|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 21 April 2012

Harta Manusia Dari Kebajikan

 

Harta manusia itu didapat adalah karena mengumpulkan De (pahala) berbuat baik yang berasal dari perbuatan yang telah dilakukan pada kehidupannya terdahulu, bukannya didapat dengan menjerat dan menipu orang lain, dan semua ini memang benar-benar telah terbukti, seperti kata sebuah kata yang sering diucapkan para orang tua di masa lalu yaitu; berbuat baik ada balasan baiknya, berbuat jahat ada balasan jahatnya.”

Pada masa Dinasti Ming, di kota Yangzhou ada seorang hartawan yang kaya dengan membuka toko kelontong; ia memiliki seorang anak dan dua cucu, hidupnya sangat makmur. Belakangan hartawan ini jatuh sakit. Ketika akan meninggal, ia mengeluarkan sebuah timbangan, berpesan pada sang anak yang menjaga di sisinya, mengatakan, “Ini adalah siasat saya mencari uang! Di dalam tangkai timbangan ini adalah kosong yang berisi air raksa, jadi dalam jual beli tidak sedikit saya mendapatkan keuntungan, sekarang baru bisa memiliki begitu banyak harta. Kamu mesti baik-baik memanfaatkannya, ya!”

Seusai mendengarnya, dalam hati si anak sangat terkejut, tidak disangka ayahnya sendiri ternyata melakukan hal yang sangat tidak bermoral. Namun, ayahnya sedang dalam kondisi sakit berat, terpaksa dia bungkam tidak bersuara, tidak mau dalam kondisi demikian berdebat dengan ayah.

Setelah ayahnya meninggal dunia, anaknya kemudian menghancurkan timbangan itu, dan berusaha berbuat baik, menolong orang yang hidup susah, untuk menebus kesalahan dan dosa ayahnya. Dengan demikian tulusnya ia berbuat baik, hingga tidak sampai 3 tahun, harta keluarga sudah habis separuhnya, namun bagi dirinya, itu malahan adalah kesukarelaan hati.

Tetapi, tak disangka kedua anaknya yang masih kecil malah berturut-turut meninggal dunia, dan ini membuatnya sangat pedih. Ia tidak habis mengerti, mengapa bisa terjadi hal demikian, dan sejak itu ia kerap kali mengeluh Sang Ilahi, berbuat baik tidak mendapatkan balasan baik.

Suatu malam hari, ia bermimpi pergi ke sebuah tempat yang bentuknya sangat mirip dengan istana dan bertemu dengan seorang pejabat istana yang duduk di atas balairung berkata di hadapannya, “Ayahmu bisa menjadi kaya, adalah buah amalnya pada kehidupan dahulu. Dalam takdirnya ia memang memiliki kekayaan itu, sekalipun tanpa perlu mengandalkan timbangan air raksa itu. Namun ia menaruh maksud yang tidak baik, menggunakan cara yang bejat ini, hingga menambah dosanya sendiri. Karena sampai mati pun tidak bertaubat, maka sekarang dia sedang mendapatkan balasan pahitnya.

Penguasa Langit tahu ia berniat tidak baik dan serakah, maka mengutus bintang perusak dan bintang pemboros reinkarnasi menjadi anakmu, untuk menghancurkan harta keluargamu. Setelah harta keluarga hancur, masih harus ditambah lagi dengan pembakaran. Dan kamu sendiri? Juga akan mendapat sisa-sisa bencana ayahmu, bukan saja kekurangan sandang pangan bahkan pendek usia. Ayahmu mengira dengan mewariskan demikian banyaknya harta keluarga untuk anak cucu, pasti bisa menikmati turun-temurun. Namun ia tidak tahu bahwa sang anak tidak bisa hidup lama, dan lahirnya sang cucu adalah untuk menghancurkan keluarga.

Kini untung saja kamu memiliki niat baik dan selama 3 tahun dengan tulus berbuat baik untuk membayar dan menebus dosa ayahmu, ini adalah hal yang langka. Maka Penguasa Langit khusus memerintahkan saya untuk membawa kembali kedua turunan pemboros ini dan tidak lama lagi akan menurunkan anak yang berbudi untuk kecemerlangan keturunanmu dan memperpanjang usiamu. Kamu seharusnya terus membina kebaikanmu, jangan mengeluh bahwa Penguasa Langit tidak adil.

Setelah ia siuman, ia pun sadar dengan apa sebenarnya yang telah terjadi, “Oh, ternyata demikian!”
Sejak itu, ia semakin berbuat baik, dan belakangan istrinya memang melahirkan 2 anak sekaligus dan setelah dewasa anaknya pun lulus dalam ujian kerajaan tertinggi.

Tidak ada komentar:
Write komentar