|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 26 Januari 2015

Duka Keluarga Lia Sari

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Berbagai kisah mengharukan dan kenangan manis dari kisah penumpang semasa hidup turut diceritakan dengan harapan doa dapat sampai kepada Almarhum sehingga mereka dapat beristirahat dengan tenang, dibalik musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di sekitar Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Minggu 28/12/2014.

Tiada yang lebih bersedih dan berduka selain keluarga penumpang dan kru yang masih menggantung di wajah mereka yang telah kehilangan sanak saudara terkasih, selain berharap agar anggota keluarganya bisa ditemukan, dari sekian banyaknya korban yang masih belum ditemukan Tim Basarnas, walau dalam kondisi apapun.

Namun, kini harapan serta doa dari keluarga dan sahabat, setidaknya sudah menemukan sedikit kepastian, karena masih diberi kesempatan untuk melihat jasadnya terakhir kali, setelah jasad B062 atas nama Lia Sari (36) sudah ditemukan dan dikenali dari dua jasad yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim, Minggu (25/1/2015), seperti dirangkum dari satujurnal.com.


Lia Sari merupakan istri dari Mulya Hadi Kusuma (35). Pasutri ini bertolak ke Singapore dengan maskapai AirAsia QZ8501 bersama anak semata wayangnya, Angeline Esther Imanuel (5) serta keponakannya Andrian Ferdiando (13). Sampai hari ini, baru Lia Sari yang ditemukan, sedangkan suami, anak serta keponakannya masih belum ada kabar lagi

Christina Indah Wahyu Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Senin (26/10/2015) mengatakan, setelah dindentifikasi tim DVI Polda Jatim, jenazah Lia Sari masih berada di RS Bhayangkara Surabaya. Dan atas permintaan orang tuanya, jasadnya akan dimakamkan di pemakaman Kristen Kembang Kuning Surabaya.

Kata Indah, Lia Sari (36) tercatat sebagai penduduk Kota Mojokerto, tinggal bersama suami dan satu anaknya di jalan Gajahmada 185, Kelurahan Gedongan Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. 

Keluarga Sampai Pingsan Lihat Jasad Lia Sari

Kejadian haru terjadi saat salah satu keluarga pingsan saat melihat jasad dengan label nomor B062 atas nama Lia Sari, jenis kelamin perempuan, usia 36 tahun, warga Mojokerto Jawa Timur Indonesia, Minggu (25/1).


Pasalnya, penyerahan jasad yang dilakukan secara tertutup di rumah sakit Bhayangkara Surabaya itu, nampak terlihat oleh di lokasi, sekitar pukul 16.50 Wib penyerahan dilakukan oleh pihak Tim Disaster Victim Identification (DVI) kepada pihak AirAsia dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga.


Dan sekitar pukul 16.55 Wib, ada salah satu keluarga korban yang berteriak histeris saat melihat jasad Lia Sari hingga dirinya sempat dibopong berjalan menuju mobil. Namun ditengah perjalanan dirinya sempat pingsan dan langsung diangkat oleh petugas keamanan AirAsia menuju mobil.


Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya mobil jenazah yang membawa jasad Lia Sari segera berangkat menuju yayasan Adiyasa Surabaya dan selanjutnya akan diberangkatlkan menuju rumah duka yang berada di Jalan Gajah Mada 85 C Kota Mojokerto.


Sekedar diketahui bahwasanya jasad Lia Sari berhasil diidentifikasi Tim DVI pada hari ke 29 melalui metode primer gigi yang cocok dengan data posmortem dan dengan data dental record yang diserahkan dokter gigi korban ditemukan kecocokan 100 persen. Serta dari data medis antropologi diketahui jenis kelamin, usia, dan tinggi badan.


Dan dari data properti analisa CCTV, pakaian dan celana masih melekat ditubuh korban yang sama persis dengan rekaman CCTV Bandara Internasional Juanda.



Pertemuan antara anak, menantu, dan cucu Terakhir Kali

 

Suasana duka masih menyelimuti kediaman orang tua dari Mulya Hadi Kusuma yang bertolak ke Singapore bersama istrinya, Lia Sari dan anak semata wayangnya, Angeline Esther Imanuel serta keponakannya Andrian Ferdiando dengan maskapai AirAsia melalui Bandara Juanda, Surabaya. 

Saat menuju Bandara, Mulya Hadi Kusuma, pedagang onderil sepeda motor di jalan Gajahmada 85-c Kelurahan Gedongan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto ini diantar kedua orangtuanya Lely Lestiawati dan Ranu Wijaya ke bandara Juanda, Surabaya.

Rupanya pertemuan antara anak, menantu, cucu hingga menuju ke pintu masuk bandara internasional itu merupakan yang terakhir kalinya. Karena, bukannya kabar kedatangan di Singapore yang diterima Lely dan Ranu Wijaya, namun kabar dari prinsipal Bandara Juanda yang memberitahukan soal musibah pesawat Airasia yang ditumpangi anaknya.

“Saya tahu kabar hilangnya pesawat Airasia dari televisi. Saya dan suami langsung ke Crisis Center. Tapi pihak Airasia tidak memberi informasi lain, kecuali diminta menunggu saja,” ujar Lely seraya mengatakan, anak keduanya, Mulya Hadi Kusuma bersama istri dan anak serta seorang keponakannya berencana liburan di Singapore hingga 2 Januari 2015.

Pemilik toko onderdil sepeda motor, Sumber Jaya Motor, jalan Mojopahit ini mengaku tak mendapat firasat apa pun menyangkut nasib yang dialami anaknya. “Tidak ada firasat apa pun,” aku Lely. 


Lely hanya bisa berharap agar Pesawat milik maskapai AirAsia Pesawat milik maskapai AirAsia yang dipastikan hilang kontak dengan menara ATC Bandara Internasional Juanda Surabaya bisa segera diketemukan.

Sementara itu, toko onderil sepeda motor, Sumber Jaya II di Jalan Gajahmada 85-c Kota Mojokerto, ruko milik Mulya Hadi Kusuma terlihat lengang dan terkunci rapat. Menurut Sugiono, karyawan toko yang berada dua petak dari toko milik Mulya Hadi Kusuma, sudah sejak hari Jum’at toko itu tutup.

“Kabarnya, pak Mulya sedang libur Natal dan Tahun Baru di Singapore. Tapi ternyata ada kabar duka,” kata Sugiono. Ujar Sugiono, Mulyana dikenal pribadi yang ramah dan supel. “Dia ramah dan mudah bergaul,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dispendukcapil Kota Mojokerto, Ikromul Yasak membenarkan jika keluarga Mulya Hadi Kusuma, pria kelahiran tahun 1979 tersebut merupakan warga Kelurahan Gedongan, Kecamatan Magersari. Ia tinggal di jalan Gajahmada 85-C bersama istrinya, Lia Sari, kelahiran tahun 1978 dan anaknya Angelina Esther Imanuel, yang lahir tahun 2010.

Kehilangan anggota keluarga dan sahabat yang disayangi tentunya membuat kita berduka dan merasakan kehilangan juga kesedihan yang mendalam bagi yang ditinggalkan. Kita doakan agar Almarhum Lia Sari diterima dan tenang disisi Tuhan dan semoga
suami, anak serta keponakannya serta penumpang lainnya yang belum ditemukan agar segera ditemukan.

Semoga semua keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini, karena semuanya adalah atas kehendak yang kuasa. Sobat, selagi masih ada waktu, sayangilah orang yang Anda kasihi sebelum semuanya tinggal menjadi kenangan. Turut berduka cita. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar