KEBAJIKAN (De 德) - Di Tiongkok kuno, kebanyakan pria memilih istri mereka yang memiliki penampilan cantik, terutama kaisar. Namun selama musim semi dan Gugur, dua wanita jelek tapi berbudi luhur mampu menjadi selir di kerajaan yang disebut Qi.
Dikatakan ada seorang gadis yang begitu jelek, sampai matanya tenggelam jauh di wajahnya, rambutnya jarang dan hampir tidak bisa menutupi kepalanya, serta kulitnya gelap seperti lapangan.
Gadis itu bernama Wu Yan. Karena dia sangat jelek, maka dia tinggal sendirian sampai di usia 40. Saat itu sedang terjadi perang antara kerajaan dari waktu ke waktu.
Suatu hari Wu Yan mengumpulkan keberaniannya dan pergi untuk menjumpai Kaisar Xuan. Ketika ia tiba di istana, dia berkata, "Yang Mulia, saya ingin melayani Anda karena negara kita berada dalam bahaya besar."
Tentu saja, ia diminta untuk menjelaskan mengapa, 'Saat ini sedang dalam keadaan kacau di rumah karena terjadi perang antara dua kerajaan yang kuat, Qin dan Chu, di sekitar kita. Tapi paduka sedikit pun belum merasakan bahaya pada saat ini hidup dan mati."
Kaisar terpaku dengan kata-katanya dan meninggalkan kebiasaan hidupnya yang mewah dan mulai memusatkan dirinya dalam upaya untuk membuat negara makmur. Wu Yan bukan hanya menjadi pasangannya, tapi juga sebagai penasehat langsung kaisar.
Banyak hal datang bukan sendiri-sendiri, tetapi berpasangan. Beberapa generasi kemudian hiduplah di Qi seorang gadis jelek yang lain, bernama Su Liu. Karena ia memiliki tumor di lehernya, sejenis gondok maka orang-orang menjauhkan diri darinya.
Sewaktu Kaisar Min sedang mengadakan perjalanan wisata ke pinggiran kota, semua orang di sepanjang jalan menyingkir, sementara Su Liu tetap berkonsentrasi dengan memilih daun murbei. Saat ia dipanggil kaisar, dia menjelaskan bahwa dia melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati dan tidak memperhatikan hal-hal yang lain.
Kaisar Min mengira bahwa tentunya dia seorang wanita yang saleh dan ingin membawanya kembali. Namun dia tiba-tiba menolak dan berkata bahwa dia harus meminta izin orangtuanya dulu.
Kaisar menghormati keinginannya dan mengadakan pernikahan besar untuknya. Kemudian dia ikut membantunya dalam mengatur negara serta membawa perdamaian dan kemakmuran bagi masyarakat. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar