalam usia tersebut yang terkejut lalu jatuh sakit, nafsu makan tidak ada, orang tuanya segera peri ke altar pemujaan Da Sheng Ye (大聖爷) untuk memohon kesembuhannya .
Sun Wu Kong diangkat menjadi Dewa pelindung anak - anak
Sun Wu Kong (孫悟空) setelah bebas dari hukuman kurungan selama 500 tahun di bawah gunung Lima Elemen (五行山) Ia menjadi pengawal Pendeta Xuan Zang (玄奘) ke Langit Barat (India) untuk mengambil Kitab Suci Tripitaka.
Dalam perjalanan itu ia menaklukkan berbagai macam siluman dan orang jahat yang berusaha merintangi perjalannya. Diantaranya adalah Zhu Ba Jie (猪八戒) atau Ti Pat Kay - (Hokkian) siluman babi yang rakus dan jenaka, serta Sha Sheng (沙僧) atau See Ceng - (Hokkian) siluman air. Mereka berdua akhirnya ikut bersama Sun Wu Kong mengawal pendeta Xuan Zang (玄奘).
Sun Wu Kong sebagai pembuka jalan, Zhu Ba Jie yang menuntun kuda dan Sha Sheng memikul barang - barang bawaan. Bertiga mereka mengawal gurunya menempuh perjalanan yang jauh dan penuh rintangan. Tapi berkat kecerdikan dan kesaktiannya, Su Wu Kong berhasil mengatasi itu semua, sehingga mereka selamat sampai ke tempat tujuan.
Dalam perjalanan yang panjang ini ada dua peristiwa yang patut diperhatikannya, yang menjadi sebab mengapa Sun Wu Kong diangkat menjadi Dewa pelindung anak - anak.
Peristiwa pertama terjadi ketika rombongan ini sampai di sebuah dusun yang terdiri dari keluarga Chen (陈府) atau Tan (Hokkian) di tepi sungai besar yang disebut Tong Tian He (通天河) atau sungai yang menembus langit.
Dalam sungai itu ternyata ada segerombolan siluman yang dipimpin oleh seekor siluman ikan mas Tiap tahun si Raja Siluman ini minta disediakan korban sepasang anak laki dan perempuan yang masih suci untuk disantap. Penduduk tempat itu sangat menderita dan tak berdaya melawan kesaktian para siluman. Kebetulan tahun itu jatuh giliran putera dan puteri tuan rumah dimana mereka menginap.
Sun Wu Kong dan para saudara seperguruannya memutuskan untuk turun tangan. Si Monyet Sakti mengubah diri menjadi putra tuan rumah dan Zhu Ba Jie sebagai anak perempuannya. Berdua mereka dibawa ke kuil tempat persembahan sesaji dilakukan.
Malam itu sang siluman ikan mas datang untuk menyantap korbannya. Zhu Ba Ji terburu - buru, langsung menyerang. Akibatnya siluman itu tahu dengan siap mereka kini berhadapan, lalu lari ke dalam goanya di dasar sungai.
Gagal berpesta pora, sang siluman mengincar Pendeta Xuan Zang (玄奘) untuk dijadikan korbannya. Pendeta Xuan Zang ditangkap ketika rombongan berjalan melewati permukaan Tong Tian He (通天河) yang sedang beku. ketiga muridnya tidak tinggal diam. Sarang para siluman diaduk - aduk.
Sadar akan kemampuan Sun Wu Kong, sang siluman tetap bersembunyi di bagian paling dalam dari sungai itu. Sun Wu Kong tidak kehabisan akal, dia pergi ke tempat Guan Yin (观音) Kwan Im - Hokkian ) minta bantuan.
Berkat bantuan Guan Yin Pu Sa (观音菩萨), akhirnya siluman ikan mas itu dapat ditaklukkan. Penduduk segera keluar berduyun - duyun mengucapkan terima kasih pada sang Dewi dan Sun Wu Kong bertiga.
Dalam kesempatan itu seorang pelukis mengabadikan Guan Yin dengan lukisannya. Sebab itu konon, lukisan Guan Yin hasil karya keluarga Chen ( Tan - Hokkian ) paling bagus.
Sun Wu Kong lahir dari sebuah batu besar di gunung Hua Guo Shan (花果山). Kelahirannya menimbulkan sinar terang yang memancar sampai ke kahyangan. Peringatan hari ulang tahunnya tanggal 16 bulan 8 dan tanggal 12 bulan 10 Imlek.
Sun Wu Kong adalah seorang Dewa Pelindung Anak - anak terutama mulai umur 3 sampai 7 tahun, sebab pada usia tersebut anak sedang nakal-nakalnya. Periode perkembangan ini disebut "Masa Kenakalan Kera" (sebutan ini populer di Taiwan dan Propinsi Fujian).
Dengan perlindungan Da Sheng Ye (大聖爷), anak -anak akan selamat melewati masa ini. Kalau ada anak-anak dalam usia tersebut yang terkejut lalu jatuh sakit, nafsu makan tidak ada, orang tuanya segera peri ke altar pemujaan Da Sheng Ye (大聖爷) untuk memohon kesembuhannya .
Sun Wu Kong diangkat menjadi Dewa pelindung anak - anak
Sun Wu Kong (孫悟空) setelah bebas dari hukuman kurungan selama 500 tahun di bawah gunung Lima Elemen (五行山) Ia menjadi pengawal Pendeta Xuan Zang (玄奘) ke Langit Barat (India) untuk mengambil Kitab Suci Tripitaka.
Dalam perjalanan itu ia menaklukkan berbagai macam siluman dan orang jahat yang berusaha merintangi perjalannya. Diantaranya adalah Zhu Ba Jie (猪八戒) atau Ti Pat Kay - (Hokkian) siluman babi yang rakus dan jenaka, serta Sha Sheng (沙僧) atau See Ceng - (Hokkian) siluman air. Mereka berdua akhirnya ikut bersama Sun Wu Kong mengawal pendeta Xuan Zang (玄奘).
Sun Wu Kong sebagai pembuka jalan, Zhu Ba Jie yang menuntun kuda dan Sha Sheng memikul barang - barang bawaan. Bertiga mereka mengawal gurunya menempuh perjalanan yang jauh dan penuh rintangan. Tapi berkat kecerdikan dan kesaktiannya, Su Wu Kong berhasil mengatasi itu semua, sehingga mereka selamat sampai ke tempat tujuan.
Dalam perjalanan yang panjang ini ada dua peristiwa yang patut diperhatikannya, yang menjadi sebab mengapa Sun Wu Kong diangkat menjadi Dewa pelindung anak - anak.
Peristiwa pertama terjadi ketika rombongan ini sampai di sebuah dusun yang terdiri dari keluarga Chen (陈府) atau Tan (Hokkian) di tepi sungai besar yang disebut Tong Tian He (通天河) atau sungai yang menembus langit.
Dalam sungai itu ternyata ada segerombolan siluman yang dipimpin oleh seekor siluman ikan mas Tiap tahun si Raja Siluman ini minta disediakan korban sepasang anak laki dan perempuan yang masih suci untuk disantap. Penduduk tempat itu sangat menderita dan tak berdaya melawan kesaktian para siluman. Kebetulan tahun itu jatuh giliran putera dan puteri tuan rumah dimana mereka menginap.
Sun Wu Kong dan para saudara seperguruannya memutuskan untuk turun tangan. Si Monyet Sakti mengubah diri menjadi putra tuan rumah dan Zhu Ba Jie sebagai anak perempuannya. Berdua mereka dibawa ke kuil tempat persembahan sesaji dilakukan.
Malam itu sang siluman ikan mas datang untuk menyantap korbannya. Zhu Ba Ji terburu - buru, langsung menyerang. Akibatnya siluman itu tahu dengan siap mereka kini berhadapan, lalu lari ke dalam goanya di dasar sungai.
Gagal berpesta pora, sang siluman mengincar Pendeta Xuan Zang (玄奘) untuk dijadikan korbannya. Pendeta Xuan Zang ditangkap ketika rombongan berjalan melewati permukaan Tong Tian He (通天河) yang sedang beku. ketiga muridnya tidak tinggal diam. Sarang para siluman diaduk - aduk.
Sadar akan kemampuan Sun Wu Kong, sang siluman tetap bersembunyi di bagian paling dalam dari sungai itu. Sun Wu Kong tidak kehabisan akal, dia pergi ke tempat Guan Yin (观音) Kwan Im - Hokkian ) minta bantuan.
Berkat bantuan Guan Yin Pu Sa (观音菩萨), akhirnya siluman ikan mas itu dapat ditaklukkan. Penduduk segera keluar berduyun - duyun mengucapkan terima kasih pada sang Dewi dan Sun Wu Kong bertiga.
Dalam kesempatan itu seorang pelukis mengabadikan Guan Yin dengan lukisannya. Sebab itu konon, lukisan Guan Yin hasil karya keluarga Chen ( Tan - Hokkian ) paling bagus.
Masih ada satu peristiwa penting lagi dalam novel itu yang lebih meneguhkan citra Sun Wu Kong sebagai Dewa Pelindung Anak - anak.
Alkisah rombongan Xuan Zang beserta ketiga muridnya sampai di sebuah negeri yang disebut Bi Qiu Guo. Begitu tiba di kota mereka heran karena di tiap rumah digantungkan sebuah sangkar besar yang berkerudung kain.
Di dalam tiap sangkar terdapat seorang anak kecil. Untuk menjawab pertanyaan itu , maka mereka bertanya kepada petugas wisma di mana mereka menginap. Ternyata anak - anak yang ada di dalam sangkar tersebut akan dikorbankan untuk mengobati penyakit raja yang bisa sembuh asal makan jantung anak - anak sebanyak seribu seratus sebelas biji.
Mendengar ini Pendeta Xuan Zang (玄奘) menangis dan Sun Wu Kong (孫悟空) geram sekali. Malam itu Sun Wu Kong mendatangkan angin ribut dan menerbangkan semua sangkar berisi anak - anak tersebut untuk disembunyikan di suatu tempat. Akhirnya tahulah ia bahwa ini semua adalah akibat ulah seorang siluman yang menyamar menjadi pendeta palsu yang mengelabuhi raja.
Sun Wu Kong berhasil membuka kedok siluman dan menginsafkan raja bahwa cara yang ditempuh untuk kesembuhan penyakitnya adalah cara yang nista dan jahat. Siluman berhasil ditaklukkan dan kembali ke asalnya yaitu seekor menjangan, dan atas usaha Sun Wu Kong pula, sang raja berhasil disembuhkan. Anak - anak yang nyaris menjadi korban itu dikembalikan kepada orang tuanya masing - masing.
Tak dapat disangkal lagi, Sun Wu Kong menjadi seorang tokoh yang sangat dicintai rakyat. Kisahnya menjadi obyek lukisan, ukiran - ukiran dan opera. Semua ini menggambarkan begitu luasnya pengaruh cerita Xi You Ji (西遊記) di kalangan masyarakat.
Pemujaan terhadap Sun Wu Kong ini sangat luas sekali wilayahnya. Di Tiongkok Daratan banyak kelenteng yang memujanya, begitu juga di Taiwan.
Di Taiwan ada beberapa kelenteng yang memujanya, tapi yang paling terkenal adalah di Wan Fu Yan (Ban Hok Am - Hokkian), sebuah kelenteng dengan pendeta - pendeta yang terdiri dari kaum wanita. Di Malaysia dan Singapura juga ada demikian juga di Indonesia.
Makam Sun Wu Kong (孫悟空)
Para arkologi China menemukan makam kera sakti Sun Wu Kong beserta saudara seperguruannya yang berada di propinsi Fu Jian (Hokkian), kabupaten ShunChang, makam itu terletak dibagian utara dari kota ShunChang, tepatnya dipuncak gunung Bao Shan. Makam ini diperkirakan dibuat pada jaman akhir dinasti Yuan.
Walaupun penemuan itu sangat berarti, namun seperti yang kita ketahui bahwa sebenarnya tokoh pahlawan Sun Wo Kong adalah tokoh yang diciptakan oleh seorang pengarang jaman dinasti Ming bernama Wu Ceng En dalam bukunya yang berjudul 西遊記 (xi you Ji, perjalanan mengambil kitab ke barat).
Jadi jelas makam itu didirikan oleh orang pada jaman dulu sebagai bentuk penyembahan untuk menghormati dan mengenang tokoh pahlawan sang kera sakti. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar