|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 19 Maret 2015

Kitab Liezi (列子) Bag. 12

 

   

KEBAJIKAN ( De 德 ) Kitab Liezi atau Lieh Tzu merupakan buku filsafat Tao yang menjelaskan mengenai Tao dan perubahan-perubahannya sepanjang sejarah, serta menjelaskan tentang penciptaan alam ini. Kitab Liezi atau Lieh Tzu, juga dianggap sebagai kumpulan cerita dan hiburan-hiburan dalam filsafat. Kitab ini juga berisikan bahan-bahan yang ditulis selama 600 tahun (berkisar antara 300 SM sampai dengan 300 M).

Dalam karya yang aslinya, kitab ini terdiri dari 20 bagian. Dari ke-20 bagian ini kemudian dipadatkan menjadi 8 bagian seperti yang dapat dijumpai saat ini. Lebih kurang 100 tahun, kitab ini tidak mendapat perhatian banyak oleh para pengikut Agama Tao, sebagaimana layaknya Kitab Tao Te Cing dan Kitab Chuang-tzu.

Ajaran-ajaran yang tertuang dalam kitab ini dianggap hanya untuk memahami Agama Tao pada masa negeri-negeri yang berperang dan kebudayaan-kebudayaan yang berkembang pada awal kekuasaan dinasti Han.

Kitab ini sampai ke generasi kita sekarang ini karena jasa besar seorang Cendekiawan dari dinasti Chin Timur, yang hidup pada tahun 317 sampai dengan 420. Dialah yang berjasa menyunting dan memberi komentar kitab ini sehingga menarik untuk dibaca orang banyak. Jika tidak ada usaha keras dari dia, maka barangkali kita sudah tidak akan menemukan kitab ini dan selamanya tidak akan tahu isinya.

Liezi Ching

Bab 6 :

 
Ayat 22 :
 
Liezi berkata : Ada seseorang laki-laki dari Song yang menemukan cek bank yang kadaluwasa. Ia memungutnya dan berpikir : Wow ! 20.000 tail perak ! Sekarang aku orang kaya. Ia mulai bergalak sombong dan berjalan dengan angkuhnya.


Seseorang di pasar berkata : Mengapa kau berlagak sombong dan berkuasa ?
 

Orang itu berkata dengan sombongnya : Sopanlah waktu berbicara denganku. Aku sekarang orang berharta !

Penjelasan

Kaya atau miskin tergantung pikiran. Bila kita tidak mengenal diri sendiri dan keadaaan kita, kita akan berlagak seperti orang kaya pada hal kita miskin. Ini terjadi bila kita merasa paling dan berada di atas orang lain.

Ada alasan orang berbuat begitu :
 

Bila temannya ada yang kaya, ia akan merasa dirinya juga kaya, ia mulai bercerita ia mempunyai teman yang kaya. Bila saudaranya ada yang kaya, ia akan merasa dirinya juga kaya, ia mulai bercerita ia mempunyai saudara yang kaya.
 

Bila mertuanya kaya, ia akan merasa dirinya juga kaya, ia mulai bercerita ia mempunyai mertua yang kaya. Bila ia kaya mendadak, ia berpikir bahwa ia akan membeli semua dengan uangnya.
 

Bila ia mempunyai menantunya yang kaya, ia akan merasa dirinya juga kaya sehingga ia mulai bercerita ia mempunyai menantu yang kaya. Bila ia merasa dirinya berilmu tinggi, maka ia merasa sudah tidak terkalahkan dan orang yang mau belajar padanya harus mau menghormati dirinya bagai Dewa / raja.

Bila ia merasa dirinya orang terpandang, maka ia merasa semua orang harus menghormatinya seperti raja / Dewa. Bila ia merasa menemukan sesuatu, maka orang harus menghormati dirinya bagai Dewa / raja dan semua yang mirip dengan penemuannya itu miliknya.


Bila ia awalnya yang mengajari dan orang itu berhasil, maka ia ikut bangga dan menyombongkan dirinya bahwa ia yang melatihnya padahal orang tersebut tidak mengunakan caranya. Bila ia merasa bahwa itu idenya, maka ia sering berkata pada orang lain bahwa orang itu belajar dari idenya.


Bila ia di butuhkan, maka ia akan sombong dan berlagak tidak butuh serta meremehkan. Bila ia baru terkenal dan merasa semua orang memujinya, maka ia terlalu bangga dan sombong.

Bila ia merasa di berkati, maka ia berlagak menjadi orang suci dan apa yang di katakan pasti benar.

Bila ia terlalu yakin pada sesuatu, maka ia menjadi fanatik dan menganggap orang lain remeh serta tidak ada apa-apanya.Bila ia berhasil membuat orang susah dan tidak berdaya, ia bagai orang yang sangat hebat dan mempunyai kekuasaan hidup dan matinya orang tersebut.


Bila ia tahu orang itu sangat menyayangi dan memperhatikannya, maka ia berlagak tidak butuh dan memaksakan kehendaknya. Jadi apapun yang terjadi kenali, kendalikan, koreksilah dan perbaruhi dirimu sendiri.

Ayat 23 :

 
Ada seorang yang punya pohon Wu Tang yang sudah rapuh. Tetangganya mengatakan pohon Wu Tang rapuh itu tidak menguntungkan. Orang itu memotong pohon tersebut dan sambil berpikir orang itu sangat baik, ia sangat khawatir aku dapat petaka.


Ketika pohon itu tumbang, tetangganya berkata : Maukah kamu memberikan beberapa potongan kayu tersebut untuk kayu bakar ?


Orang yang memotong pohon tersebut langsung marah dan berkata : Ternyata kamu cuma ingin dapat kayu bakar gratis. Itulah sebabnya kau meminta aku memotong pohon itu.


Tetangganya berkata : Betapa jahatnya, kamu salah paham, aku tidak pernah bermaksud begitu.


Penjelasan

Jahatkah tetangganya itu ? Apakah ia hanya mencari kayu bakar ? Seandainya pohon itu rubuh mendadak dan menimpa rumah orang itu, apa yang terjadi.
 

Baik atau jahat tergantung pada pikiran kita. Kadang-kadang pikiran manusia itu aneh, ia lebih senang di puji dan di rayu-rayu dari pada di katakan yang sebenarnya. Ia lebih suka mencari orang yang penuh tipuan berpura-pura dan pandai bicara dari pada mencari orang yang berkata apa adanya. Ia lebih suka mendengarkan dan memperhatikan bentuk dan cara daripada mencari arti sebenarnya.
 

Dari jaman dahulu sampai sekarang dan akan datang, pikiran manusia tetap sama. Ia di anggap baik bila menguntungkan dan penurut dan di anggap jelek bila merugikan dan berkata jujur.
 

Bila ia berkata-kata halus dan sopan di anggap baik, meskipun penuh tipuan. Bila ia berkata-kata keras dan kasar di anggap jahat, meskipun yang di katakannya benar. Orang yang patuh atau penurut dan mau di atur di anggap baik. Orang yang suka menentang dan berkata apa adanya di anggap jahat.
 

Bila ia halus dan sopan di anggap punya budi pekerti yang tinggi, meskipun yang dikatakan penuh jebakan, tipuan dan siasat. Bila ia kasar dan terang-terangan di anggap tidak punya budi perkerti, meskipun yang dikatakan kenyataan dan untuk kebaikannya.

Maka ada pepatah berkata : Jangan banyak bicara dengan orang fanatik, munafik, egois, sombong dan aragon.

 
Bila kamu tidak pandai bicara dan mencari keuntungan, lebih baik kamu pura-pura bodoh dan tidak tahu apa-apa serta jangan mengurusi urusannya.
 

Bila kamu menasehatinya maka kamu akan celaka. Bila kamu berdebat dan mengajari mereka, maka mereka akan menolaknya. Bila kamu terlalu dekat, kamu akan di anggap pembantunya.
 

Bila kamu menurutinya, maka kamu akan di minta lebih banyak. Bila kamu menjauhnya ia menganggapmu lagi cari perkara atau berpura-pura. Bila kamu tidak berkata apa-apa dan diam saja kamu dianggap sombong atau marah. Biarpun kamu mengalah atau berkorban banyak ia menganggap itu seharusnya.
 

Ketika kamu susah ia tidak perduli malah membuat perkara dan tidak memperdulikanmu, belum lagi dengan wajah sombong dan meremehkan serta akan menghindarimu. Itulah sebabnya bila kamu berbuat baik belum tentu di anggap baik, bila kamu berkorban belum tentu di terima dan bisa di anggap kewajiban.

Ayat 24 :

Liezi berkata : Ada seseorang laki-laki yang kehilangan kapaknya dan mencurigai anak muda tetangganya yang mencuri. Ia mengamati anak muda itu. laki-laki itu berpikir : Ekspresinya, tingkah lakunya, segala sesuatu pada diti anak muda itu menandakan bahwa dia telah mencuri kapak.
 

Dia memperhatikan terus-menerus, ia semakin yakin bila anak muda itu pencurinya. Tetapi akhirnya ia temukan kapaknya di belakang rumahnya sendiri. Pada hari lain ia melihat anak muda itu. Tidak satupun gerak-gerik anak muda itu yang menunjukan bahwa dia seorang pencuri.

Penjelasan

Apakah anak muda itu kelihatan seperti pencuri atau tidak, semua tergantung pikiran manusia.
Jika kamu mencurigai seseorang tanpa bukti, maka kamu akan selalu menganggapnya salah.
 

Bila kamu terus menuduhnya, kamu akan memasang jarak. Bila kamu memasang jarak, kamu mulai berpikir buruk. Bagaimana pun ia berbuat baik dan tulus, kamu pikir ia berpura-pura dan mau menipu.

Bila ini terjadi, maka kamu malah menekan dan bersikap tidak mau tahu serta menuntut. Bila ini terus terjadi, maka orang tersebut mulai akan memasang pertahanan dan mengambil jarak, Ia bukan maju mendekat tapi mundur bertahap. 


Bila kamu terus menekan dan menyalahkannya, maka ia akan menganggapmu orang jahat dan tidak perlu di dekati. Bila ini terjadi kamu yang menulari pikiran jahat padanya.
 

Jadi jangan anggap kamu saja yang boleh menilai seseorang dan mencurigai seseorang, orang tersebut akan mencurigai dan menilaimu buruk bila kamu terlalu mencurigai dirinya.
 

Ada pepatah berkata : Jangan mencurigai orang tanpa bukti, bila bukti dan kenyataan ada maka kamu harus mulai waspada. Jika kamu pikir dirimu yang hanya boleh curiga, maka kamu akan dianggap orang yang perlu dicurigai.
 

Bila kita saling mencurigai, maka hubungan berubah menjadi permusuhan. Orang yang selalu curiga adalah orang yang tidak tahu apa itu kewaspadaan dan gampang menilai sesuatu hal tidak melihat kenyataan. 

Orang yang seperti ini biasanya egois dan hanya memikirkan hal yang belum terjadi serta tidak menilai orang lain. Tetapi orang ini akan selalu mencurigai orang lain yang berbuat baik dan tulus sebagai orang jahat dan orang yang di anggap baik olehnya ternyata penipu dan penuh interik.
 

Ada pepatah berkata : Bila kamu bermain api, kamu akan terbakar. Bila kamu bermain air kamu akan basah.
 

Bila kamu mencurigai orang lain, maka kamu di curigai orang tersebut. Bila kamu mencari orang yang kamu bisa atur, maka kamu akan mendapatkan orang yang penuh tipu daya atau penjilat.

Bila kamu mencari orang yang memarahimu terus-menerus, maka kamu akan mendapatkan orang yang sangat egois dan biasanya sesuka hatinya. Bila kamu mencari orang yang mau menungguimu, maka kamu akan mendapatkan orang yang kekanak-kanakan dan menjengkelkan.


Bila kamu mencari orang yang mau di manfaatkan, maka kamu akan kehilangan segala-galanya. Bila kamu mencari orang yang menyetujui semua perbuatan dan persyaratanmu yang aneh, maka kamu akan mendapatkan orang yang memanfaatkanmu. Bila kamu mencari orang yang mau kamu marahi terus-menerus dan kamu atur-atur, maka kamu akan mendapatkan orang yang selalu membuat kamu marah dan sesukanya sendiri.

Ayat 25 :

 
Liezi berkata : Bupati dari Bai sedang memikirkan pemberontakan terhadap rajanya. Ia keluar dari istananya bersandar pada tongkat kudanya, tanpa ingat lagi bahwa tongkatnya terbalik. Ujungnya tajam dari tongkat itu menusuk dagunya. Darah mengucur di tanah, tapi ia tidak memperhatikannya.


Ketika seseorang dari Zhang mendengar peristiwa itu ia mengatakan : Jika orang lupa kepalanya sendiri, tidakkah ia akan lupa pada hal lainnya ?
 

Penjelasan

Bila hati seseorang di penuhi masalah, maka ia akan terpelosok dalam lubang atau menabrak pohon namun tidak menyadarinya. Bila hati di penuhi masalah, ia akan tidak tahu harus berbuat apa-apa.

Bila pikiran di penuhi pertanyaan dan masalah ia akan tidak menerima kenyataan. Bila ia ingin suatu kebahagiaan ia akan mengunakan egonya dan mencontoh orang lain yang di kiranya bisa membuat dirinya bahagia.
 

Ketika kebahagiaan itu datang tepat di hadapannya, ia malah membuangnya karena tidak sesuai dengan rencananya. Bila ini terjadi semua yang tidak sesuai rencananya bukan kebahagiaan, yang dilakukan olehnya hanya memikirkan dan mencari kebahagiaan orang lain. Bila ini terjadi ia berbuat yang tidak membuat orang lain merasa bahagia dan tidak membuat dirinya merasa bahagia.

Ia akan mudah marah dan sering membalas dendam, tetapi kemudian ia menyesal dan sedih, kemudian ia malah melakukan hal itu berulang-ulang hanya untuk mencari perhatian dan akhirnya ia menjadi orang yang sangat menyebalkan.


Pepatah berkata : Jangan mengambil keputusan bila lagi marah dan tenangkan hatimu bila lagi marah.

Ayat 26 :
 
Liezi berkata : Sekali waktu ada seorang dari Qi yang sangat menyukai emas dan ia pergi ke toko emas. Ketika ia di depan toko emas ia mengambil emas dan membawa pergi begitu saja. Para orang di sekitarnya mengejar dan aparat keamanan menagkapnya.


Seorang petugas bertanya : Kenapa kamu mengambil emas di hadapan orang banyak ?
 

Sang lelaki itu berkata : Waktu mengambil emas aku tidak melihat orang, aku hanya melihat emas.

Penjelasan

Ketika pikiran seseorang di penuhi oleh sesuatu, maka ia akan lupa hal-hal yang lain tapi tidak memperhatikan sekitarnya, itu hal yang sangat berbahaya. Orang itu akan seperti orang yang melihat keinginannya, tanpa melihat kenyataannya.
 

Ada delapan orang yang bisa di anggap begitu :

Pertama : Orang yang bersikap egois, sehingga ia tidak melihat kenyataan dan menganggap dirinya paling.
Kedua : Orang yang bersikap fanatik, sehingga ia merasa berada di dalam kebenaran dan paling benar, pada hal apa yang kamu lakukan tidaklah benar.
Ketiga : Orang yang terlalu benci dan dendam, sehingga ia ingin menghancurkan orang lain tanpa memperdulikan dirinya sendiri.
Keempat : Orang yang munafik, sehingga ia mengingkari hatinya sendiri dan menolak sesuatu pada hal menginginkannya.
Kelima : Orang yang hanya melihat kekayaan dan uang tanpa melihat akibat yang di buatnya.
Keenam : Orang yang terlalu mencari kemasyuran, ia akan meminta di puji-puji tanpa tahu kenapa ia terlalu di sanjung.
Ketujuh : Orang yang terlalu ingin menguasai, sehingga ia lupa akan tata-krama dan aturan.
Kedelapan : Orang yang terlalu menyukai orang lain, sehingga ia melakukan hal-hal yang menyenangkan orang tersebut. Salam kebajikan

                                                           SELESAI

1 komentar:
Write komentar