|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 21 April 2012

Tiga Mustika Kehidupan

 

Dalam ilmu pengobatan tradisional Tiongkok dan Taoisme maka Saripati, Qi dan Sukma disebut sebagai "Tiga mustika kehidupan ".

Ilmu pengobatan tradisional Tiongkok sangat mengutamakan pemeliharaan jiwa, “tiga mustika” kehidupan adalah tujuan yang dianut oleh pengobatan tradisional Tiongkok dalam memelihara dan melindungi jiwa; aliran Taoisme bercita-cita untuk berkultivasi menjadi “manusia sejati” ( Zhen Ren ).

Tiga mustika kehidupan adalah tangga untuk menaikkan tingkatan; “tiga mustika” kehidupan oleh ilmu pengobatan tradisional Tiongkok dianggap sebagai tujuan dari pemeliharaan jiwa.

Kitab pengobatan Tiongkok mengemukakan bahwa kehidupan ada 5 tahap, yaitu lahir, tumbuh, perkasa, tua, mati.  Juga boleh dikatakan bahwa manusia setelah lahir akan secara alami mengalami proses pertumbuhan, keperkasaan, penuaan, akhirnya menuju kematian. Ini adalah hukum perkembangan hidup yang harus dijalani, di antaranya, tahap penuaan adalah titik balik dari suatu kehidupan. Karena setelah memasuki tahap tersebut, fungsi tubuh mulai menurun sehingga akan banyak timbul penyakit, dan juga makin lama semakin berat. Oleh karena itu, jika ingin memperlambat penuaan, agar bisa hidup lebih sehat dan panjang umur, maka harus memperhatikan pemeliharaan jiwa. ( Memelihara dan melindungi jiwa.)

Di dalam jiwa manusia pada hakekatnya sudah ada sistem mekanis untuk melindungi jiwa, hanya saja manusia tidak mengetahuinya, atau tidak tahu cara penggunaannya. Mengapa saripati, Qi, dan sukma disebut sebagai “tiga mustika” kehidupan? Karena “tiga mustika” kehidupan dapat membentuk banyak lapis “sekat pelindung” yang melindungi jiwa. Tujuan dari memelihara jiwa justru adalah ingin memelihara dan melindungi “tiga mustika” kehidupan, yaitu saripati, Qi, dan sukma.

 I. “Saripati” : memerankan fungsi pertahanan dan pengaturan pada tubuh

“Saripati” adalah materi essensi dalam tubuh manusia. Dia bukan saja merupakan unsur penting yang membentuk tubuh manusia, tapi juga menjalankan fungsi dari berbagai sistem pada tubuh. Yang lebih penting lagi, “saripati” mempunyai kemampuan untuk menjaga dan mengatur fungsi-fungsi penting di dalam tubuh, misalnya sistim kekebalan tubuh yang dapat melawan virus dan bakteri dari luar, untuk melindungi tubuh.
Sistem syaraf  dapat menghantarkan informasi melalui syaraf, sistem sekresi dalam dapat bekerja dengan bantuan fungsi hormon, keduanya sama-sama mengatur fungsi jaringan organ tubuh manusia, untuk mengatasi perubahan lingkungan dari luar maupun dalam tubuh manusia.

II. “Qi” : Qi internal yang positif, membuat unsur-unsur negatif / jahat tak berdaya. 

“Qi” adalah semacam energi, dapat membentuk medan energi di dalam maupun di permukaan tubuh manusia, yang berfungsi menangkal unsur-unsur negatif yang menerjang masuk dari luar. Kuat dan lemahnya “Qi” berhubungan langsung dengan baik-buruknya kesehatan tubuh seseorang. Oleh karena itu dalam kitab dikatakan: Qi internal yang positif, membuat unsur-unsur negatif  tak berdaya. Dapat juga dikatakan bahwa jika “Qi” sangat kuat, unsur-unsur negatif dari luar tidak akan mampu menyerang tubuh manusia.

III. Sukma : Energinya paling kuat, mempunyai kemampuan paling kuat untuk melindungi kehidupan.

“Jiwa prima” barulah pengendali sejati dari seorang manusia, partikel-partikel yang membentuknya paling renik, energi yang dimilikinya paling besar, kemampuan untuk melindungi kehidupan paling kuat, maka ia adalah “pusaka” yang paling baik dari tubuh manusia untuk menangkal penyakit. Namun bagaimana menggunakan “jiwa prima” yang sebagai pusaka ini? Dalam kitab dikatakan, untuk memelihara jiwa haruslah mengutamakan akhlak. Hanya dengan mengutamakan akhlak barulah bisa memelihara dan melindungi “jiwa prima”, dan mengembangkan kemampuan “jiwa prima” yang tak terbatas itu.

“Tiga Mustika” Kehidupan adalah Tangga Kultivasi dari Aliran Taoisme

Aliran Taoisme bercita-cita untuk berkultivasi menjadi “manusia sejati”, yang oleh orang awam disebut dewa. Dalam kitab disinggung tentang  “manusia sejati”, dikatakan bahwa: “pada zaman kuno ada seorang manusia sejati, dengan tangannya mengangkat langit dan bumi,  menguasai Yin-Yang, bernafas dengan Qi saripati, berdiri tegak dengan penuh konsentrasi, otot dan dagingnya bagaikan menyatu. Konon umurnya tak terpengaruh oleh langit dan bumi, tak dikendalikan oleh waktu, ini adalah kehidupan para Taois”. “Zhen Ren” (manusia sejati) adalah penganut aliran Taoisme yang telah berhasil mencapai kesempurnaan. 

“Zhen Ren” karena menjalani kultivasi maka memiliki kemampuan supernormal, sehingga mampu mengangkat langit dan bumi, menguasai Yin-Yang; kemampuannya menembus langit dan bumi, tidak ada sesuatu yang tak bisa dilakukan; karena sudah menyatu dengan Tao (mencapai kesempurnaan), maka umurnya tak terpengaruhi oleh langit dan bumi, tak dikendalikan oleh waktu, umurnya melebihi langit dan bumi, tiada batas dan tiada habis.

Tujuan kulltivasi adalah untuk keluar dari dunia fana dan masuk ke dunia suci. Bagaimana agar dapat berkultivasi dari manusia biasa menjadi manusia sejati (Zhen Ren)? Kultivasi aliran Tao adalah ganda pada jiwa dan raga, jadi harus mengutamakan akhlak untuk berkultivasi jiwa, juga harus berlatih Gong (perangkat gerakan) untuk berkultivasi raga. 

Melalui cara kultivasi, mengubah saripati yang berwujud menjadi Qi yang tanpa wujud, yang ber-energi lebih tinggi, kemudian dengan Qi memperkuat energi yang ada pada “jiwa prima”, akhirnya mencapai taraf kondisi “hampa”, untuk menyatu dengan Tao. Dapat juga dikatakan, mengubah materi yang berwujud menjadi unsur yang tak berwujud. Oleh karena itu, “tiga mustika” kehidupan yang berupa saripati, Qi dan sukma adalah sangat berharga, merupakan tangga dari tingkat kultivasi aliran Tao.

“Tiga mustika” kehidupan berupa saripati, Qi dan sukma benar-benar adalah tiga macam pusaka dalam jiwa manusia. Di antaranya, “jiwa prima” adalah yang paling penting, karena jiwa prima adalah pengendali yang sesungguhnya dari seseorang, kemampuannya untuk melindungi kehidupan paling kuat , merupakan pusaka paling bagus pada tubuh manusia untuk menangkal penyakit. Bila ingin memelihara dan melindungi jiwa prima, ditinjau dari aspek pemeliharaan jiwa ataupun aspek kultivasi, keduanya juga haruslah mengutamakan akhlak.

Penjelasan beberapa istilah :

1. Qi : ( Baca : Chi ) Bisa diartikan sebagai prana. Namun Qi pada tingkat tinggi sudah berupa energi, yang terdiri dari materi lebih mikroskopik.
2. Memelihara jiwa : Memelihara kesehatan secara lahir dan bathin. Suatu cara dari masa lampau yang memadukan pemeliharaan /pembinaan fisik dan mental, untuk mencapai keseimbangan tubuh, agar sehat dan panjang umur.
3. Jiwa prima : Bisa diartikan sebagai “roh”, yaitu jiwa yang sesungguhnya dari seseorang. Karena kesadaran manusia yang kompleks acapkali berperan mengendalikan seseorang, namun itu bukan dari jiwa primanya.
4. Kultivasi : metode /jalan untuk mencapai pencerahan bathin, atau kesempurnaan jiwa. Pada masa lampau orang melakukannya dengan cara bertapa.

Tidak ada komentar:
Write komentar