Transformasi

KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Semua orang pasti mengenal yang namanya sampah. Selain dianggap jorok, kotor dan berbau tidak sedap, sampah juga diyakini dapat menjadi media penyebar wabah penyakit.

Namun, sesungguhnya ada sampah yang amat berguna bagi kehidupan kita yaitu sampah organik. Proses pembusukannya sering menimbulkan aroma yang tidak sedap. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos yang kaya dengan zat hara, zat yang dapat menggemburkan dan menyuburkan tanah.

Berbeda dengan sampah, bunga mawar memiliki bentuk dan warna yang indah. Aromanya wangi dan terasa segar ketika kita mendekatkan hidung ke dalam kelopak bunganya.

Aroma keharuman bunga mawar dan bau busuk dari sampah bagaikan dua sisi mata uang yang saling bertolak belakang. Tumpukan sampah adalah sesuatu dibenci dan akan disingkirkan jauh-jauh dari hadapan kita, sedangkan sekuntum bunga mawar amat digemari dan akan disimpan sebagai pengharum serta penghias ruangan.

Padahal, keduanya merupakan satu kesatuan dalam siklus daur kehidupan. Tanpa kehadiran yang satu, maka yang lain mungkin tidak akan ada.

Bunga mawar yang indah akan layu, mulai membusuk setelah enam hari dan akan menjadi bagian dari tumpukan sampah. Namun, setelah enam bulan kemudian, sampah tadi akan bertransformasi menjadi sekuntum bunga mawar yang begitu indah.

Tidak ada yang abadi di alam duniawi ini. Semuanya akan bertransformasi menjadi bentuk dan wujud yang berbeda dari bentuk awal. Apabila kita berbicara mengenai hukum kekekalan, maka kita pasti tahu bahwa tidak ada zat atau makhluk di dunia memiliki bentuk yang kekal.

Segalanya akan menjalani proses transformasi. Yang ini akan menjadi itu, dan yang itu menjadi ini. Begitulah seterusnya, sesuai dengan daur kehidupan di muka bumi.

Sobatku yang budiman...

Kehidupan manusia itu selalu berubah sepanjang waktu. Ada saatnya kita berada di atas dan pasti ada saatnya kita berada di bawah. Ada kalanya kita merasa sedih, namun ada kalanya kita merasa bahagia. Ada waktunya kita merasa tidak dihargai, namun ada waktunya kita merasa begitu dihormati.

Saat berada di bawah, kita tidak boleh berkecil hati. Saat dicibir, dihina dan disepelekan, janganlah kita menjadi rendah diri. Seonggok sampah saja dapat bertransformasi dan berubah menjadi sekuntum bunga yang indah dan harum.

Dari pribadi yang tidak tahu, kita akan bertransformasi menjadi sosok yang serba tahu, dengan banyak membaca dan melihat.

Dari pribadi yang tidak pintar, kita akan bertransformasi menjadi sosok yang serba pintar, dengan banyak belajar dan menuntut ilmu.

Dari pribadi yang lemah dan tidak percaya diri, kita akan bertransformasi menjadi sosok yang kuat dan penuh keyakinan, dengan banyak bergaul dan berinovasi.

Semua itu ada waktunya. Semua itu memerlukan proses. Semua itu harus diyakini dengan penuh ketekunan. Jangan membiarkan diri terpuruk dalam kesedihan dan kepedihan hidup saat ini. Jangan pula berleha-leha, dengan berdiam diri, bagaikan menunggu harta karun turun dari langit.

Selama melakukan transformasi, kita harus giat berusaha, rajin mencari peluang dari berbagai sumber, berupaya memotivasi diri untuk bangkit dari keterpurukan dan yang paling utama, sering-seringlah "bermanja-manja" kepada Tuhan dalam setiap lantunan doa.

Semua pasti akan indah pada waktunya...Salam kebajikan #‎firmanbossini‬