|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 18 April 2012

Kitab Berkeliling Ke Alam Neraka, Perjalanan Ke 45 Mengunjungi Penjara Neraka Kecil Membawa Batu Diatas Kepala

 

Perjalanan Ke 45, Mengunjungi Penjara Neraka Kecil Membawa Batu Diatas Kepala Dan Berjalan Dengan Membungkukkan Badan. Tanggal 17 Januari 1978 ( " Cap It Gwee - Ce Kaw " ).


Chi Kung Huo Fo :  Tahun ular akan segera berakhir dan tahun kuda akan segera tiba. Umat manusia berharap di tahun kuda ini bisa lebih maju dan lebih berhasil, namun kalau mau berhasil tentu harus lebih giat berusaha, memacu diri sendiri seperti memacu kuda, tidak takut menghadapi kesulitan atau pun kesusahan, berjuang terus untuk maju seperti sifat dari kuda.
Terutama bagi orang yang melatih diri menjalankan Buddha Dharma, belajarlah dari sifat kuda yang tidak kenal lelah dan tanpa menunda waktu, maju terus sampai tercapainya cita-cita, jangan membiarkan diri sendiri sia-sia menjadi tua tanpa mengumpulkan jasa dan pahala. Hari ini kita sudah siap untuk berkeliling ke alam baka lagi. Yang Sheng, cepat naik ke atas bunga teratai.

Yang Sheng :  Saya sudah duduk dengan baik. Guru, silakan berangkat. Hari ini kita akan menuju ke neraka yang mana ?

Chi Kung Huo Fo :  Kita akan menuju ke Neraka Kecil Membawa Batu Di Atas Kepala Dan Berjalan Dengan Membungkukkan Badan. Neraka ini dikuasai oleh Penguasa Alam Baka Pengadilan Tingkat Ketujuh. Bersiaplah untuk berangkat. Kita sudah tiba, Yang Sheng, cepat turun.

Yang Sheng :  Benar-benar cepat perjalanannya, rasanya saya barusan duduk diatas bunga teratai dan menutup mata. Keadaannya seperti naik pesawat yang super cepat, hanya terdengar suara angin sekarang sudah tiba.

Chi Kung Huo Fo :  Umat manusia juga sama seperti sebuah pesawat yang sedang terbang di angkasa, bagian dalam atau mesin dari pesawat tidak boleh ada gangguan sedikitpun, kalau ada bisa berbahaya, bisa jatuh ke dalam jurang yang dalam dan tidak ada ampun lagi dan peristiwa ini bisa terjadi dalam sekejap mata. Hal ini juga seperti manusia mau naik ke surga atau mau turun ke neraka, hanya dalam keputusan hati yang sesaat dan semuanya akan terjadi seperti apa yang manusia lakukan, maka itu saya ingin menaehati umat manusia  kemudilah hatimu ke tujuan yang benar aatu arahkan hatimu menuju ke jalan yang benar.

Walaupun dalam badai topan, umat manusia harus tetap melaju terus menuruti kompas dari hati nurani yang suci barulah tidak akan terjadi kecelakaan. Artinya harus memiliki kekuatan hati yang teguh dan bersih dalam menjalani kehidupan yang sangat kotor ini, namun tidak tenggelam ke dalam lumpur dan tidak kotor. Maka itu bunga teratai dijadikan sebagai lambang kesucian. Kamu memiliki pahala yang besar sehingga dapat duduk diatas bunga teratai ini. Baik-baiklah menggunakan kesempatan yang baik ini untutk mengumpulkan Pahala. Cepat berikan salam kepada pejabat dan  jenderal.


Yang Sheng :  Siap guru. Hormat saya kepada pejabat dan jenderal. Saya adalah Yang Sheng dari vihara Sheng Sien, hari ini saya bersama guru atas Titah dari Penguasa langit untuk meninjau kemari, saya harap pejabat dapat memberikan banyak bantuan. 

Pejabat :  Selamat datang, kalian mendapat Titah untuk menulis kitab ajaran kebaikan, ini merupakan tugas yang sangat mulia, silakan masuk ke dalam untuk meninjaunya.
Penjara Neraka Kecil Membawa Batu Di Atas Kepala

Yang Sheng :  Terima kasih, di dalam penjara neraka ini para roh dosa kelihatan sedang mengerjakan sesautu. Para roh dosa yang kecil mau pun besar masing-masing mengangkat batu, apakah disini akan dibangun rumah baru ?

Pejabat :  Disini tidak perlu membangun rumah lagi, ini hanyalah berupa hukuman agar para roh dosa membawa batu diatas kepalanya. 

Yang Sheng :  Pantas mereka memindahkan batu-batu tersebut sambil menarik nafas panjang. Batu yang besar diletakkan di atas kepala dan di pegang dengan kedua tangan. Karena beban dari batu itu sangat berat, maka mereka hanya bisa berjalan dengan berjongkok. Para roh dosa yang mengangkat  batu yang sangat berat itu hanya bsia berjalan selangkah demi selangkah. Ada roh dosa yang sudah tidak kuat lagi berjalan, sehingga jatuh dan tertindih oleh batu besar itu samapai badan, tangan dan kakinya semua terluka dana ada yang cedera. Para roh dosa yang jatuh pingsan akan disiram dengan "Air Menyadarkan Roh" oleh prajurit alam baka dan para roh dosa akan sadar kembali dan menaikkan batu itu lagi utnuk diletakkan di atas kepalanya. Hukuman ini kelihatannya agak kuno, namun hukuman ini ada manfaatnya.


Pejabat :  Para roh dosa ini sedang melatih Ilmu Kepala Besi, karena sewaktu masih hidup di dunia mereka bersifat keras kepala, sombong atau angkuh, bertingkah seperti seorang raja atau ratu, tidak tahu derajat diri sendiri, serta tidak menghormati para guru dan orang tua. Bagi umat manusia yang melanggar peraturan ini, setelah meninggal dunia terpaksa harus dilatih disini.

Yang Sheng :  Pejabat, bolehkah saya memanggil beberapa roh dosa untuk menceritakan perbuatan dosa mereka semasa mereka masih hidup di dunia ?

Pejabat :  Boleh, saya akan memanggil mereka untuk menceritakan dosa mereka. Silakan Yang Sheng bertanya kepada mereka.

Yang Sheng :  Saya mau bertanya kepada tuan, mengapa tuan dihukum disini ?


Roh Dosa 1 :  Sungguh malu kalau diceritakan. Saya sebenarnya adalah seorang guru di sebuah sekolah, karena melihat diantara para murid saya ada yang sangat cantik sehingga saya memanfaatkan peluang mengajar untuk menggoda dan memaksa mereka berhubungan badan dengan saya. Walaupun urusan ini tidak pernah terbongkar namun setelah meninggal dunia, prajurit alam baka membawa saya ke alam neraka. Selain dihukum di penjara neraka pengadilan tingkat yang lain, saya diserahkan lagi ke Pengadilan Tingkat Ketujuh. Penguasa Alam Baka "Tai San Wang" sungguh marah besar, beliau mengatakan bahwa saya adalah seekor binatang, karena sebagai seorang guru saya tidak menjunjung tinggi martabat seorang guru dan tidak menjaga citra diri, malahan berbuat hina, menyiksa murid maka saya harus dihukum di penjara neraka ini untuk mengangkat batu agar kepala saya tidak bisa melihat keatas lagi.

Pejabat :  Kamu sebagai seorang guru, tapi tidak tahu malu, memperkosa ( menodai ) murid, dosamu sungguh besar. Sekarang biarlah batu ini menindih kepalamu agar kamu tidak bisa melihat orang lagi dan terus menerus menundukkan kepala sebagai tanda merasa malu. Untuk itu saya menasehati para umat manusia. baik yang menjadi guru di sekolah maupun guru di bidang yang lain, ciptakanlah hubungan yang rukun dngan para murid serta saling menghormati bagaikan hubungan antara orang tua dengan anak-anaknya. Yang Sheng, anda boleh lanjut bertanya lagi.

Yang Sheng :  Tuan ini kelihatannya seperti orang yang telah melatih diri untuk hidup suci karena telah menggunduli kepalmu, tetapi mengapa kamu bisa dihukum disini ?

Roh Dosa 2 :  Sewaktu masih hidup di dunia, saya adalah seorang umat yang telah masuk ke pintu suci. Saya sudah banyak membaca kitab-kitab suci, sehingga saya menganggap diri sendiri sudah cukup pandai dan sudah melebihi guru saya dan saya berpikir saya sudah pantas menjadi seorang guru. Maka saya sering menceritakan kekurangan guru saya kepada  murid-murid yang lain. Setelah meninggal dunia, saya dibawa ke alam neraka karena saya pernah berbuat dosa menfitnah atau menghina seorang guru. Sewaktu saya disidang oleh Yen Wang beliau berkata, walaupun saya sudah pintar tapi saya seharusnya menggunakan kepintaran saya untuk membimbing para umat, bukan untuk membanggakan diri atau berkeinginan untuk merebut kedudukan menjadi seorang guru. Karena hal itu saya harus dihukum disini, setiap hari saya harus mengangkat batu dan meletakkannya diatas kepalaku serta berjalan dengan membungkukkan badan sebagai latihan untuk menghormati guru.


Chi Kung Huo Fo :  Murid yang berbakat harus memanfaatkan pengetahuannya dengan baik, walaupun sudah mempunyai kelebihan namun tetap harus menghormati para guru, tidak boleh menfitnah atau menghina guru. Sebagai seorang murid, kita harus mengetahui bahwa kita bisa berhasil atau berpengetahuan karena jasa dari guru. Sayang sekali, umat manusia zaman sekarang kebanyakan hanya mementingkan diri sendiri dan bersifat egois. Mereka belum benar-benar menguasai pelajarannya sudah meninggalkan perguruan dan hanya memusatkan pikiran untuk mencari nama, uang dan kedudukan sehingga melupakan budi dan ajaran dari para guru, maka orang-orang seperti ini akan dikirim ke penjara neraka ini untuk menjalani hukuman.

Yang Sheng :  Saya mau bertanya kepada tuan ini, mengapa kmu bisa dihukum disini ?

Roh Dosa 3 :  Sewaktu masih hidup di dunia, saya sangat kaya dan pintar berbicara. Karena itulah saya menjadi sombong dan sering memandang rendah kepada orang yang miskin dan orang yang tidak berpendidikan. Saya sering menggunakan kedudukan saya untuk menjatuhkan orang, saya sering menceritakan keburukan dan kelemahan orang lain. Karena dosa ini, saya dihukum di penjara neraka ini, saya sangat menderita disini. Mohon Buddha Chi Kung bisa membantu memberikan saya keadilan.

Chi Kung Huo Fo :  Boleh.... boleh, berikan dulu uangmu, kalau tidak ada uang jangan banyak bicara. Kalau kamu memberikan saya uang, saya akan memohon kepada pejabat penjara neraka untuk mengurangi dosamu ( Buddha Chi Kung sengaja berkata demikian dengan maksud untuk mengajar roh dosa ini )

Roh Dosa 2 :  Terima kasih kepada Buddha Chi Kung atas keinginanmu untuk menolong saya, tetapi sekarang saya tidak mempunyai uang satu sen pun, semua uang saya ditinggalkan di dunia dan dipakai oleh anak dan cucu saya, bagaimana saya dapat memberimu uang ?


Chi Kung Huo Fo :  Karena itu, maka kamu jangan bermimpi lagi. Sewaktu masih hidup di dunia kamu menganggap kalau mempunyai uang, mempunyai kedudukan, orang lain akan menunduk. Sekarang kamu sudah tidak mempunyai uang satu sen pun dan tidak mempunyai kedudukan, maka sekarang giliranmu yang harus menunduk. Mengapa kamu begitu sombong sewaktu masih hidup di dunia, sekarang dimana uang dan kedudukanmu ? Semuanya harus ditinggalkan di dunia dan tidak bisa dibawa satu sen pun ke alam baka, maka itu baik-baiklah menerima hukuman disini.

Pejabat :  Sekarang kamu sudah menjadi roh di alam baka, tetapi sampai sekarang pun kamu masih ingin menggunakan uang untuk menyogok orang. Yen Wang yang bersifat tegas tidak bisa disogok dengan uang. Tadi Buddha Chi Kung hanya ingin mengingatkanmu bahwa uang dan kedudukan bukanlah segalanya, begitu umat manusia meninggal dunia maka habislah sudah dan semuanya harus ditinggalkan, tapi kamu masih tidak memahaminya. Lain kali jangan sembarangan meminta bantuan, kalau tidak hukumanmu akan ditambah lagi.

Chi Kung Huo Fo :  Jalan dibuat agar orang bisa melewatinya bukan untuk dimiliki. Umat manusia tidak akan selamanya berada di tempat yang tinggi atau duduk di atas terus. Kalau umat manusia menyalahgunakan kekuasaan mereka, maka setelah kehilangan kedudukan mereka akan diludahi orang. Apalagi kalau mereka bersikap sombong, suka menghina orang atau bersifat angkuh, tidak mau merendah sedikitpun maka setelah meninggal dunia biarlah mereka merasakan beratnya batu itu. Waktu kita sudah habis, kami harus segera pulang.


Yang Sheng :  Terima kasih atas bantuan dari pejabat dan jenderal, kami sudah merepotkan kalian. Selamat tinggal.

Pejabat :  Jangan sungkan, ini memang sudah merupakan tugas kami. Perintahkan para jenderal berbaris untuk mengantarkan tamu.

Chi Kung Huo Fo :  Yang Sheng, naiklah ke atas bunga teratai.

Yang Sheng :  Siap, saya sudah duduk dengan baik. Guur, silakan berangkat.

Disini saya ingin mengingatkan umat manusia bahwa untuk menghindari tumimbal lahir di alam-alam rendah yakni : Alam binatang dan alam neraka maka umat manusia haruslah melatih diri  untuk memiliki Hati Yang Penuh Cinta Kasih dan Hati Yang Maha Welas Asih, yang mana berarti memiliki :
 1. Hati yang Sama rata, hati yang tidak membeda-bedakan.
 2. Hati yang Tulus tanpa permintaan.
 3. Hati yang Bebas dari keterikatan atau kemelekatan terhadap wujud jasmnai dan benada-benda duniawi.
 4. Hati yang Penuh hormat ( selalu merasa berterima kasih )
 5. Hati yang Bersih tanpa noda keserakahn, kebencian dan kebodohan.
 6. Hati yang Bebas dari kesombongan atau keangkuhan.
 7. Hati yang Tidak kacau, bebas dari kegelisahan.
 8. Hati yang Tidak menginginkan apapun, hati yang bebas dari kegiuran.
 9. Hati Bodhi yang tertinggi, hati yang bebas dari sifat egois dan berusaha mencapai tingkat kesucian demi menolong semua makhluk hidup.


Yang Sheng, saya sebagai gurumu berharap kamu dapat melatih diri untuk memiliki 9 sifat dari hati Yang Maha Welas Asih ini. Kita sudah sampai di Vihara Sheng Sien.( Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemudian rohnya masuk kembali ke badannya ).

Bersambung ke : Perjalanan Ke 46, Mengunjungi Penjara Neraka Kecil Kuali Yang Berisi Minyak Panas.

Tidak ada komentar:
Write komentar