|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 26 Maret 2015

Aku Hampir Bunuh Diri, Tetapi Buah Hati Membuatku Optimis Meneruskan Hidup

 


KEBAJIKAN (De 德) -  Bagi setiap orang tua, anaklah yang akan menjadi penyemangat dan pemberi warna baru dalam hidupnya. Meskipun terlalu banyak masalah yang sedang dihadapi dimana masalah tersebut hampir membuat putus asa, kepolosan dan ketulusan dari seorang anak bisa menjadi penyemangat baru dan penyelamat untuk orang tua.

Kepolosan dan ketulusan dari seorang anak, rupanya juga telah menyelamatkan nyawa seorang ayah di Provinsi Hainan, Cina. Dilansir dari laman metro.co.uk, seorang pria bernama Rao Ni (39) terlihat ingin bunuh diri dari atas jembatan Lingao Country, Cina. Pria ini diketahui ingin mengakhiri hidupnya dengan melompat dari atas jembatan.

Aksi nekat itu sendiri pertama kali diketahui oleh seorang pejalan kaki yang kebetulan sedang melintas di jembatan yang sama. Melihat hal ini, pejalan kaki tersebut menghubungi polisi setempat dan juga keluarga Rao Ni. Awalnya, pria ini tidak mau turun dan mengatakan akan tetap mengakhiri hidupnya.

Masalah berat nampaknya sedang menimpa Rao Ni dan keluarganya. Pria ini diketahui tidak bisa membayar sewa tempat tinggalnya. Ia adalah pekerja di sebuah situs konstruksi di provinsi Hainan. Namun, setahun terakhir ia tidak mendapatkan upah dari pekerjaannya.

Karena tidak adanya perjanjian tertulis untuk pekerjaannya, Rao Ni dan pekerja lain tidak bisa menuntut upah meskipun ia telah bekerja. Rupanya hal inilah yang membuat pria ini merasa putus asa dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Hingga tibalah istri dan anak Rao Ni yang masih berusia 2 tahun di tempat dimana ia ingin mengakhiri hidupnya. Sang istri mencoba meyakinkan suami untuk tidak meneruskan niatnya mengakhiri hidup. Namun, Rao Ni masih saja tidak mau turun dari atas jembatan. Hingga buah hatinya yang masih berusia 2 tahun akhirnya mendekati sang ayah.

Balita itu terlihat menangis dan memanggil-manggil ayahnya. Dengan berlinang air mata, balita laki-laki 2 tahun tersebut meyakinkan Ayahnya untuk tidak mengakhiri hidupnya. Melihat buah hatinya, akhirnya Rao Ni mau turun dari atas jembatan. Dibantu beberapa polisi yang ada di sana, Rao Ni berhasil turun dan iapun selamat.

Rao Ni dibantu polisi dan beberapa warga untuk turun dari jembatan
Setelah turun, dengan penuh kasih sayang Rao Ni memeluk buah hati kecilnya. Ia berjanji akan meneruskan hidupnya bersama keluarga. Meskipun masalah berat tengah menimpanya, ia optimis akan melewatinya bersama buah hati dan istrinya.

Atas peristiwa ini, polisi setempat berjanji akan membantu Rao Ni menyelesaikan masalahnya. Polisi juga berjanji akan mengurus tuntas perusahaan konstruksi yang telah mempekerjakannya dan menuntut upah untuk pria tersebut.

Ladies, itulah peran anak dalam sebuah keluarga. Meskipun sedang dilanda putus asa berat, ketika orang tua melihat kembali buah hatinya, tidak ada alasan baginya untuk patah semangat apalagi memilih mengakhiri hidup.

Apapun dan bagaimanapun masalah yang sedang dihadapi, pastikan untuk menjalaninya dengan penuh kesabaran dan perjuangan. Sejatinya, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan di dunia ini selama kita mau berusaha menyelesaikannya. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar