KEBAJIKAN ( De 德 ) - Suka sebel ngak sih, melihat orang yang kerjanya menghakimi (men-judge) orang lain terus? Sukanya menghakimi keadaan orang lain yang mungkin saja memang tidak baik (beruntung), menghakimi masa lalu orang lain, dan menghakim segala tindak-tanduk orang lain.
Untuk banyak kasus dan masalah yang menimpa orang lain, si penghakim itu biasanya merasa paling tahu, paling benar, dan paling bersih. Dengan komentar dan kata-katanya yang pedas, si penghakim itu merasa amat perlu ikut campur atas setiap hal yang terjadi dalam kehidupan orang lain.
Apa kita tidak bisa sedikit berempati dengan keadaan dan apa yang menimpa orang lain?
Tidakkah kita sadar bahwa menghakimi orang lain merupakan kebiasaan buruk yang tidak penting untuk dilakukan, bahkan bisa berdampak buruk bagi orang yang dihakimi?
Sebagai manusia, kita pun pasti memiliki kesalahan dan dosa. Jangan tambah lagi dgn kesalahan dan dosa baru karena kita sibuk men-judge orang lain.
Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui??? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.
Nah sobat, Setiap manusia memiliki cerita dan karakternya masing-masing. Tidak ada seorangpun yang pantas untuk dihakimi secara sepihak. Yang ada adalah hak mereka untuk dihormati dan berkenalan denganmu. Bukankah begitu?
Semoga Bermanfaat..
Tetaplah bersemangat!
Teruslah bertumbuh!
Teruslah belajar!
Salam kebajikan (Lily)
Tidak ada komentar:
Write komentar