|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 18 Agustus 2015

Fotografer Wanita Ini Bertemu Kembali Dengan Ayahnya yang Hilang Setelah Memotret Gelandangan

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Bisa dibayangkan, bagaimana perasaan Anda saat bertemu dengan ayah yang terpisahkan dalam waktu yang sangat lama. Ayah, yang harusnya ada di samping kita dan menjaga kita, namun karena sesuatu hal membuatnya hilang dan tidak saling bertemu bukan hanya dalam setahun dua tahun, melainkan selama bertahun-tahun. 

Seperti yang dialami oleh seorang fotografer wanita yang tidak menduga akan bertemu kembali dengan Ayahnya yang telah hilang selama bertahun-tahun ketika mereka masih bersama-sama sebagai gelandangan.

Dilansir Elitereaders, Selasa (18/8/2015), Diana Kim, seorang fotografer yang berbasis di Hawaii, terkejut ketika menemukan ayahnya berada diantara salah seorang dari gelandangan, setelah 10 tahun mendokumentasikan proyek tersebut.

Wanita berusia 30 tahun itu tinggal bersama teman dan saudara-maranya setelah orangtua mereka bercerai dan kehilangan kontak dengan ayahnya yang hilang secara tiba-tiba. Menurut sumber, Diana mulai menangkap gambar gelandangan sejak tahun pertama dia menuntut ilmu di perguruan tinggi, karena dia memahami kehidupan sebagai seorang gelandangan yang selalu disisihkan serta ditinggalkan.


Proyek yang dilakukannya itu berujung dampak besar pada 2012, di mana Kim akhirnya berhasil bertemu kembali dengan ayahnya yang telah menjadi seorang tunawisma lewat fotografi. Dalam fotonya, pria itu terlihat kotor. Rambutnya kusut, pakaiannya compang-camping, dan sangat tipis. Bahkan, ia sama sekali tidak mengenali Kim.

Selama 2 tahun, Kim terus kembali ke tempat di mana ayahnya berada. Perempuan itu juga mengetahui bahwa ayahnya terkena penyakit skizofrenia sejenis gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah.


Namun, sang ayah saat itu menolak mendapatkan perawatan. Ia juga tidak mau minum obat, makan, mandi, atau memakai salah satu baju yang dibawa oleh Kim. Walaupun tampak tiada harapan sedikit pun, namun Kim tak pernah putus asa untuk menolong ayahnya.

Suatu ketika, ayahnya terserang penyakit jantung dan ditemukan terbaring di trotoar oleh seseorang. Ia segera membawa ayahnya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan hingga kembali sehat.

Bahkan, saat ini sang ayah mulai mencari pekerjaan, menghabiskan waktu dengan teman-temannya, serta berencana untuk mengunjungi keluarganya di Korea Selatan, seperti yang dikatakan Kim.

"Mengabadikan sebuah momen melalui lensa juga berarti mengabadikan perasaan saya. Tanpa kamera, mungkin saya akan merasa terlalu takut untuk mendekati ayah. Saya tidak mungkin bisa merasakan pengalaman yang sama, jika saya tidak mempunyai tujuan untuk mendokumentasikan perjalanannya."

"Tujuan saya, sebelum bertemu ayah saya adalah untuk memanusiakan mereka yang hidup di jalanan. Masing-masing dari mereka memiliki cerita, dan saya berharap dengan berbagi cerita akan memberikan sebuah perspektif yang baru," tutupnya.


Sebuah pertemuan yang sangat mengharukan ya, Sobat. Bukan hal yang mudah untuk menemukan seorang Ayah yang sudah lama terpisah. Semoga pertemuan ini membuat mereka lebih bahagia.  Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar