|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 20 Agustus 2015

4 Jenis Makanan yang Dapat Merusak Otak Anda

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Tubuh manusia membutuhkan makanan untuk memenuhi nutrisi, akan tetapi salah mengonsumsi makanan juga dapat berpengaruh pada kesehatan. Sebagian besar orang tahu makanan apa saja yang mudah menambah berat badan, tetapi jarang yang tahu makanan yang dapat mempengaruhi daya ingat dan kemampuan kognitif seseorang jika terlalu sering atau banyak mengonsumsinya.

Artikel yang dirilis American Journal of Preventive Medicine edisi 22 Juli lalu, menjelaskan empat jenis makanan sehari-hari, yang tidak baik bagi kesehatan otak dan dapat merusak daya ingat serta kemampuan kognitif jika makan terlalu banyak.

Berikut jenis makanan sehari-hari yang jika mengonsumsinya berlebihan akan berefek buruk pada otak.

1. Garam

Natrium atau sodium merupakan nutrisi yang mutlak bagi tubuh, tetapi menjadi tidak bermanfaat bagi kesehatan jika terlalu banyak menyerap sodium setiap hari, bukan saja menyebabkan tekanan darah tinggi, tetapi juga berdampak pada fungsi ginjal, sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). Penelitian terkait juga menemukan bahwa asupan sodium yang berlebihan, ditambah dengan kurangnya aktivitas olahraga, akan berdampak negatif pada kemampuan kognitif.

Dalam penelitian tersebut, peneliti Kanada melakukan survei tindak lanjut terhadap 1,262 lansia berusia antara 67 – 84 tahun. Para peneliti membagi tiga kelompok yakni peserta dengan asupan natrium rendah, sedang, dan tinggi. Dan dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa kuantitas olahraga yang dikombinasikan dengan asupan natrium merupakan satu faktor penting yang berpengaruh pada kemampuan kognitif. 

Bagi peserta dengan asupan natrium yang rendah, dimana jika jarang berolahraga, maka tingkat penurunan kemampuan kognitifnya sangat lambat, sebaliknya bagi pesera dengan asupan natrium yang tinggi, jika jarang berolahraga, maka tingkat penurunan kemampuan kognitifnya jauh lebih cepat.

Penelitian terkait juga menunjukkan bahwa olahraga ringan yang teratur dapat menetralkan dampak negatif dari kadar natrium terhadap kemampuan kognitif dan sistem kardiovaskular. Hasil penelitian terkait dipublikasikan dalam jurnal “Neurobiology of Aging”.

2. Lemak trans

Larangan lemak trans yang dikeluarkan FDA (BPOM- AS) baru-baru ini mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat, karena makanan ini dapat merusak ingatan orang.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal “Public Library of Science” (PLoS One) menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi lemak trans secara berlebihan itu sulit untuk mengingat kata-kata.

3. Ikan tuna

Tuna kaya akan protein, tapi jika terlalu sering mengonsumsinya mungkin akan merusak otak. Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa mengonsumsi ikan secara berlebihan, seperti misalnya ikan tuna, ikan madidihang atau tuna sirip kuning, kerapu, ikan sejenis kakap, ikan perca, ikan todak dan ikan jenis lainnya, kemungkinan dapat menyebabkan disfungsi kognitif. Dan biang keladinya adalah asupan merkuri.

Para peneliti menganalisis 384 peserta dengan kebiasaan mereka mengonsumsi makanan hasil laut, kemudian melakukan serangkaian tes kognitif terhadap mereka. Dan hasilnya nilai tes mereka dengan kadar merkuri yang lebih tinggi itu jauh lebih buruk daripada mereka yang lebih rendah kandungan merkurinya.

4. Lemak jenuh

Dari hasil penelitian terhadap tikus yang dilakukan peneliti di Université de Montréal, Kanada, menunjukkan bahwa lemak jenuh dalam makanan tikus yang terlalu tinggi, dapat melemahkan sistem dopaminergik mesolimbic dalam otak mereka, dan menyebabkan gangguan emosional, kecanduan obat-obatan, makan berlebihan dan gejala lainnya. Sementara itu, lemak tak jenuh yang diserap dalam makanan tidak menunjukkan kondisi serupa. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal “Neuroscience”. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar