|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 24 Mei 2015

Introspeksi

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Rudi adalah siswa teladan disekolahnya, sedangkan Tomi adalah siswa bermasalah yang telah diakui semua guru disekolahnya. Suatu ketika mereka berdua bertengkar, setelah guru mengetahui masalah tersebut, meminta mereka berdua menulis pernyataan pertobatan. 

Dalam surat pertobatan Rudi dari awal sampai akhir menulis bagaimana dirinya bersalah, bagaimana dia bisa begitu egois tidak memikirkan orang lain, bagaimana dia harus memperbaiki diri di masa depan dan kata-kata intropeksi diri, sedangkan dalam surat pertobatan Tomi sebaliknya, dari awal sampai akhir mengatakan bagaimana dirinya yang benar, bagaimana kesalahan pihak lain yang tidak masuk akal, bagaimana dirinya dapat memiliki kesabaran dan mengalah dan sebagainya yang mengatakan dirinya seolah-olah sama sekali tidak bersalah.

Ketika guru secara pribadi bertanya kepada siswa yang mengetahui masalah pertengkaran mereka, mereka dengan suara bulat mengatakan bahwa Tomi yang pertama memprovokasi Rudi, sehingga Rudi tidak dapat menahan emosinya dan bertengkar dengannya. 

Di kelas, guru mengatakan kepada para siswa: "Tomi mengatakan dirinya tidak salah, dan Rudi mengganggap dirinya yang bersalah, jika demikian, lalu mengapa bukan Tomi tetapi Rudi yang menjadi siswa teladan?" 

Guru melanjutkan mengatakan: "Intropeksi diri adalah kemampuan. Orang yang kekurangan kemampuan ini, tidak mudah untuk memenangkan pengakuan dan bantuan dari orang lain, kelak di masa depan akan sulit untuk memiliki tempat yang terhormat di masyarakat."

"Manusia bukan orang suci, siapa yang tidak pernah berbuat salah " Jika tidak ada kapasitas intropeksi diri, bahkan dengan sedikit alasandiri sendiri benar tidak bisa mengampuni orang lain, maka orang tersebut mungkin adalah orang jahat yang suka menghindari tanggung jawab, sebaliknya, jika sering intropeksi diri, bahkan menemukan sedikit kelalaian dapat segera memperbaikinya, maka orang ini adalah orang yang baik yang mengetahui kesalahan dapat segera berubah. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar