|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 31 Agustus 2016

Malas adalah Sifat yang Buruk

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Siram adalah seekor semut yang malas, saat melihat semut lain bekerja keras, dalam hati berkata: “Cuaca yang demikian bagus, aku tak mau capai bekerja! Aku akan memanfaatkan waktu untuk bermain, kalau tidak setelah musim dingin, seluruh bumi ditutupi salju, ingin bermain sudah tidak ada kesempatan. “

Siram paling suka bermain dengan si Gendut, si Gendut adalah seekor rayap, terlihat gemuk dan putih. Karena mereka berdua adalah pemalas, mereka juga sering kabur dari rumah untuk pergi keluar bermain, sehingga mereka menjadi teman baik.

Siram juga suka mendengarkan Lulu bernyanyi, dan Lulu adalah seekor belalang, seluruh tubuhnya berwarna hijau, sayapnya terlihat sangat elegan, biasanya sering menjumpainya di pagi hari penuh embun dan matahari, berdiri di batang pohon, bermain biola dengan suara yang merdu, bernyanyi dengan suara merdu.

Iklim tahun ini sangat bagus! Di musim dingin, kerajaan semut menyiapkan makanan, bahkan Siram yang biasanya jarang bekerja, juga mendapat beberapa makanan. Walaupun ada beberapa semut berpikir ini tidak adil, tetapi karena makanan berlimpah, ratu semut yang pengasih tidak mengatakan apapun.

Tahun kedua iklim biasa saja, banyak pohon tidak bebuah. Akibatnya di musim dingin, makanan yang berhasil dikumpulkan kerajaan semut jadi sedikit, bagian makanan setiap orang hanya cukup mengisi perut. Kebanyakan semut berpikir, seharus Siram yang pemalas mendapatkan lebih sedikit makanan. Setelah ratu yang baik hati melihat tidak ada yang kelaparan, maka tidak mengatakan apa-apa.

Tahun ketiga iklim sangat buruk, banyak pohon bahkan mati, daun pun sulit dikumpulkan. Pada saat musim dingin, persiapan makanan kerajaan semut sudah tidak cukup untuk makan, semua semut hanya mendapat sedikit makanan, tidak cukup untuk mengisi perut. Semua semut setuju bahwa makanan tahun ini, benar-benar tidak bisa dibagikan kepada Siram yang pemalas, dan melaporkan hal tersebut kepada Ratu Semut.

Ratu yang pengasih tidak tega melihat Siram kelaparan, tetapi juga tidak dapat melihat semut-semut yang setiap hari bekerja keras kelaparan, kemudian membuat keputusan: “Karena kekurangan pangan tahun ini, makanan yang akan dibagikan tidak cukup dimakan, semua merasa bahwa jika makanan dibagi rata kepada Siram yang biasanya jarang bekerja adalah tidak adil. Saya setuju dengan ide ini, tetapi bagaimanapun Siram juga merupakan salah satu anggota kerajaan semut, kita tidak bisa sepenuhnya mengabaikan hal itu, jadi kita memberikan kepada dia makanan tiga hari sebagai bekal, dia harus mencari makan sendiri di luar, setelah dia sadar dia akan diterima kembali! “

Keputusan ratu disetujui oleh semua rakyatnya, dan setelah diusir, Siram dengan sedih meninggalkan kerajaan semut sambil membawa bekalnya.

Siram keluar melawan angin dingin menggigit, dia mulai merindukan kehangatan kerajaan semut. Dia terus berjalan dan dia melihat seekor binatang terbaring di depan, orang tersebut putih dan kurus, setelah mendekat, bukankah ini si rayap yang gemuk dan putih?

"Gendut kenapa Anda berbaring di jalan? Kenapa Anda sangat kurus?” 

Si gendut berkata dia biasanya tidak bekerja, sehingga diusir dari kerajaan rayap, sudah selama beberapa hari tidak makan. “Rupanya, karena kita biasanya terlalu malas sehingga kita memiliki nasib hari ini.” 

Kemudian Siram mengambil sedikit makanan diberikan kepada si gendut, si gendut dengan berterima kasih menerima pemberian Siram, melanjutkan mengembara di musim dingin.

Siram melanjutkan perjalanannya, dia melihat ada seekor binatang lagi tergeletak di depan, sedang menggigil, melihat lebih dekat, bukankah belalang hijau Lulu? 

“Lulu, kenapa Anda berbaring di jalan, dan terlihat sangat menyedihkan?” 

Lulu menceritakan biasanya dia tidak bekerja, musim dingin tiba, dia menjadi kelaparan. 

“Ternyata hanya dengan kerja keras setiap hari, baru dapat memiliki makanan dan pakaian yang hangat untuk musim dingin.” 

Siram lalu membagikan makanan hari keduanya kepada Lulu, dan melanjutkan perjalanannya.

Ketika sedang berjalan, dia melihat seekor binatang lagi terbaring di depan, tinggi, kurus, Siram berpikir ini satu lagi akibat orang yang malas bekerja. Binatang tersebut tiba-tiba melompat berdiri, dan menangkap Siram! 

“He..he.ee, aku sudah kelaparan selama beberapa hari, akhirnya dapat menangkap mangsa, Eh.. kenapa hanya seekor semut yang sangat kurus, sungguh sial, tapi lumayan juga untuk mengganjal perut! “

Belalang yang kelaparan bersiap-siap untuk menelan Siram, Siram berteriak: ” Tunggu sebentar! saya mempunyai makanan yang lebih lezat, Anda makan dulu, setelah itu baru memakan saya”

Belalang yang ganas melihat Siram mengeluarkan makanan hari terakhirnya, matanya menjadi cerah, merampasnya lalu memasukkan ke mulut, karena lalai sebentar, akhirnya Siram bisa melarikan diri, dengan ketakutan berlari mati-matian, takut belalang yang rakus menangkapnya.

Siram terus berlari melarikan diri, tiba-tiba kaki tersandung dan jatuh! Setelah berdiri kembali dia melihat, ternyata kaki si Lulu, dia menemukan Lulu sama sekali tidak bergerak, tidak jauh di depannya dia melihat temannya si Gendut juga tak bergerak, mereka tampaknya telah mati kelaparan. Siram dalam batin sangat sedih, dia memutuskan untuk mengubah diri, di masa depan harus menjadi pekerja yang baik dan rajin.

Siram kembali ke kerajaan semut, mengakui kesalahannya di hadapan ratu. Masyarakat kerajaan semut memaafkan keberanian Siram yang mengakui kesalahannya. Mereka juga tahu di musim dingin Siram dibiarkan di luar tidak ada makanan pasti bisa mati, maka mengizinkan dia masuk kembali dan memberikan dia makanan untuk melewati musim dingin ini. Kali ini, Siram akhirnya mendapat pelajaran hidup, tidak berani malas lagi, benar-benar menjadi seekor semut pekerja keras yang baik. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar