|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 08 Januari 2019

Mengalah dan Melepas, Mendatangkan Kedamaian

 



KEBAJIKAN ( De 德 ) Di masa dinasti Ming, hiduplah dua keluarga, keluarga Zhang dan keluarga Ye, yang tinggal bersebelahan, keduanya sama-sama mencari nafkah dengan berkebun, kebun mereka sama-sama luas, dan letak kebun mereka juga bersebelahan.
 
Masing-masing keluarga ingin memperluas kebun mereka, jadi setiap malam, diam-diam satu keluarga menggeser patok perbatasan sejauh satu meter ke sisi sebelah. setelah itu terjadi, keluarga yang satu juga akan menggeser kembali sejauh 1,5 meter ke sisi yang berlawanan.

Hal tersebut berlangsung terus menerus, dan ketika tiba pada puncak kemarahannya, Zhang menulis kepada Kakaknya yang memiliki posisi cukup tinggi sebagai pejabat di ibukota dengan harapan bahwa Kakaknya akan bisa menggunakan kekuasaannya untuk menekan keluarga Ye.

Setelah beberapa waktu, Kakak Zhang membalas suratnya dengan empat bait kata-kata sebagai berikut, "Kamu mengirim surat dengan jarak ribuan li hanya untuk sebuah patok perbatasan. Mengapa hanya kehilangan beberapa meter tanah saja tidak rela. Tembok Besar yang berjarak puluhan ribu li masih tetap berdiri di sana. Sementara kaisar pertama Qin sudah lama tidak terlihat lag." 


Tiba-tiba Zhang sadar, bahwa Kaisar Qin yang telah membangun Tembok Besar sekalipun, kini hanyalah tinggal cerita masa lalu, lalu mengapa harus berat merelakan hanya beberapa meter tanah?

Kemudian Zhang merelakan tanahnya untuk diambil beberapa meter oleh tetangganya, setelah mengetahui akan hal tersebut, keluarga Ye menjadi malu dan kemudian mereka memundurkan sendiri patok batasnya.

Akhirnya, setelah beberapa waktu, dibuatlah sebuah jalan di antara kedua kebun mereka, dan masing-masing keluarga memberikan tanahnya untuk dijadikan jalan umum. Orang-orang memuji sikap mereka yang mau merelakan tanahnya, dan kemudian menamakan jalan itu sebagai Jalan Ren De (Jalan Kemurahan Hati).

Pepatah Tiongkok kuno mengatakan: mundur selangkah Anda akan menemukan laut luas angkasa tak berbatas. Saat menghadapi konflik, cobalah untuk mundur selangkah dan mengalah, dan lihatlah kebaikan serta kemujuran yang akan datang setelahnya.Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar