KEBAJIKAN ( De 德 ) - Chandra Susanto dan keluarganya bersyukur kepada Tuhan karena masih diberi umur panjang. Mereka adalah calon penumpang yang membatalkan tiket jadwal penerbangannya bersama AirAsia QZ8501, tujuan Surabaya- Singapura, hanya sehari sebelum pesawat tersebut hilang kontak dan belum ditemukan.
"Kami telah merencanakan liburan kami ke Singapura sejak Maret 2014, jadi pembatalan itu sebenarnya membuat kami sedih karena membatalkan liburan kami, kata Susanto, seperti dilansir dari Dailymail.co.uk.
Susanto telah berencana terbang dengan AirAsia bersama istrinya Inge, dan tiga anaknya, Christopher, 10, Nadine, 7, dan Felix, 5.
"Ayah saya sakit, jadi kami harus membatalkan penerbangan," kisah Susanto." Itu keputusan yang sulit karena anak saya Christopher sangat kecewa. Dia sangat menanti-nanti liburan itu sejak lama," imbuh dia.
Susanto beserta keluarganya, masuk dalam list calon penumpang yang membatalkan penerbangan bersama 18 lainnya. Susanto memiliki tiket yang telah dicetak untuk penerbangan tersebut.
Ia mendapat kabar bahwa ada pesawat yang hilang dari saudarinya yang meneleponnya untuk memastikan bahwa Susanto dan keluarga baik-baik saja.
"Saya tahu saat saudari saya menelepon. Dia sangat cemas. Dia bilang lihat berita itu di televisi," kata Susanto.
"Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, tetapi saya merasa duka kepada orang-orang di dalam pesawat itu," kata Susanto.
"Mereka yang bepergian ke Singapura, mungkin dengan keluarga mereka, mungkin untuk liburan dan sekarang mereka hilang, "katanya.
"Hidup kami telah berubah. Kami sangat berterima kasih, karena kami masih memiliki kesempatan hidup untuk menjadi orang-orang terbaik dan dapat membantu orang lain. Kami sangat bersyukur kepada Tuhan, "katanya.
Saat ini masih banyak kerabat dan keluarga penumpang yang masih tertekan dan masih berkumpul di Bandara Changi di Singapura dan Bandara Juanda di Surabaya untuk menunggu berita dari pesawat yang hilang.
Operasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 saat ini sedang berlangsung. Salam kebajikan
"Kami telah merencanakan liburan kami ke Singapura sejak Maret 2014, jadi pembatalan itu sebenarnya membuat kami sedih karena membatalkan liburan kami, kata Susanto, seperti dilansir dari Dailymail.co.uk.
Susanto telah berencana terbang dengan AirAsia bersama istrinya Inge, dan tiga anaknya, Christopher, 10, Nadine, 7, dan Felix, 5.
"Ayah saya sakit, jadi kami harus membatalkan penerbangan," kisah Susanto." Itu keputusan yang sulit karena anak saya Christopher sangat kecewa. Dia sangat menanti-nanti liburan itu sejak lama," imbuh dia.
Susanto beserta keluarganya, masuk dalam list calon penumpang yang membatalkan penerbangan bersama 18 lainnya. Susanto memiliki tiket yang telah dicetak untuk penerbangan tersebut.
Ia mendapat kabar bahwa ada pesawat yang hilang dari saudarinya yang meneleponnya untuk memastikan bahwa Susanto dan keluarga baik-baik saja.
"Saya tahu saat saudari saya menelepon. Dia sangat cemas. Dia bilang lihat berita itu di televisi," kata Susanto.
"Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, tetapi saya merasa duka kepada orang-orang di dalam pesawat itu," kata Susanto.
"Mereka yang bepergian ke Singapura, mungkin dengan keluarga mereka, mungkin untuk liburan dan sekarang mereka hilang, "katanya.
"Hidup kami telah berubah. Kami sangat berterima kasih, karena kami masih memiliki kesempatan hidup untuk menjadi orang-orang terbaik dan dapat membantu orang lain. Kami sangat bersyukur kepada Tuhan, "katanya.
Saat ini masih banyak kerabat dan keluarga penumpang yang masih tertekan dan masih berkumpul di Bandara Changi di Singapura dan Bandara Juanda di Surabaya untuk menunggu berita dari pesawat yang hilang.
Operasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 saat ini sedang berlangsung. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar