Perjalanan Ke 43, Mengunjungi Penjara Neraka Panggang Jari Tangan. Tanggal 5 Januari 1978 ( " Cap It Gwee - Ji Cap Lak " ).
Chi Kung Huo Fo : Musim dingin telah tiba. Tidak lama lagi tahun baru akan tiba. Saya menasehati umat manusia cepatlah insaf. Jangan berbuat dosa baru lagi. Hari ini kami sudah siap untuk berkeliling ke alam neraka lagi. Yang Sheng, cepat naik ke atas bunga teratai.
Yang Sheng : Sungguh dingin hawanya, saya takut saya tidak kuat menahannya. Saya mohon kepada guru agar memberikan saya pil Dewa, bagaimana pendapat guru ?
Chi Kung Huo Fo : Jangan berpikir yang bukan-bukan, apakah rohanimu juga takut dingin ? Tetapi kalau kamu ingin meminta sebutir pil Dewa, tentu saja saya akan memberikannya kepadamu. Makanlah pil Dewa ini, kita mau berangkat.
Yang Sheng : Terima kasih atas pil Dewa yang diberikan oleh guru dan mohon dimaafkan apabila ada kesalahan saya. Saya sudah duduk dengan baik. Guru, silakan berangkat.
Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba. Silakan turun.
Yang Sheng : Hari ini kita akan mengunjungi penjara neraka yang mana ? Mengapa tidak terlihat adanya para pejabat yang keluar untuk menyambut kita. Di depan kita hanya terlihat para roh dosa yang dikawal oleh prajurit alam baka yang sedang berjalan.
Chi Kung Huo Fo : Ayo, kita terus berjalan, setelah itu kamu akan mengerti.
Yang Sheng : Di depan kita adalah " Neraka Besar Yang Panasnya Luar Biasa ", hari itu kita sudah pernah datang kemari, sekarang kita mau meninjau kesana lagi ?
Chi Kung Huo Fo : Hari ini kita mau meninjau ke " Neraka Panggang Jari Tangan " dan untuk menuju ke neraka tersebut, kita harus melewati jalan kecil yang terdapat di samping Neraka Besar Yang Panasnya Luar Biasa.
Yang Sheng : Hawa panasnya sudah terasa datang dari depan, bagaimana kita bisa berjalan melewatinya. Saya pernah mendengar bahwa jalan kecil itu juga adalah " Jalan Yang Panas ", bagaimana saya bisa melintasinya ? Saya hanya seorang manusia biasa, kalau saya berjalan diatasnya kaki saya akan terpanggang dan melepuh.
Chi Kung Huo Fo : Kamu tidak usah takut. Saya berada disampingmu. Jalan Yang Panas ini bisa berubah menjadi Jalan Yang Sejuk.
Yang Sheng : Saya harap guru dapat mengeluarkan sedikit ilmu. Kita sudah mendekati jalan kecil itu dan jalan itu berwarna merah. Bagaimana kita dapat melewatinya ?
Chi Kung Huo Fo : Lihat ilmu saya, dengan kipas ini saya akan mengipas tanah neraka yang panas menjadi tempat yang sejuk, sekarang kita sudah bisa berjalan diatasnya.
Yang Sheng : Sungguh hebat ilmu Buddha, kekuatan Dharma adalah tanpa batas, sebuah jalan yang panasnya membara kini menjadi tanah yang sejuk. Para roh dosa yang sedang berjalan di depan kita menjadi kaget dan merasa aneh, mereka melihat kesana- kemari kemudian mereka berlari dengan secepatnya.
Chi Kung Huo Fo : Cepat ikut saya menuju ke depan. Kalau kita tidak cepat berjalan nanti jalannya akan berbalik menjadi panas lagi dan kamu tidak bisa melewatinya.
Yang Sheng : Saya harus berlari-lari mengikuti guru, disamping kiri dari jalan ini sudah terlihat para pejabat neraka dan jenderal. Mereka sedang menanti kedatangan kita.
Chi Kung Huo Fo : Mereka adalah pejabat dan jenderal dari " Neraka Panggang Jari Tangan "Yang Sheng, cepat memberi salam kepada mereka.
Yang Sheng : Hormat saya kepada pejabat dan jenderal. Saya adalah Yang Sheng yang mengikuti guru Buddha Chi Kung datang kemari untuk meninjau keadaan di penjara neraka disini. Harap diberi banyak bantuan.
Pejabat : Selamat datang, kami merasa bangga atas kedatangan kalian . Kami merasa senang karena keadaan dari penjara neraka disini akan dicanntumkan di dalam kitab Berkeliling Ke Alam Neraka untuk menasehati umat manusia yang masih hidup di dunia. Mari silakan masuk untuk meninjaunya.
Yang Sheng : Terima kasih. Diatas gerbang penjara ada tulisan " Neraka Panggang Jari Tangan ", di samping pintu ada penjagaan yang ketat juga terdapat bangunan pos-pos yang kecil.
Pejabat : Silakan masuk.
Yang Sheng : Terima kasih. Kini sudah terdengar suara jeritan yang sangat memilukan hati.
Chi Kung Huo Fo : Di dalam masing-masing penjara neraka terdengar suara jeritan yang mengerikan, kedengarannya seperti suara yang menderita kesakitan. Semua suara jeritan kedengarannya sangat menyedihkan dan mengharapkan bantuan.
Yang Sheng : Di dalam penjara neraka ini perlengkapannya sudah modern. Kedua tangan dari para roh dosa diikat dengan menggunakan per baja yang disambungkan ke rel besi yang berwarna merah yang panasnya membara. Kelihatannya seperti ada setrum. Tangan dari para roh dosa tidak bisa dilepas lagi, karena per baja mulai bergerak. Apabila tangan para roh dosa digerakkan maka ikatannya akan semakin kencang dan panas dari setrum pun ikut menyengat, sehinggga kedua tangan dari para roh dosa akan hangus terbakar. Hukuman ini membuat para roh dosa menjadi lemas dan jatuh terkulai.
Pejabat : Hukuman di penjara neraka ini dulunya adalah menggunakan alat penggosok utnuk menggosok tangan para roh dosa, tetapi untuk mengimbangi kelihaian uamt manusia zaman sekarang, maka diganti dengan cara ini. Saya akan memanggil beberapa roh dosa untuk mencertitakan perbuatan jahatnya.
Yang Sheng : Ini namanya yang tinggi bertemu dengan yang lebih tinggi.
Pejabat : Para roh dengarkan, hari ini Buddha Chi Kung dan Yang Sheng dari kota Tai chung, Vihara Sheng Sien datang kemari untuk meninjau hukuman di penjara neraka ini dan akan mencatat perbuatan jahat yang telah dilakuakan oleh para roh untuk menasehati umat manusia di dunia. Kalian harus jujur menceritakannya, agar umat manusia dapat segera Insaf.
Roh Dosa 1 : Sewaktu masih hidup di dunia, saya sangat mata keranjang dan bertangan jahil. Saya sering melakukan colek-colekan pada wanita yang lewat di jalan. Setelah meninggal dunia, saya dihukum disini.
Pejabat : Sepasang tanganmu telah banyak melakukan hal yang jahil dan kurang ajar, pantas dihukum. Roh yang kedua bicaralah.
Roh Dosa 2 : Sewaktu masih hidup di dunia, saya suka memanas-manasi orang untuk membuat pengaduan hukum dan melalui pengaduan itu, saya mendapat keuntungan. Setelah meninggal dunia, Yen Wang memarahi saya dan menghukum saya di neraka ini. Karena saya sering mempergunakan kedua tangan saya ini untuk menulis pengaduan yang sifatnya berlebihan yang mana dapat mencelakakan orang lain, maka tanganku ini setiap hari disetrum. Hukuman ini sungguh menyakitkan bagi saya, mohon Buddha Chi Kung menolong saya.
Chi Kung Huo Fo : Kamu pandai menulis, mengapa kamu tidak menulis surat permohonan kepada Yen Wang untuk memohon diampuni ?
Roh Dosa 2 : Yen Wang bersifat tegas dan adil, saya tidak berani mencari masalah lagi.
Pejabat : Tidak boleh sembarangan memohon. Roh ketiga, cepat ceritakan dosamu !
Roh Dosa 3 : Sewaktu masih hidup di dunia, saya adalah bandar judi di sebuah kasino tempat perjudian. Saya sering melakukan kecurangan, sehingga mendapat uang yang banyak. Karena gampangnya mencari uang, hidup saya pun serba mewah. Di samping itu saya juga sering melakukan kejahatan yang melanggar hukum, sehingga saya menjadi orang yang tekenal di masyarakat kelompok hitam. Setelah meninggal dunia, Yen Wang memarahi saya dan menghukum saya ke penjara neraka ini selama 30 tahun. Setiap hari tangan saya disetrum, saya merasa sangat tersiksa disini.
Chi Kung Huo Fo : Sudah menjadi bandar kasino, berbuat curang lagi, sungguh merupakan dosa yang besar. Setelah habis masa hukuman disini, kamu akan bereinkarnasi menjadi manusia yang kedua tangannya cacad dan ini merupakan pembalasan dari hukum karma. Saya berharap umat manuisa di dunia, cepatlah berhenti bermain judi untuk menghindari hukuman di penjara neraka ini. Roh keempat, ayo ceritakan apa dosamu.
Roh Dosa 4 : Sewaktu masih hidup di dunia, saya pernah membuka cek kosong utnuk melakukan penipuan uang, kemudian saya melarikan diri ke tempat yang jauh. Karena saya tidak dikenali, maka saya tidak tertangkap, tetapi setelah meninggal dunia saya dihukum oleh Yen Wang di neraka Panggang jari Tangan Ini.
Pejabat : Kalau kamu berhutang kepada orang, tentu harus dibayar biarpun hanya satu sen. Kalau tidak setelah meninggal dunia, kamu akan dihukum di penjara neraka yang tidak ada ampunnya.
Chi Kung Huo Fo : Pada zaman sekarang sangat banyak umat manusia yang menulis cek kosong. Setelah membayar dengan cek kosong, orangnya kabur. Maka setelah meninggal dunia, mereka harus dikirim ke penjara neraka ini untuk menjalani hukuman yang berat. Setelah masa hukuman di penjara neraka habis, mereka akan bereinkarnasi ke dunia menjadi sapi atau kuda sebagai balasan dari hukum karma untuk membayar hutang, pembalasan dari hukum karma ini pasti terjadi, camkanlah.
Pejabat : Roh kelima, sekarang kamu kelihatan tidak gagah lagi. Cepat ceritakan perbuatan yang kamu banggakan itu.
Roh Dosa 5 : Sewaktu masih hidup di dunia, saya adalah anggota dari suatu geng ( komplotan hitam ), saya sering menimbulkan keributan, mengacau keamanan masyarakat, asal bertemu urusan yang tidak menyenangkan atau terlihat oleh saya ada orang yang memandang kepada saya terus menerus, pasti saya pukul. Setelah meninggal dunia, saya disidang oleh Yen Wang dan beliau menyuuruh prajurit yang berkepala sapi dan berkepala kuda untuk memukul saya dan bertanya kepada saya apakah saya sudah menyerah atau tidak. kalau dipikir-pikir memang kelakuan saya itu tidak baik.
Pejabat : Sewaktu kamu masih muda, kamu memiliki emosi besar, mudah tersinggung dan suka memarahi orang dan suka berkelahi. Pekerjaanmu hanya mencari keributan, merusak ketenangan masyarakat, tanganmu memang keras dan untuk menghilangkan emosimu sekarang kamu rasakan siksaan dari rel baja ini untuk mengetahui tanganmu lebih keras atau rel baja ini yang lebih keras.
Chi Kung Huo Fo : Waktu kita sudah habis, Yang Sheng bersiaplah untuk pulang.
Yang Sheng : Terima kasih atas bantuan dari pejabat dan jenderal. Kami harus segera pulang, permisi.
Pejabat : Jangan sungkan, perintahkan jenderal untuk berbaris mengantarkan tamu.
Chi Kung Huo Fo : Yang Sheng, naiklah ke atas bunga teratai. Pada kesempatan ini saya ingin memberitahu kepada umat manusia bahwa segala keadaan dari kehidupan manusia ditentukan oleh dirinya sendiri. Kesimpulannya :
- Bagi manusia yang tidak berbakti, yang dalam kehidupan sehari-harinya hanya mau makan dan tidak bersedia bekerja, maka kelak akan bertumimbal lahir di Alam Hewan.
- Bagi manusia yang tidak berbakti yang hatinya penuh kebencian, amarah, cemburu, iri hati, suka memfitnah, mengadu domba akan bertumimbal lahir di Alam Setan Kelaparan.
- Bagi manusia yang berbuat jahat atau melakukan perbuatan yang merugikan atau menyakiti makhluk hidup yang lain akan dihukum di Penjara Alam Neraka.
- Bagi manusia yang berbakti dan tidak melakukan perbuatan jahat dan tidak melakukan perbuatan baik atau hanya melakukan sedikit perbuatan baik akan bertumimbal lahir kembali ke Alam Manusia, artinya diberi kesempaatn lagi untuk mengumpulkan Pahala dan membina diri.
- Bagi manusia yang bersifat disiplin, berbakti dan setiap saat memperhatikan tingkah laku diri sendiri agar tidak melakukan perbuatan yang merugikan makhluk hidup yang lain dan selalu berbuat kebajikan atau perbuatan yang membuat makhluk hidup bebas dari kesusahan atau penderitaan, maka akan bertumimbal lahir di Alam Surga.
- Bagi manusia yang setiap saat membina diri untuk melepaskan diri dari sifat keserakahan, kebencian, kemarahan, kemelekatan terhadap wujud jasmani atau benda duniawi, kesombongan dan nafsu birahi dan dalam kehidupan sehari-hari berusaha menyebarkan Dharma atau ajaran kebaikan utnuk membimbing umat manusia untuk menjauhkan diri dari perbuatan jahat atau perbuatan yang merugikan makhluk hidup yang lain dan mendorong atau mendukung umat manusia untuk berbuat kebajikan atau perbuatan yang dapat membuat para makhluk hidup merasa bahagia sehingga mereka memiliki keyakinan terhadap Buddha, Dharma dan Sangha dan selalu berdoa kepada Buddha serta berniat lahir di Alam Buddha untuk membebaskan diri dari perputaran roda tumimbal lahir dan mengikuti jalur Bhodisatva maka akan lahir di Alam Buddha.
Yang Sheng, saya sebagai gurumu tentu berharap kamu dapat Mengikuti Jalur Bodhisatva, karena kehidupan di alam manusia atau dunia sangat singkat. Perbuatan dari kehidupan sekarang ini yang menentukan keadaan dari kehidupan yang akan datang, kamu harus benar-benar berusaha utnuk mengembangkan sifat Kebuddhaan yang ada di hatimu dan berlaku seperti seorang Bodhisatva. Apabila dalam kehidupanmu saat ini, kamu tidak berhasil mensucikan diri dengan akar kebajikanmu serta tidak berhasil berbuat kebaijikan untuk mengumpulkan Jasa atau Pahala yang besar sebagai landasan untuk lahir di Alam Buddha, maka kamu harus berputar lagi di Roda Tumimbal Lahir. Oh, ini merupakan suatu penderitaan yang berkepanjangan. Ingatlah Hal Ini Dengan Baik-Baik.
Yang Sheng : Terima kasih atas petunjuk yang diberikan oleh guru. Jangan khawatir, saya sudah mengambil keputusan untuk mengikuti Jalur Bhodisatva. Saya ingin lahir di Alam Buddha yang penuh Keagungan, Kesucian dan Ketenangan, karena saya bercita-cita untuk menjadi seorang Budhha yang dapat memberi Manfaat kepada semua makhluk hidup.
Chi Kung Huo Fo : Diri sendiri sesungguhnya adalah tuan bagi dirinya sendiri, karena siapa pula yang dapat menjadi tuan bagi dirinya ? Setelah seseorang melatih diri sendiri dengan baik, maak ia akan memperoleh perlindungan yang amat sukar diperoleh. Yang Sheng, ingatlah ahl ini dengan baik-baik. Sekarang kita sudah tiba di Vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemudian rohnya masuk kembali ke badannya ).
Bersambung ke : Perjalanan Ke 44, Mengunjungi Penjara Neraka Kecil Mencabut Usus.
Chi Kung Huo Fo : Musim dingin telah tiba. Tidak lama lagi tahun baru akan tiba. Saya menasehati umat manusia cepatlah insaf. Jangan berbuat dosa baru lagi. Hari ini kami sudah siap untuk berkeliling ke alam neraka lagi. Yang Sheng, cepat naik ke atas bunga teratai.
Yang Sheng : Sungguh dingin hawanya, saya takut saya tidak kuat menahannya. Saya mohon kepada guru agar memberikan saya pil Dewa, bagaimana pendapat guru ?
Chi Kung Huo Fo : Jangan berpikir yang bukan-bukan, apakah rohanimu juga takut dingin ? Tetapi kalau kamu ingin meminta sebutir pil Dewa, tentu saja saya akan memberikannya kepadamu. Makanlah pil Dewa ini, kita mau berangkat.
Yang Sheng : Terima kasih atas pil Dewa yang diberikan oleh guru dan mohon dimaafkan apabila ada kesalahan saya. Saya sudah duduk dengan baik. Guru, silakan berangkat.
Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba. Silakan turun.
Yang Sheng : Hari ini kita akan mengunjungi penjara neraka yang mana ? Mengapa tidak terlihat adanya para pejabat yang keluar untuk menyambut kita. Di depan kita hanya terlihat para roh dosa yang dikawal oleh prajurit alam baka yang sedang berjalan.
Chi Kung Huo Fo : Ayo, kita terus berjalan, setelah itu kamu akan mengerti.
Yang Sheng : Di depan kita adalah " Neraka Besar Yang Panasnya Luar Biasa ", hari itu kita sudah pernah datang kemari, sekarang kita mau meninjau kesana lagi ?
Chi Kung Huo Fo : Hari ini kita mau meninjau ke " Neraka Panggang Jari Tangan " dan untuk menuju ke neraka tersebut, kita harus melewati jalan kecil yang terdapat di samping Neraka Besar Yang Panasnya Luar Biasa.
Yang Sheng : Hawa panasnya sudah terasa datang dari depan, bagaimana kita bisa berjalan melewatinya. Saya pernah mendengar bahwa jalan kecil itu juga adalah " Jalan Yang Panas ", bagaimana saya bisa melintasinya ? Saya hanya seorang manusia biasa, kalau saya berjalan diatasnya kaki saya akan terpanggang dan melepuh.
Chi Kung Huo Fo : Kamu tidak usah takut. Saya berada disampingmu. Jalan Yang Panas ini bisa berubah menjadi Jalan Yang Sejuk.
Yang Sheng : Saya harap guru dapat mengeluarkan sedikit ilmu. Kita sudah mendekati jalan kecil itu dan jalan itu berwarna merah. Bagaimana kita dapat melewatinya ?
Chi Kung Huo Fo : Lihat ilmu saya, dengan kipas ini saya akan mengipas tanah neraka yang panas menjadi tempat yang sejuk, sekarang kita sudah bisa berjalan diatasnya.
Yang Sheng : Sungguh hebat ilmu Buddha, kekuatan Dharma adalah tanpa batas, sebuah jalan yang panasnya membara kini menjadi tanah yang sejuk. Para roh dosa yang sedang berjalan di depan kita menjadi kaget dan merasa aneh, mereka melihat kesana- kemari kemudian mereka berlari dengan secepatnya.
Chi Kung Huo Fo : Cepat ikut saya menuju ke depan. Kalau kita tidak cepat berjalan nanti jalannya akan berbalik menjadi panas lagi dan kamu tidak bisa melewatinya.
Yang Sheng : Saya harus berlari-lari mengikuti guru, disamping kiri dari jalan ini sudah terlihat para pejabat neraka dan jenderal. Mereka sedang menanti kedatangan kita.
Chi Kung Huo Fo : Mereka adalah pejabat dan jenderal dari " Neraka Panggang Jari Tangan "Yang Sheng, cepat memberi salam kepada mereka.
Yang Sheng : Hormat saya kepada pejabat dan jenderal. Saya adalah Yang Sheng yang mengikuti guru Buddha Chi Kung datang kemari untuk meninjau keadaan di penjara neraka disini. Harap diberi banyak bantuan.
Pejabat : Selamat datang, kami merasa bangga atas kedatangan kalian . Kami merasa senang karena keadaan dari penjara neraka disini akan dicanntumkan di dalam kitab Berkeliling Ke Alam Neraka untuk menasehati umat manusia yang masih hidup di dunia. Mari silakan masuk untuk meninjaunya.
Yang Sheng : Terima kasih. Diatas gerbang penjara ada tulisan " Neraka Panggang Jari Tangan ", di samping pintu ada penjagaan yang ketat juga terdapat bangunan pos-pos yang kecil.
Pejabat : Silakan masuk.
Yang Sheng : Terima kasih. Kini sudah terdengar suara jeritan yang sangat memilukan hati.
Chi Kung Huo Fo : Di dalam masing-masing penjara neraka terdengar suara jeritan yang mengerikan, kedengarannya seperti suara yang menderita kesakitan. Semua suara jeritan kedengarannya sangat menyedihkan dan mengharapkan bantuan.
Yang Sheng : Di dalam penjara neraka ini perlengkapannya sudah modern. Kedua tangan dari para roh dosa diikat dengan menggunakan per baja yang disambungkan ke rel besi yang berwarna merah yang panasnya membara. Kelihatannya seperti ada setrum. Tangan dari para roh dosa tidak bisa dilepas lagi, karena per baja mulai bergerak. Apabila tangan para roh dosa digerakkan maka ikatannya akan semakin kencang dan panas dari setrum pun ikut menyengat, sehinggga kedua tangan dari para roh dosa akan hangus terbakar. Hukuman ini membuat para roh dosa menjadi lemas dan jatuh terkulai.
Pejabat : Hukuman di penjara neraka ini dulunya adalah menggunakan alat penggosok utnuk menggosok tangan para roh dosa, tetapi untuk mengimbangi kelihaian uamt manusia zaman sekarang, maka diganti dengan cara ini. Saya akan memanggil beberapa roh dosa untuk mencertitakan perbuatan jahatnya.
Yang Sheng : Ini namanya yang tinggi bertemu dengan yang lebih tinggi.
Pejabat : Para roh dengarkan, hari ini Buddha Chi Kung dan Yang Sheng dari kota Tai chung, Vihara Sheng Sien datang kemari untuk meninjau hukuman di penjara neraka ini dan akan mencatat perbuatan jahat yang telah dilakuakan oleh para roh untuk menasehati umat manusia di dunia. Kalian harus jujur menceritakannya, agar umat manusia dapat segera Insaf.
Roh Dosa 1 : Sewaktu masih hidup di dunia, saya sangat mata keranjang dan bertangan jahil. Saya sering melakukan colek-colekan pada wanita yang lewat di jalan. Setelah meninggal dunia, saya dihukum disini.
Pejabat : Sepasang tanganmu telah banyak melakukan hal yang jahil dan kurang ajar, pantas dihukum. Roh yang kedua bicaralah.
Roh Dosa 2 : Sewaktu masih hidup di dunia, saya suka memanas-manasi orang untuk membuat pengaduan hukum dan melalui pengaduan itu, saya mendapat keuntungan. Setelah meninggal dunia, Yen Wang memarahi saya dan menghukum saya di neraka ini. Karena saya sering mempergunakan kedua tangan saya ini untuk menulis pengaduan yang sifatnya berlebihan yang mana dapat mencelakakan orang lain, maka tanganku ini setiap hari disetrum. Hukuman ini sungguh menyakitkan bagi saya, mohon Buddha Chi Kung menolong saya.
Chi Kung Huo Fo : Kamu pandai menulis, mengapa kamu tidak menulis surat permohonan kepada Yen Wang untuk memohon diampuni ?
Roh Dosa 2 : Yen Wang bersifat tegas dan adil, saya tidak berani mencari masalah lagi.
Pejabat : Tidak boleh sembarangan memohon. Roh ketiga, cepat ceritakan dosamu !
Roh Dosa 3 : Sewaktu masih hidup di dunia, saya adalah bandar judi di sebuah kasino tempat perjudian. Saya sering melakukan kecurangan, sehingga mendapat uang yang banyak. Karena gampangnya mencari uang, hidup saya pun serba mewah. Di samping itu saya juga sering melakukan kejahatan yang melanggar hukum, sehingga saya menjadi orang yang tekenal di masyarakat kelompok hitam. Setelah meninggal dunia, Yen Wang memarahi saya dan menghukum saya ke penjara neraka ini selama 30 tahun. Setiap hari tangan saya disetrum, saya merasa sangat tersiksa disini.
Chi Kung Huo Fo : Sudah menjadi bandar kasino, berbuat curang lagi, sungguh merupakan dosa yang besar. Setelah habis masa hukuman disini, kamu akan bereinkarnasi menjadi manusia yang kedua tangannya cacad dan ini merupakan pembalasan dari hukum karma. Saya berharap umat manuisa di dunia, cepatlah berhenti bermain judi untuk menghindari hukuman di penjara neraka ini. Roh keempat, ayo ceritakan apa dosamu.
Roh Dosa 4 : Sewaktu masih hidup di dunia, saya pernah membuka cek kosong utnuk melakukan penipuan uang, kemudian saya melarikan diri ke tempat yang jauh. Karena saya tidak dikenali, maka saya tidak tertangkap, tetapi setelah meninggal dunia saya dihukum oleh Yen Wang di neraka Panggang jari Tangan Ini.
Pejabat : Kalau kamu berhutang kepada orang, tentu harus dibayar biarpun hanya satu sen. Kalau tidak setelah meninggal dunia, kamu akan dihukum di penjara neraka yang tidak ada ampunnya.
Chi Kung Huo Fo : Pada zaman sekarang sangat banyak umat manusia yang menulis cek kosong. Setelah membayar dengan cek kosong, orangnya kabur. Maka setelah meninggal dunia, mereka harus dikirim ke penjara neraka ini untuk menjalani hukuman yang berat. Setelah masa hukuman di penjara neraka habis, mereka akan bereinkarnasi ke dunia menjadi sapi atau kuda sebagai balasan dari hukum karma untuk membayar hutang, pembalasan dari hukum karma ini pasti terjadi, camkanlah.
Pejabat : Roh kelima, sekarang kamu kelihatan tidak gagah lagi. Cepat ceritakan perbuatan yang kamu banggakan itu.
Roh Dosa 5 : Sewaktu masih hidup di dunia, saya adalah anggota dari suatu geng ( komplotan hitam ), saya sering menimbulkan keributan, mengacau keamanan masyarakat, asal bertemu urusan yang tidak menyenangkan atau terlihat oleh saya ada orang yang memandang kepada saya terus menerus, pasti saya pukul. Setelah meninggal dunia, saya disidang oleh Yen Wang dan beliau menyuuruh prajurit yang berkepala sapi dan berkepala kuda untuk memukul saya dan bertanya kepada saya apakah saya sudah menyerah atau tidak. kalau dipikir-pikir memang kelakuan saya itu tidak baik.
Pejabat : Sewaktu kamu masih muda, kamu memiliki emosi besar, mudah tersinggung dan suka memarahi orang dan suka berkelahi. Pekerjaanmu hanya mencari keributan, merusak ketenangan masyarakat, tanganmu memang keras dan untuk menghilangkan emosimu sekarang kamu rasakan siksaan dari rel baja ini untuk mengetahui tanganmu lebih keras atau rel baja ini yang lebih keras.
Chi Kung Huo Fo : Waktu kita sudah habis, Yang Sheng bersiaplah untuk pulang.
Yang Sheng : Terima kasih atas bantuan dari pejabat dan jenderal. Kami harus segera pulang, permisi.
Pejabat : Jangan sungkan, perintahkan jenderal untuk berbaris mengantarkan tamu.
Chi Kung Huo Fo |
- Bagi manusia yang tidak berbakti, yang dalam kehidupan sehari-harinya hanya mau makan dan tidak bersedia bekerja, maka kelak akan bertumimbal lahir di Alam Hewan.
- Bagi manusia yang tidak berbakti yang hatinya penuh kebencian, amarah, cemburu, iri hati, suka memfitnah, mengadu domba akan bertumimbal lahir di Alam Setan Kelaparan.
- Bagi manusia yang berbuat jahat atau melakukan perbuatan yang merugikan atau menyakiti makhluk hidup yang lain akan dihukum di Penjara Alam Neraka.
- Bagi manusia yang berbakti dan tidak melakukan perbuatan jahat dan tidak melakukan perbuatan baik atau hanya melakukan sedikit perbuatan baik akan bertumimbal lahir kembali ke Alam Manusia, artinya diberi kesempaatn lagi untuk mengumpulkan Pahala dan membina diri.
- Bagi manusia yang bersifat disiplin, berbakti dan setiap saat memperhatikan tingkah laku diri sendiri agar tidak melakukan perbuatan yang merugikan makhluk hidup yang lain dan selalu berbuat kebajikan atau perbuatan yang membuat makhluk hidup bebas dari kesusahan atau penderitaan, maka akan bertumimbal lahir di Alam Surga.
- Bagi manusia yang setiap saat membina diri untuk melepaskan diri dari sifat keserakahan, kebencian, kemarahan, kemelekatan terhadap wujud jasmani atau benda duniawi, kesombongan dan nafsu birahi dan dalam kehidupan sehari-hari berusaha menyebarkan Dharma atau ajaran kebaikan utnuk membimbing umat manusia untuk menjauhkan diri dari perbuatan jahat atau perbuatan yang merugikan makhluk hidup yang lain dan mendorong atau mendukung umat manusia untuk berbuat kebajikan atau perbuatan yang dapat membuat para makhluk hidup merasa bahagia sehingga mereka memiliki keyakinan terhadap Buddha, Dharma dan Sangha dan selalu berdoa kepada Buddha serta berniat lahir di Alam Buddha untuk membebaskan diri dari perputaran roda tumimbal lahir dan mengikuti jalur Bhodisatva maka akan lahir di Alam Buddha.
Yang Sheng, saya sebagai gurumu tentu berharap kamu dapat Mengikuti Jalur Bodhisatva, karena kehidupan di alam manusia atau dunia sangat singkat. Perbuatan dari kehidupan sekarang ini yang menentukan keadaan dari kehidupan yang akan datang, kamu harus benar-benar berusaha utnuk mengembangkan sifat Kebuddhaan yang ada di hatimu dan berlaku seperti seorang Bodhisatva. Apabila dalam kehidupanmu saat ini, kamu tidak berhasil mensucikan diri dengan akar kebajikanmu serta tidak berhasil berbuat kebaijikan untuk mengumpulkan Jasa atau Pahala yang besar sebagai landasan untuk lahir di Alam Buddha, maka kamu harus berputar lagi di Roda Tumimbal Lahir. Oh, ini merupakan suatu penderitaan yang berkepanjangan. Ingatlah Hal Ini Dengan Baik-Baik.
Yang Sheng : Terima kasih atas petunjuk yang diberikan oleh guru. Jangan khawatir, saya sudah mengambil keputusan untuk mengikuti Jalur Bhodisatva. Saya ingin lahir di Alam Buddha yang penuh Keagungan, Kesucian dan Ketenangan, karena saya bercita-cita untuk menjadi seorang Budhha yang dapat memberi Manfaat kepada semua makhluk hidup.
Chi Kung Huo Fo : Diri sendiri sesungguhnya adalah tuan bagi dirinya sendiri, karena siapa pula yang dapat menjadi tuan bagi dirinya ? Setelah seseorang melatih diri sendiri dengan baik, maak ia akan memperoleh perlindungan yang amat sukar diperoleh. Yang Sheng, ingatlah ahl ini dengan baik-baik. Sekarang kita sudah tiba di Vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemudian rohnya masuk kembali ke badannya ).
Bersambung ke : Perjalanan Ke 44, Mengunjungi Penjara Neraka Kecil Mencabut Usus.
Tidak ada komentar:
Write komentar