|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 08 Agustus 2016

Karena Masih Ada Hati

 


KEBAJIKAN ( De 德 )Pernah suatu ketika, saat sedang menikmati masa-masa berpacaran, di suatu jalan protokol, saya melihat sekelompok ibu-ibu yang sudah berusia lanjut sedang mendorong mobil. Saya melirik ke kiri dan ke kanan, melihat banyak orang berlalu lalang, namun tidak seorangpun yang berniat membantu mereka.

Saya super yakin, ini pasti masalah umur dan penampilan. Seandainya yang menjadi korban mobil mogok adalah sekelompok wanita muda nan sexy, pastilah para pengguna jalan, terutama para kaum hawa akan berlomba-lomba menawarkan bantuannya.

Saya segera menepikan mobil ke pinggir jalan, turun dari mobil dan meminta izin kepada "yang di samping" agar menunggu sebentar. Sayapun mulai membantu mendorong mobil yang mogok tersebut. Sepasang sandal saya harus terlepas dan tertinggal jauh di belakang saat mobil mogok tersebut berhasil dihidupkan akibat usaha dorongan beramai-ramai.

Setelah memastikan mobil tersebut dapat melaju, saya kembali ke dalam mobil dengan menyisakan sedikit peluh di dahi.

Bagi saya, "perbuatan sederhana" tidaklah berarti apa-apa, namun bagi para ibu-ibu paruh baya, perbuatan sederhana yang saya lakukan itu merupakan perbuatan yang amat berharga. Seandainya tidak ada yang berniat menolong, mereka pasti akan kehilangan banyak waktu dan kesempatan untuk melakukan hal lain.

Sobatku yang budiman...

Mari kita bayangkan, dalam beberapa tahun ke depan, apa yang terjadi terhadap diri kita saat ini, mungkin akan dilupakan orang. Sebab semua kejadian ini tidak berkaitan dan tidak mendatangkan manfaat bagi orang lain. Tidak mengendap dalam benak mereka.

Semua kata-kata hebat saat kita berpidato di atas pentas atau foto-foto indah saat kita bertamasya yang diupload di facebook atau cerita tentang kehebatan kita menjadi seorang pemenang pertandingan atau setumpuk barang-baramg mewah yang kita beli ketika hendak pamer kepada orang lain. Semua yang berkaitan dengan diri kita akan mudah dilupakan oleh orang lain dalam beberapa tahun ke depan.

Namun saat kita melakukan sesuatu yang memiliki pengaruh kepada orang lain, tentunya akan sulit dilupakan oleh mereka.

Mungkin hanya hal sederhana, namun semua itu menjadi sesuatu yang begitu berarti saat kita melakukannya dengan tulus dan tanpa mengharapkan balas jasa. Hal inilah yang akan dikenang dan sulit untuk dilupakan orang lain.

Ingatlah beberapa momen yang pernah terjadi...

Saat teman kita sedang diopname, seorang teman yang lain mengajak kita menjenguk ke rumah sakit. Lantas kita akan menjawab : "Waduh.., sorry banget, saya masih ada urusan lain. Tolong titip salam yah..."

Saat teman kita sedang bersedih dan ingin meminta waktu kita sedikit untuk menemani dan menghiburnya. Lantas kita mengelak : "Maaf yah... Saya mau mengantar nyokap pergi berbelanja... Ntar saya cari waktu yang lain aja..."

Penolakan-penolakan seperti demikian, yang kita anggap sepele, sering kali membuat orang lain merasa kecewa. Kita berdalih sedang sibuk dan tidak memiliki waktu untuk bertemu. Padahal kita pasti masih memiliki sedikit waktu asalkan kita benar-benar mempunyai rasa peduli kepada orang lain.

Dan kita pasti masih dapat memberikan perhatian yang dibutuhkan orang lain, asalkan kita berniat meluangkan waktu untuk mereka. Semua itu bergantung kepada niat dan ketulusan hati kita dan bukan bergantung dari apa yang ada di luar diri kita.

Memilih untuk peduli atau tidak peduli, semuanya bersumber dari dalam hati dan pikiran kita, bukan berasal dari situasi yang berkembang yang berada di sekeliling kita.

Ada begitu banyak alasan untuk menjadi tidak peduli, baik itu dikarenakan kesibukan, gengsi, malas, capek, atau apapun itu, namun hanya ada satu alasan untuk menjadi lebih peduli yaitu karena kita masih ada hati.  Salam kebajikan #‎firmanbossini‬

Tidak ada komentar:
Write komentar