|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 02 Oktober 2015

54 Tahun Menikah, Pasangan Ini Meninggal dengan Bergandengan Tangan

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Cinta sehidup semati ternyata tak sekadar bualan belaka. Ada pasangan yang tetap mempertahankan hubungannya hingga maut memisahkan. Cinta sejati pada akhirnya adalah cinta yang akan semakin kuat seiring perjalanan waktu.

Ana Maria Chavez dan Domingo Chavez, keduanya pertama kali bertemu di Blue Moon Dance, Pharr, Texas tahun 1958. Dikutip dari laman dailymail.co.uk, keduanya jatuh cinta pada pandangan pertama dan sama-sama suka berdansa. Hubungan cinta pun berlanjut, tahun 1961 akhirnya mereka menikah.


Cinta sehidup semati
Lebih dari lima dekade lamanya menjalin rumah tangga, Ana dan Domingo kini dikaruniai 8 anak, 30 cucu, dan 32 cicit. Wah, tak terbayangkan rasa bahagia yang mereka miliki dengan dikelilingi banyak orang yang menyayangi mereka, ya.

Namun, kita tak pernah bisa menebak pasti usia yang dimiliki seseorang. Akhir bulan September lalu, Ana dan Domingo harus berpulang. Keduanya meninggal dunia di Caldwell, Idaho dengan jeda beberapa jam saja. Dan yang paling mengharukan, saat meninggal, keduanya masih bergandengan tangan. Mereka benar-benar tak mau berpisah, ya Sobat.

Ana pertama kali didiagnosis menderita demensia tahun 2006 lalu. tak lama kemudian, Domingo didiagnosis penyakit yang sama. Saat kondisi keduanya makin memburuk, anak sulung mereka Freddie Chavez membawa mereka ke rumahnya. Dokter pun mengatakan kalau yang bisa dilakukan saat itu hanya pasrah karena usaha maksimal sudah dilakukan.

Dibawa pulang ke rumah, tempat tidur Ana dan Domingo dibuat bersebelahan. Saat akhirnya Ana meninggal dunia dengan masih menggenggam tangan Domingo, kesedihan mendalam dirasakan oleh Domingo. "Ayah sangat sedih. Jelas terlihat bahwa ia amat sangat sedih," kata Freddie. Beberapa jam setelah kematian Ana, Domingo juga meninggal.


Ana dan Domingo
"Cinta mereka sangat kuat," kata Freddie. "Sekarang mereka tidak menderita lagi dan saya yakin mereka sekarang di surga melihat kami sambil berdansa di sepanjang jalan berkilau emas."

Ana dan Domingo memang dikenal sangat penyayang. Mereka saling mencintai satu sama lain, juga sangat menyayangi anak-anak, cucu, dan cicitnya. Bahkan menurut penuturan Freddie, ibunya itu tak bisa tidur kalau tak ada ayahnya di sampingnya.

“True love is taking the risk that it won't be a happily-ever-after. True love is joining hands with the man who loves you for who you are, and saying, "I'm not afraid to believe in you.”
― Cara Lockwood, I Do -- But I Don't

Ikatan cinta yang tulus memang tak akan mudah rapuh dimakan waktu. Jalinannya justru akan semakin kuat saat usia kita makin bertambah.  Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar