|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 31 Oktober 2014

Kunci Pembuka Kemampuan Terpendam Anak Bag. 3

 

 
KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Rasa ketertarikan (passion) adalah kunci pem¬buka kemampuan terpendam anak. Namun, ada banyak sekali orangtua yang menetapkan minat anak dengan apakah "berguna" atau tidak, bahkan memaksakan minat yang dianggapnya bermanfaat kepada anak. Tahukah Anda, pada saat itu Anda telah membuang kunci untuk mem¬buka potensi terpendam anak Anda?

Minat anak tidak bisa diputuskan dengan penilaian apakah berguna

Menemukan minat anak tentunya adalah suatu hal yang menggembirakan, namun, hampir seluruh orangtua anak menghadapi masalah yang sama:

1. Minat anak sangat banyak dan beraneka ragam, ada banyak minat terlihat sepertinya tidak ada perkembangan pada masa depan, selain itu juga sama sekali tidak ada hubungannya dengan masyarakat yang kelak ia hadapi.

2. Minat anak itu sangat mudah sekali berubah, hari ini mungkin senang yang ini, besok bisa saja senang yang itu, berubah pikiran setelah melihat sesuatu yang baru adalah suatu hal yang sering terjadi, bagaimana mungkin sepenuhnya mengandalkan minat untuk berkembang?

3. Banyak sekali minat yang dinyatakan anak sama sekali berlawanan dengan harapan dari ayah dan ibu, siapakah yang akan memenuhi minatnya yang bertentangan dengan kehendak hati? Misalnya seperti seorang anak mempunyai minat yang sangat tinggi terhadap ketrampilan memasak, padahal sang orangtua hanya berharap ia belajar piano atau biola.

Herbert Spencer mengatakan di dalam bukunya, ada banyak orangtua walaupun mempunyai keinginan kuat dalam mendidik dan membina anak, tetapi seringkali malah mencela anaknya dan memvonis minat-minat dari sang anak sebagai tidak berguna. 
 
Para orangtua acapkali berdasarkan metode yang sudah ditetapkan oleh masyarakat atau sekolah dalam mendesain masa depan anak, dan menghapus sebagian yang mereka anggap tidak berguna. Pada kenyataannya, sangat sulit untuk membedakan minat anak dengan penilaian berguna atau tidak berguna, lebih-lebih terhadap perkembangan mental anak bersangkutan.

Jika anak berminat terhadap tata boga, maka mulailah dari ketrampilan memasak, jika ia berminat terhadap pekerjaan kayu, maka mulailah dari pertukangan kayu. Pada umumnya, jika seorang anak tidak terlalu memiliki potensi dalam bidang tertentu, maka minatnya yang kebetulan timbul itu akan beralih dengan sangat cepat.

Jika seorang anak memertahankan minatnya akan ketrampilan memasak dalam jangka panjang, setidaknya hal itu menjelaskan: Ia sangat sensitif terhadap sifat sebuah benda (asin atau manis); ia berkemampuan langsung terhadap konsep jumlah dan takaran; ia sangat piawai dalam hal mengombinasi dan tautan padu terhadap suatu benda, demi tercapai efektivitas tertentu; ia menaruh perhatian pada perubahan dan taraf perubahan benda; ia senang berkelompok dan mengerti bagaimana memuaskan orang lain serta dari situ mendapatkan imbalan dan pujian atau kegembiraan.

Bagaimana orangtua mengarahkan minat anak

Dari deskripsi diatas, boleh jadi para ortu akan berpikir, ini adalah deskripsi dari orang-orang yang memiliki ketrampilan memimpin dan mengorganisir. Memang benar, penelitian membuktikan bahwa di antara orang-orang yang dikemudian hari menjadi pengorganisir masyarakat, kebanyakan menyukai ketrampilan memasak. Tentunya ia juga mungkin menjadi seorang koki, ketrampilan yang ia miliki juga sama akan mendapatkan respek dan pengakuan dari masyarakat.

Herbert beranggapan bahwa kecuali anak-anak tertentu yang berjumlah sangat sedikit dan mengidap gangguan mental, serta anak jenius dan anak ajaib, sebagian besar anak hanya memiliki wilayah ciri khas kecerdasan mereka, dan tidak memiliki perbedaan taraf kecerdasan. Walaupun ia sosok anak yang cacat jasmani dan mental yang berjumlah sangat sedikit, keadaan mereka secara riil juga banyak disebabkan oleh cara mendidik dan kondisi yang realistis. Misalnya suatu tambang tidak memiliki kandungan bahan bakar minyak, tetapi tidak menjelaskan bahwa tempat seperti itu tidak menyimpan benda berharga yang lain.

Seperti pepohonan yang beraneka ragam di dunia ini, ada yang bisa berbuah dan ada yang tidak bisa. Walaupun di antara pepohonan yang bisa berbuah itu sendiri, ada yang berbuah apel, ada yang berbuah pir dan lain lain. Pohon yang berbuah bisa menyediakan buah-buahan bagi manusia, pohon yang tidak berbuah bisa dijadikan bahan sebagai pilar, bisa dibuat berbagai benda yang praktis dipakai atau benda untuk dinikmati (pohon hias). Kuncinya terletak pada bagaimana kita menggunakan cara apa untuk memelihara dan mengembangkan mereka.

Lalu bagaimana orangtua menggunakan kesempatan untuk mengarahkan, mendorong dan memperkuat inisiatif anak-anak, agar minat tersebut berubah menjadi tahan lama dan bertujuan? Dalam buku Herbert memberikan beberapa usulan kepada para orangtua sebagai berikut:

1. Ketika anak menunjukkan minat terhadap sesuatu, jangan sembarangan mencela dan menolak lantaran diri sendiri merasa minat itu tidak berguna.

2. Memanfaatkan minat tersebut mungkin malah bisa membawakan kesenangan dan fokus, serta membimbing anak mendapatkan pengetahuan yang berkaitan dengan minat tersebut.

3. Membimbing anak melalui cara otodidak atau belajar dari orang lain dalam mendapatkan wawasan.

4. Mencatat adalah suatu cara yang baik agar ilmu tersebut bisa tersimpan dan melatih memergunakan tulisan, gambar dan literatur.

5. Terhadap anak yang masih belum memiliki kemampuan untuk mencatat, orangtua bisa menyediakan sebuah buku catatan dan menuliskan judul topik, menyuruhnya bercerita.

6. Menggunakan pembukaan yang diminati oleh anak, sebisa mungkin jangan menggunakan ungkapan seperti "tugas" dan "pekerjaan rumah".

Jika orangtua juga bisa memanifestasikan minat pada hal-hal yang diminati anak, maka sang anak bisa merasakan bahwa tindakannya mendapatkan pengakuan, selain itu ditambah dengan pengarahan yang bertujuan, tanpa disadari akan bisa membuat anak mengerti cara untuk mendapatkan wawasan.

Yang perlu diperhatikan adalah, ketika melakukan bersama anak, sifat bertujuan dari orangtua tidak boleh terlalu kuat, karena mendambakan kebebasan adalah pembawaan lahiriah umat manusia, ada anak yang begitu menyadari hal itu adalah suatu tugas, maka minat mereka akan berkurang secara drastis. Kita bisa berpikir sejenak, penelitian bertujuan dan bermakna dalam dunia orang dewasa, sebenarnya juga berawal dari minat, kemudian baru berangsur-angsur berkembang menjadi kebutuhan.

Pendek kata, dalam menghadapi minat anak, orangtua membutuhkan sedikit waktu untuk membantu anak menyelesaikan masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh anak itu sendiri, menciptakan lingkungan yang bermanfaat bagi perkembangan minat anak, hal ini juga merupakan rencana sehat agar minat anak bisa dipertahankan dalam jangka panjang. Salam kebajikan (epochtimes)

                                                               Selesai

Tidak ada komentar:
Write komentar