|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 08 Januari 2015

Pasutri, Soetikno Sia dan Jou Christine Yuanita Disemayamkan Berdampingan

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Pasutri, Soetikno Sia (60) dan Jou Christine Yuanita (62) menjadi korban dalam pesawat AirAsia QZ 8501 merupakan dua jenazah dari delapan jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 yang berhasil diidentifikasi tim DVI Polri, Rabu (7/1/2015) sudah disemayamkan di tempat Persemayaman Adi Jasa di Jalan Demak, Surabaya. 

Jenazah pasutri itu disemayamkan di ruang VIP H, Rabu (7/1/2015). Peti jenazah B 011, Yuanita dan peti jenazah B 012 , Soetikno disemayamkan berdampingan. Kedua pasutri itu merupakan warga Jalan Bongkaran 72, Pabean Cantikan, Surabaya.

"Mereka berangkat bersama empat kerabatnya," ujar Luhan, salah seorang kerabat pasutri tersebut, seperti dikutip dari detikcom.

Dalam manifest pesawat, mereka duduk di baris ketiga, kursi 3A, Soetikno Sia dan kursi 3B, Jou Christine Yuanita. Seperti diketahui, pasutri ini berangkat bersama empat anggota keluarga Yongki Jou.

Sejauh ini, dari empat keluarga Yongki Jou, baru dua jenazah yang sudah ditemukan yakni jenazah Yongki Jou (53) sendiri dan anak keduanya, Brian Youvita (19). Sementara istrinya, Go Feilensia Sularmo (43) dan anak sulungnya, Elizabet Yuanita (20) masih belum ditemukan atau diidentifikasi.

"Jenazah Yuanita dan Soetikno akan dikremasi Jumat (9/1/2015) di Eka Praya, Kembang Kuning," pungkas Luhan.

Kenangan Theresia Songko, saat Terakhir Telepon dengan Ibunya

Theresia Songko merupakan anak dari Soetikno Sia dan Jou Christine Yuanita. Terakhir kalinya Theresia berbicara dengan ibunya adalah pada malam sebelum Ibunya terbang dengan pesawat AirAsia QZ8501. Orangtuanya, paman, tante dan dua sepupunya berencana untuk liburan bersama. Mereka akan berlibur di Singapura sebagai perayaan tahun baru, seperti dikutip dari CNN.

Theresia menyatakan ibunya telah menyiapkan liburan tersebut. Mereka pun berencana akan melakukan pemberangkatan dengan menggunakan pesawat yang berada di penerbangan Surabaya.

Theresia mengatakan Ibunda dan kakaknya berencana untuk berangkat dari Indonesia saja,  yakni Surabaya. Upaya ini untuk mendapatkan bantuan dari maskapai. Sebelumnya, mereka gagal memperoleh maskapai dari tempat mereka berada sebelumnya.

"Mereka meminta banyak hal, paspor, akta kelahiran dan meminta paman saya untuk pergi ke Surabaya agar mengaturnya," katanya.

Theresia mengaku belum ada yang konfirmasi mengenai keluarganya itu. Dia hanya berharap ada keajaiban bahwa mereka masih hidup.

Kehilangan anggota keluarga yang disayangi tentunya membuat kita berduka dan merasakan kehilangan juga kesedihan yang mendalam bagi yang ditinggalkan. Marilah kita semua berdoa agar Almarhum Soetikno Sia dan Jou Christine Yuanita diterima dan tenang disisi Tuhan. Semoga masih ada harapan dan kabar baik pada proses evakuasi yang masih berlangsung sampai sekarang, agar Dua anggota keluarga dan penumpang yang belum ditemukan mendapat kepastian mengenai peristiwa ini.

Namun jika Tuhan memiliki jawaban lain, kami percaya bahwa orang baik akan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Semoga mereka tetap diberi kekuatan untuk bertahan, tabah dan tegar juga tetap sehat dan kembali merasakan kebahagiaan dalam menghadapi cobaan hidup ini karena semuanya adalah atas kehendak yang kuasa. Sobat, selagi masih ada waktu, sayangilah orang yang Anda kasihi sebelum semuanya tinggal menjadi kenangan. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar