|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 20 November 2015

Kisah Li Xiongjin, Hampir Meninggal Karena Memotong Organ Intimnya Demi Menjadi Wanita

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Li Xiongjin (30), adalah seorang pria yang lahir dari keluarga tradisional di Hunan, Tiongkok Tengah. Beberapa tahun yang lalu, Li adalah seorang pria yang sesungguhnya. Tapi sekarang, ia adalah seorang wanita. Mmmm, bagaimana bisa seorang pria menjadi wanita? 

Ya, seperti yang dikutip dari laman asiantown.net, Li merupakan seorang transgender yang telah lama bermimpi menjadi seorang wanita seutuhnya. Di saat ia masih menjadi pria, ia berpikir bahwa jiwanya terperangkap pada tubuh yang salah. Baginya, jiwanya adalah seorang wanita. Walau begitu, ia tetap berusaha untuk meyakinkan diri bahwa dirinya adalah seorang pria hingga ia belajar di salah perguruan tinggi. 

Li, kini telah menjadi wanita setelah serangkaian operasi dilakukannya
Setelah ia lulus, ia memutuskan untuk hijrah dari Hunan ke Guandong untuk bekerja sekaligus mencari jati diri yang sesungguhnya. Ia ingin jauh dari keluarga dan teman agar ia bisa menjadi seorang wanita. Di Guandong, ia bekerja di sebuah pabrik. Dan saat itulah, orang tua memaksanya untuk menikah. 

Walau ia merasa jiwanya perempuan, ia akhirnya memenuhi keinginan orang tuanya. Li menikah dengan seorang wanita rekan kerja di pabrik di mana ia bekerja. Meski telah menikah, Li tetap merasa bahwa dirinya adalah seorang wanita dan ingin menjadi wanita sepenuhnya. 

Dua tahun pernikahannya, Li merasa bahwa dirinya tak bahagia. Ia akhirnya memutuskan untuk berpisah dengan sang istri dan menceritakan segalanya. Ia juga mencari rumah sakit yang bersedia melakukan operasi padanya dan membuatnya menjadi wanita sesungguhnya. 

Sayang, tidak ada rumah sakit yang mau melakukan hal itu karena operasi mengubah organ intim masih dianggap tabu dan tidak diperbolehkan. Li pun merasa putus asa dan menyerah. Dengan peralatan seadanya, Li pun memotong organ intimnya sendiri karena ia benar-benar ingin menjadi wanita. 

Li mengatakan, "Saya tak punya pilihan lain. Saya memutuskan untuk memotong organ intim saya sendiri di kamar mandi asrama pabrik. Sayang, saya justru kehilangan banyak darah dan hampir meninggal karena itu. Saya pun segera dilarikan ke rumah sakit. Beruntung, nyawa saya masih bisa diselamatkan." 

Menurut Li, awalnya tidak ada keluarga ataupun teman yang tahu dengan keputusan Li ini. Bahkan, orang tua Li tak pernah tahu bahwa putranya ingin menjadi seorang wanita. Sulit bagi orang tua menerima kenyataan bahwa anak mereka ingin mengubah jati diri. 

Orang tua Li
"Awalnya, orang tua saya sangat marah dan kecewa dengan saya. Mereka malu dengan apa yang telah saya lakukan. Namun kini, perlahan mereka bisa menerima keputusan saya. Saya hanya ingin agar saya menjadi diri saya yang sesungguhnya. Saya benar-benar ingin menjadi wanita sejati dan bisa diterima oleh semua masyarakat. Saya tak ingin orang lain memandang aneh pada diri saya." Li menambahkan. 

Setelah menjadi wanita, Li berharap bahwa dirinya bisa menjadi seorang selebriti transgender seperti Jin Xing. Ia ingin menikmati hidupnya karena ia telah berhasil mewujudkan mimpi yang selama ini ia pendam dalam hati. Sejak beberapa bulan terakhir, Li bahkan merasa lebih percaya diri ketika ia masuk ke toilet wanita. Ia kini telah merasa bahwa jati dirinya memang wanita. 

Apapun keputusan yang diambil oleh Li, semoga keputusan tersebut adalah keputusan yang terbaik dan bijak baginya. Semoga pula ia akan selalu bahagia dengan keputusan yang ia ambil. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar