|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 26 Maret 2015

Qi guai de qiang (奇怪的枪) Senapan Aneh

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Dahulu kala, hiduplah seorang pak tua yang memiliki sebuah senapan sakti. Senapan ini dapat membidik orang jahat dengan jitu, sama sekali tidak pernah meleset. Banyak sekali orang yang meminta bantuan kepada pak tua itu untuk meringkus bajak laut atau kawanan pencuri. Pak tua menembak tangan atau kaki para penjahat, setelah tidak berdaya mereka ditangkap untuk diadili menurut hukum.

Berita tentang pak tua dan senapan saktinya terdengar oleh raja setempat. Baginda raja bertanya kepada salah seorang pejabatnya, ”Dengar-dengar ada seseorang yang memiliki senapan sakti. Bidikannya selalu tepat mengenai sasaran. Apakah kabar tersebut dapat dipertanggungjawabkan?”

Dengan penuh hormat si pejabat menjawab, ”Memang benar ada, baginda.”

”Senapan itu sangat istimewa, bawalah pemiliknya untuk datang menghadap kemari,” kata baginda raja.

Pak tua pun datang ke istana untuk menghadap baginda raja. Sang raja berkata kepada pak tua, ”Dengar-dengar kau sangat jitu dalam menembak. Apakah senapan yang kau bawa sekarang adalah senjata yang dimaksud?”

”Benar,” jawab pak tua.

”Juallah senapan itu kepada saya,” baginda raja menawar.

”Tidak, senapan ini adalah pemberian Dewa kepada saya. Maaf, tidak untuk dijual,” pak tua menyanggah.

”Berapapun harga yang Anda minta, saya tidak keberatan. Silahkan menyebut nominalnya,” baginda raja merayunya.

“Maaf, tidak untuk diperjual-belikan,” pak tua bertahan pada pendiriannya.

“Bagaimana jika Anda saya angkat menjadi bangsawan?” baginda raja terus merayunya.
 

“Maaf, saya tidak setuju!” elak pak tua.

“Bagaimana jika Anda saya beri kedudukan sebagai seorang pejabat?” tutur baginda raja.
 

“Tetap tidak setuju,” kata pak tua.

“Kalau begitu, saya nikahkan putri saya dengan Anda?” baginda raja terus mencoba merayunya.


Pak tua tetap tak terpengaruh. “Saya tetap tidak setuju.”

Baginda raja tidak lagi dapat menahan emosinya, lalu berkata kepada para prajuritnya, ”Prajurit, tangkap orang ini. Sungguh tidak tahu diuntung, diperlakukan dengan baik justru menantang ingin dihukum. Ambillah senapannya, ikat dia dan jadikan sebagai sasaran tembak.”

”Dor…” Sebuah letusan peluru terdengar dari senapan tersebut, mengarah ke tubuh pak tua.
 

”Benar-benar sebuah senapan yang bagus,” puji baginda raja.

Tiba-tiba saja, peluru yang terlontar dari senapan berubah arah, kontan baginda
raja merasa terkejut. Secara reflek baginda raja menjatuhkan senapan tersebut dan berlari, akan tetapi peluru tersebut masih tetap mengejar ke arahnya.

Melihat kejadian itu, pak tua tertawa. Ia berkata, ”Baginda raja, senapan tersebut adalah senapan khusus untuk menembak orang yang jahat. Karena Anda memiliki rasa tamak dan hati jahat, maka peluru yang terlontar terus mengejar ke arah baginda. Saya tidak bisa menolong. Anda harus memilih tangan atau kaki yang hendak dikorbankan, jika tidak akan membahayakan jiwa.”

Baginda merasa tidak ada pilihan lain, mengangkat tangannya, peluru itu pun mengenai tangan tersebut. Para penjaga segera datang untuk memberikan pertolongan kepada baginda raja. 


“Sakit…Sakit… Saya yang salah. Saya tidak ingin lagi merebut milik orang lain. Aduh sakit.”

Begitu menyadari kesalahannya, baginda raja segera memerintahkan orang untuk melepas tali ikatan pak tua. Dengan tulus hati meminta maaf, mengutus prajurit mengantarnya pulang.


Bu zhi zu zhe qian que le zhi hui, shi jian de zhi wu ben lai shi wei ren suo yong, er bu zhi zu zhe dou bian cheng ren bei wu yong le (不知足者因欠缺了智慧,世间的物质本来是为人所用,而不知足者都变成人被物用了) yang maknanya, Seseorang bisa merasa tidak puas karena tidak memiliki kearifan. Semua benda yang ada di dunia adalah untuk digunakan-dikelola oleh manusia. Orang yang tidak puas berarti telah dikuasai oleh materi. Salam kebajikan (Xie Zheng Ming)

Tidak ada komentar:
Write komentar