|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 21 Desember 2016

Hakim Terbaik Buat Ahok

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Mbah Tukri : "Mbah Wel, hari ini adalah sidang kedua Ahok. Apakah mbah akan menonton sidang ini...?"

Mbah Wel : "Pasti dong..."

Mbah Tukri : "Apa pendapat Mbah mengenai kasus Ahok?"

Mbah Wel : "Saya percaya Ahok tidak berniat melecehkan atau menistakan agama Islam. Bagaimana mungkin seorang Ahok yang memiliki ayah angkat Muslim yang terpandang dan taat kepada ajaran agama Islam, benar-benar dengan sadar, ingin memusuhi agama yang dianut keluarga angkatnya? Hal yang tentunya tidak masuk akal..."

Mbah Tukri : "Tapi mengapa Ahok harus mencampuri agama Islam yang bukan menjadi keyakinannya...?"

Mbah Wel : "Ahok itu sudah sangat kesal dengan aksi tidak simpatik dari lawan-lawan politiknya yang selalu menggunakan SARA untuk menyerangnya. Walaupun kali ini Ahok sedikit keseleo lidah..."

Mbah Tukri : "Tapi caranya jangan dengan menyinggung perasaan umat Muslim dong..."

Mbah Wel : "Itulah kekeliruan Ahok yang paling fatal, menyinggung-nyinggung ayat suci Alquran. Tentunya hal ini harus dipertanggungjawabkan secara gentlemen, dan itu sudah dilakukan olehnya. Peristiwa ini merupakan pembelajaran bagi dirinya untuk lebih berhati-hati, apalagi saat ini Ahok adalah seorang pejabat publik."

Mbah Tukri : "Jadi menurut mbah, Ahok itu benar atau salah?"

Mbah Wel : "Saya percaya dengan apa yang diputuskan hakim..."

Mbah Tukri : "Kalau hakim memutuskan Ahok bersalah, apakah mbah setuju dengan pendapat hakim?"

Mbah Wel : "Setuju dong, berarti Ahok bersalah dan harus dihukum.... Pokoknya saya percaya dengan apa yang diputuskan hakim...."

Mbah Tukri : "Kalau hakim bilang Ahok tidak bersalah?"

Mbah Wel : "Berarti Ahok memang benar-benar tidak bersalah..."

Mbah Tukri : "Mbah ini plin plan banget... Apa sich sebenarnya kata hati mbah?"

Mbah Wel : "Hatiku berkata, percaya saja dengan apa yang diputuskan hakim..."

Mbah Tukri : "Hakim persidangan ini pasti sudah ditekan oleh massa pro Ahok atau massa anti Ahok... Saya sendiri tidak percaya dengan putusan hakim nantinya..."

Mbah Wel : "Kalau tidak percaya dengan persidangan ini, baiknya mbah gak usah nonton acaranya. Saat ada siaran langsung, silakan pindah channel ke TV lain. Gitu aja kok repot. Jangan mempermasalahkan apa yang seharusnya tidak perlu dimasalahkan..."

Mbah Tukri : "Kok malah melarang saya melihat acara persidangan Ahok? Saya cuma ingin tahu hasil akhirnya, apakah Ahok dipenjara atau bebas. Menurut pendapat mbah yang bijaksana, perbuatan Ahok itu benar atau salah...?"

Mbah Wel : "Mbah Tukri yang ngotot dan super ngeyel... Begini aja dech, saya tetap pada pendirian untuk mempercayai keputusan hakim, yaitu keputusan yang mengatakan Ahok tidak bersalah... Puassss?"

Mbah Tukri : "Nah kan, ternyata mbah ini mendukung orang yang menistakan agama... Seharusnya Ahok dipenjara akibat perbuatannya..."

Mbah Wel : "Kalau begitu, seharusnya sidang hari ini, mbah yang jadi hakimnya saja..."

Mbah Tukri : "Pengennya sich begitu, biar saya langsung memvonis Ahok bersalah dan harus masuk penjara..."

Mbah Wel : "Kalau mbah yang jadi hakimnya, saya tentu tidak akan mempercayai kredibilitas mbah yang pikirannya sudah terkontaminasi oleh berita-berita menyesatkan dan perasaan dendam kesumat. Saya cuma percaya dengan hakim yang maha adil dan maha penyayang..."

Mbah Tukri : "Mana ada hakim yang seperti itu? Mungkinkah hakim di sidang Ahok dapat berlaku adil?"

Mbah Wel : "Hakim yang saya maksud adalah Tuhan Yang Maha Bijaksana, Maha Kuasa, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Beliau pasti akan memutuskan Ahok itu benar atau salah melalui tangan hakim-hakim yang menjadi pengadil sidang Ahok. Sekarang mbah masih mau ngeyel tidak mau mempercayai keputusan Hakim ini? Atau mau menolak campur tangan Beliau dalam kasus Ahok? Mendemo keputusan Tuhan jika Beliau menyatakan Ahok tidak bersalah...?"

Mbah Tukri : "Upsss...Salam kebajikan #firmanbossini

Tidak ada komentar:
Write komentar