|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 05 Maret 2015

Kisah Tentang Juara Tiga Ujian Nasional di Qujiang

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Ujian nasional pada zaman Dinasti Tang terdiri atas tiga tingkat yakni Xiucai, Juren dan Jinshi, diseleksi berlapis-lapis, paling akhir diuji tatap muka oleh kaisar dan diberi jabatan. Untuk lulus ujian Jinshi paling sulit, umumnya hanya belasan dari seratus orang calon yang bisa lulus.

Ujian untuk Jinshi pada zaman Dinasti Tang berlangsung di ibukota Chang’an. Setiap musim semi, kaisar mengadakan jamuan meriah di Taman Qujiang untuk para Jinshi baru yang lulus ujian.

Di Taman Qujiang itu ada sebuah kolam yang berkelok-kelok, di sekitarnya adalah taman bunga yang indah serta Kuil Chi’en, Pagoda Belibis Besar dan Pagoda Belibis Kecil. Kaisar, para menteri dan bangsawan sering bermain di sini, begitu pula banyak sastrawan dan ilmuwan senang minum arak dan membuat sajak di sini.

Para Jinshi meletakkan cangkir berisi arak di atas Sungai Qujiang, cangkir hanyut mengikuti aliran sungai kecil itu, begitu cangkir berhenti di hadapan seseorang, dia harus meneguk arak dalam cangkir itu dan membuat sajak, sementara itu, dua orang Jinshi yang paling cakap disuruh memetik bunga indah di taman untuk disematkan di dada setiap Jinshi.

Sekali peristiwa, jamuan di Qujiang berakhir, seorang Jinshi mengukir namanya di tembok bagian bawah Pagoda Belibis Besar. Sejak itu, setiap kali jamuan untuk Jinshi baru di Qujiang selesai, mereka tentu pergi ke Pagoda Belibis Besar di Kuil Chi’en, dan mengukir semua namanya di prasasti batu.

Pada prasasti batu di bawah Pagoda Belibis Besar di kota Xi’an sekarang ini, kita bisa menyaksikan nama para Jinshi zaman kuno itu. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar