KEBAJIKAN (De 德) - Seorang bijak menyesuaikan diri dengan keadaan, sebagaimana dengan air menyesuaikan diri dengan wadahnya.
Kita dapat memaknai pepatah ini dengan benda-benda yang ada di sekitar kita. Coba perhatikan ban motor atau ban mobil Anda yang selalu menahan beban terhadap jalan. Mula-mula para pembuat ban membuat ban yang dapat menahan serta melawan goncangan jalan. Tapi ternyata, ban tersebut lekas hancur.
Kemudian, mereka membuat ban yang dapat menyerap goncangan jalan. Ternyata ban inilah yang bisa awet. Kita pun bisa awet, hidup lama, dan dapat menikmati perjalanan hidup kita jika kita mau menyerap goncangan serta sentakan-sentakan di sepanjang jalan hidup kita yang berbatu-batu ini.
Apa yang akan terjadi jika kita melawan goncangan hidup dan tidak mau menyerapnya? Apa yang akan terjadi jika kita tidak mau meliuk seperti bambu kecil dan tetap bersikeras tegak berdiri seperti pohon beringin?
Apa yang akan terjadi jika kita melawan goncangan hidup dan tidak mau menyerapnya? Apa yang akan terjadi jika kita tidak mau meliuk seperti bambu kecil dan tetap bersikeras tegak berdiri seperti pohon beringin?
Jawabnya mudah, kita akan mengalami konflik batin yang tidak berujung, depresi, dan tidak percaya diri dalam menjalani hidup hingga patah ditiup angin. Lalui satu per satu setiap hambatan yang ada hingga mencapai akhir yang kita inginkan. Terimalah kenyataan dan sesuaikan diri Anda dengan kenyataan tersebut. Salam kebajikan (Lia)
Tidak ada komentar:
Write komentar