|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 19 Mei 2017

Bahagia

 


KEBAJIKAN ( De 德 )Sepasang suami isteri berjalan bergandengan tangan di atas trotoar. Sebuah sepeda motor melintas, mereka mengenalnya, tetangga mereka yang bernama Pak Broto.

Melihat hal ini, sang suami berkata : "Seandainya kita memiliki sebuah motor, maka saat ini kita tidak perlu bersusah payah berjalan kaki di bawah terik matahari... Saya kasihan melihat kamu kelelahan dan berkeringatan..."

Sang isteri berkata sambil mempererat genggaman tangannya : "Suamiku... jika kita menggunakan motor, mana mungkin kita dapat bergandengan tangan semesra ini? Saya mengenang seperti pacaran dulu, berjalan beriringan sambil bercerita. Sungguh romantis bukan...?"

Sang suami menggangguk dan merangkul pundak sang isteri, wanita yang telah dinikahinya selama belasan tahun.

Sementara itu, Bu Broto yang sedang dibonceng oleh suaminya di atas motor, berbisik kepada suaminya : "Pak, lihatlah Pak Adi dan isterinya yang sedang berjalan kaki itu. Mesra sekali mereka. Hingga usia yang sudah menua, mereka masih tetap mesra ya..."

Pak Broto menoleh ke kaca spion motornya, lalu berkata : "Iya benar... Mereka adalah pasangan paling romantis yang pernah kita jumpai..."

Tidak berapa lama, sebuah mobil melintas di samping mereka. Lalu Pak Broto berkata : "Isteriku, seandainya kita memiliki mobil, kamu pasti tidak akan terkena panas terik matahari dan basah kuyup saat hujan turun..."

Bu Broto : "Tidak masalah suamiku... Saya menikmati semuanya asalkan selalu bersamamu. Saat kamu memboncengku, saya dapat memelukmu dari belakang. Senangnya dapat memamerkan kemesraan kepada mereka yang mengendarai mobil. Mereka yang ada di dalam mobil belum tentu bisa seperti kita ini..."

Sementara itu, pasangan suami isteri yang berpenampilan rapi, yang berada di dalam mobil, sedang duduk santai di bangku belakang. Sang isteri menunjuk ke arah motor yang dikendarai Pak Broto. Terlihat Bu Broto sedang memeluk erat Pak Broto.

Sang isteri berkata : "Bukan main mesranya pasangan itu. Saya sudah lama tidak merasakan kehangatan tubuhmu saat berada di atas jalan. Dulu saat kita masih miskin dan hanya memiliki sebuah motor butut, saya selalu memelukmu dari belakang..."

Sang suami : "Bukankah sekarang lebih enak berada di dalam mobil mewah ini. Tidak kena panas, debu maupun hujan. Sepertinya kamu menyesali keadaan ini..."

Sang isteri : "Saya merindukan kemesraan dulu. Sekarang kamu lebih sering berada di luar kota untuk mengurus bisnismu. Walaupun kamu memanjakan diriku dengan limpahan materi, namun saya merasa kita tidak lagi dapat bermesra-mesraan seperti pasangan yang sedang berboncengan di atas motor itu..."

Sang suami hanya menghela nafas panjang...

Sobatku yang budiman...

Kejadian di atas sering sekali terjadi dalam kehidupan manusia. Saat tidak memiliki motor, ingin sekali memilikinya. Saat sudah memiliki motor, inginnya punya mobil. Nah, saat sudah memiliki mobil, malah inginnya kembali ke masa dulu, agar memiliki kedekatan dengan pasangannya. Merasa iri melihat pasangan lain dapat bermesraan. Merasa cemburu saat pasangan lain dapat berpegangan tangan dan berangkulan dengan mesranya.

Inilah hidup...

Jika kekayaan adalah rahasia dari kebahagiaan, maka sudah pasti orang-orang kaya akan menari-nari dan bermain-main di jalanan. Namun, ternyata hanya anak-anak miskinlah yang mampu melakukannya.

Jika kekuatan dapat menjamin sebuah keamanan dan kenyamanan, maka sudah pasti orang-orang penting akan berjalan sendirian di tengah keramaian tanpa pengawalan. Namun ternyata, hanya orang miskinlah yang sanggup berjalan sendirian di jalan, bahkan saat hari sudah menjelang tengah malam.

Jika kecantikan dan kepopuleran dapat menjamin terciptanya hubungan yang harmonis, maka sudah pasti para selebritis akan memiliki perkawinan yang langgeng. Namun ternyata, kebanyakan orang miskin dan orang biasalah yang memiliki perkawinan yang awet.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita mensyukuri apa yang telah dimiliki dengan penuh tanggung jawab. Hiduplah dalam kerendahan hati. Mencintailah dengan tulus dan berbuatlah atas dasar kebajikan.

Niscaya hidup kita akan selalu diselimuti pelangi kebahagiaan.  Salam kebajikan #firmanbossini

Tidak ada komentar:
Write komentar