Perjalanan Ke 51, Mengunjungi Penjara Neraka Tingkat Kesembilan Berbincang Dengan Penguasa Alam Baka Du Shi Wang ( 都市王黃 ). Tanggal 5 Mei 1978 ( " Sha Gwee - Ji Cap Kaw " ).
Chi Kung Huo Fo : Pengadilan Alam Baka Tingkat Ke Delapan sudah kita jalani, kunjungan ke alam neraka kini sudah sampai ke Pengadilan Alam Baka Tingkat Ke Sembilan. Yang Sheng, bersiaplah untuk naik ke atas bunga teratai.
Hari ini kita akan mengunjungi Pengadilan Alam Baka Tingkat Ke Sembilan. Tugas menulis kitab ajaran kebaikan ini hampir selesai, sungguh gembira.
Chi Kung Huo Fo : Setelah melewati Pengadilan Alam Baka Tingkat Ke Sembilan, maka kita pun sudah tenang, tetapi jangan terlampau bergembira dulu karena perjalanan kita masih ada dan kita harua berhati-hati. Apabila kitab ajaran kebaikan ini sudah dicetak dan dibagikan kepada masyarakat umum, kamu akn mendpat Jasa dan Pahala yang luar biasa. Baik-baiklah menggunakan kesemaptan ini. Yang Sheng, cepat naik ke atas bunga teratai.
Yang Sheng : Siap, guru. Saya sudah duduk dengan baik. Silakan guru berangkat.
Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba, Yang Sheng turunlah.
Yang Sheng : Kita sudah berada di depan Pengadilan Alam Baka Tingkat Ke Sembilan. Di depan kita, saya melihat sekumpulan orang bagaikan satu delegasi datang menyambut kita.
Chi Kung Huo Fo : Du Shi Wang ( 都市王黃 )
sudah mendapat kabar bahwa hari ini kita akan datang kemari, maka Beliau menyiapkan acara penyambutan ini. Coba kau dengar, suara drum sedang mengiring musik-musik yang lain.
Yang Sheng : Musik ini kedengarannya seperti musik klasik.
Chi Kung Huo Fo : Ya, benar.
Yang Sheng : Saya pernah mendengar orang mengatakan, apabila terdengar suara musik surgawi maka pertanda ada orang suci akan masuk ke surga, apakah itu benar guru ?
Chi Kung Huo Fo : Benar, setiap manusia apabila sudah sempurna dalam melaith diri atau bertapa maka waktu mau pulang ke langit, di telinganya pasti terdengar musik yang dimainkan oleh para Dewa-Dewi dari alam surga. Tetapi kalau bukan orang yang benar-benar berjasa besar atau orang yang benar-benar mulia maka Penguasa langit tidak akan melakukan penyambutan seperti itu. Hal ini seperti di dunia juga, terdapat upacara pemberian jasa penghargaan yang diiringi musik. Sebaliknya apabila umat manusia sering berbuat kejahatan maka sebelum meninggal dunia yang terdengar oleh mereka adalah suara tangisan dari para setan atau suara rantai besi, ini pertanda mereka akan ditangkap oleh prajurit alam baka. Yang Sheng, mari kita maju ke depan, Penguasa Alam Baka dan para pejabat Pengadilan Tingkat ke Sembilan sedang menanti kita.
Yang Sheng : Hormat saya kepada " Du Shi Wang " dan para pejabat, saya adalah Yang Sheng hari ini mengikuti guru Buddha Chi Kung untuk datang kemari dengan maksud untuk meninjau ke penjara neraka. Saya berharap Yen Wang dan para pejabat dapat memberi banyak petunjuk kepada kami.
Du Shi Wang : Tidak usah sungkan, hari ini saya telah menyiapkan acara perjamuan untuk kalian, cepat ikut saya masuk ke dalam kantor pengadilan.
Yang Sheng : Terima kasih atas jamuan dari Du Shi Wang.
Chi Kung Huo Fo : Mari kita masuk.
Du Shi Wang : Silakan duduk, saya tahu tugas menulis kitab berkeliling ke alam neraka yang di mulai dari Pengadilan Alam Baka Tingkat Pertama sampai kemari sungguh melelahkan, karena itulah saya mengadakan perjamuan ini untuk kalian.
Chi Kung Huo Fo : Terima kasih atas perhatian dari "Du Shi wang".
Du Shi Wang : Kalian berdua tidak usah sungkan, makanlah buah dewa ini, coba cicipi rasanya.
Yang Sheng : Terima kasih, buah-buahan ini mirip buah anggur di dunia, warnanya merah kehijau-hijauan rasanya enak, manis dan segar.
Du Shi Wang : Ya, ini anggur hitam, tumbuhnya di gunung "Kun Lun", karena mendapat hawa langit dan bumi maka warnanya seperti ini. Rasanya enak walaupun warnanya agak hitam, silakan makan.
Chi Kung Huo Fo : Sambil makan kita berbincang-bincang. Yang Sheng, apabila kamu mempunyai pertanyaan silakan minta pendapat dari Yen Wang.
Yang Sheng : Baiklah, saya ingin tahu tentang kehidupan Yen Wang di alam baka ini.
Du Shi Wang : Disini, saya merasa beban tugas saya agak berat. Setiap hari saya melihat para roh dosa yang telah menjalani hukuman dari Pengadilan Tingkat pertama sampai ke Pengadilan Tingkat Kedelapan. Hati saya merasa tidak tega, tetapi para roh dosa yang diserahkan kemari harus diadili dengan tegas. Saya harap para umat manusia dapat dengan cepat insaf dan berbuat kebaikan agar tugas kami dapat segera selesai. Kehidupan dari para Penguasa Alam Baka ada saat yang sibuk dan ada saat untuk berlibur, sama seperti para hakim di alam manusia. Kami tidak mencari kesenangan pribadi, tetapi dengan hati yang tulus kami turut membimbing umat manusia.
Yang Sheng : Oh, begitu. Yen Wang menguasai neraka apa saja ?
Du Shi Wang : Saya menguasai neraka besar Avici atau " A Phi Ta Ti Ih "dan juga 16 neraka kecil untuk menghukum para roh dosa.
Yang Sheng : Ada orang mengatakan bahwa umat manusia yang berdosa berat, maka setelah meninggal dunia akan masuk ke neraka 18 lapisan, apa artinya ?
Du Shi Wang : Neraka 18 lapisan itu adalah neraka Avici, karena Neraka Avici terdapat 18 lapisan yang tembus sampai ke sumbu bumi, di dalamnya sangat gelap sampai tidak kelihatan jari tangan, di dasarnya penuh dengan cairan bumi dan warnanya seperti kopi. Para roh dosa yang berada di dalamnya seperti minum kopi, apakah kamu juga mau meminumnya ?
Yang Sheng : Tidak mau, saya hanya mau minum teh. Saya tidak suka kopi, saya takut tidak bisa tidur.
Du Shi Wang : Kamu cukup cerdik, coba cicipi buah Dewa ini.
Yang Sheng : Buah ini bentuknya seperti Pagoda Sembilan Tingkat yang terdapat di dunia. Sangat harum, rasanya manis dan segar, lebih enak kalau dibandingkan dengan buah yang terdapat di dunia, buah apa ini ?
Du Shi Wang : Buah ini disebut buah "Pagoda Sembilan Tingkat", hanya tumbuh di wilayah Pengadilan Alam Baka Tingkat Kesembilan. Buah ini banyak manfaatnya terutama sangat baik untuk kesehatan badan, makanlah yang banyak !.
Chi Kung Huo Fo : Ha..ha...ha, seperti ada pepatah mengataakan : " Naiklah ke pagoda sembilan tingkat, tetapi jangan turun ke neraka Avici yang delapan belas lapisan."
Du Shi Wang : Kalian berdua tidak usah sungkan dengan jamuan ini, makanlah sampai kenyang. Tetapi karena badan Yang Sheng masih dipenuhi debu kotoran dunaiwi, bagaimana kalau saya ajak kalian ke kolam air terjun sembilan pancuran untuk mandi.
Yang Sheng : Saya agak takut, mohon guru pergi bersamaku.
Chi Kung Huo Fo : Baiklah.
Du Shi Wang : Anda berdua silakan mengikuti saya.
Yang Sheng : Saya mengucapkan terima kasih kepada Yen Wang dan para pejabat atas jamuan ini. Guru, jalan ini sungguh bersih dan rata, jarang kelihatan adanya jalan seperti ini di alam neraka yang lain.
Chi Kung Huo Fo : Jalan ini dibuat khusus untuk dilewati oleh para pertapa atau orang yang telah berhasil melatih diri. Setiap Dewa yang akan memangku jabatan di dunia harus datang kemari untuk mencuci badannya terlebih dahulu. Kemudian baru menuju ke dunia untuk menerima persembahan dupa dan minyak dari para umat manusia. Hari ini kamu sungguh beruntung bisa merasakannya juga, coba kamu lihat di depan kita ada tiga orang Dewa. Mereka sedang menuju kemari, mereka baru saja habis mandi dan sekarang mereka akan menerima Titah dari Penguasa Langit untuk bertugas di alam manusia atau dunia untuk menjabat sebagai Dewa.
Yang Sheng : Kelihatannya mereka sangat gembira, wajah mereka memancarkan sinar keemasan.
Du Shi Wang : Ayo, kita jalan.
Yang Sheng : Di depan ada sebuah gunung yang sangat tinggi. Diatas gunung itu tumbuh pohon-pohon yang subur dan terdapat aliran air yang mengalir dari atas ke bawah, bagaikan tiang air. Cuaca yang panas seperti ini kalau bisa mandi di kolam air terjun sungguh nyaman rasanya.
Du Shi Wang : Kita sudah tiba di "Kolam Air Terjun Sembilan Pancuran ".
Yang Sheng : Benar, di tebing gunung ada tulisan " Air Terjun Sembilan Pancuran " dan memang benar ada sembilan air terjun.
Du Shi Wang : Yang Sheng, bersiap-siaplah untuk mandi, perintahkan para jenderal untuk berdiri di pinggir.
Pejabat : Siap.
Du Shi Wang : Yang Sheng, kamu turunlah ke kolam air terjun itu.
Yang Sheng : Aliran dari airnya sangat deras, saya tidak berani pergi sendirian. Bolehkah saya memohon guru untuk menemani saya ?
Chi Kung Huo Fo : Baiklah, badan saya ini sudah 3 tahun tidak dibersihkan, saya mau mempergunakan kesempatan ini untuk mandi supaya bersih. Ayo jalan.
Yang Sheng : Airnya sangat dingin, oh mata saya pun menjadi tertutup karena kedinginan.
Chi Kung Huo Fo : Cepat buka kedua matamu, bersihkan debu yang ada di matamu.
Yang Sheng : Baik, guru. Sungguh segar tapi pakaianku sudah basah semua, bagaimana ya ?
Chi Kung Huo Fo : Tidak apa-apa, nanti saya keringkan dengan kipas. Cepat bersihkan telapak, kakimu karena disitulah tempat yang paling kotor.
Yang Sheng : Guru pandai berhumor.
Chi Kung Huo Fo : Tempat yang tidak kelihatan justru adalah tempat yang paling kotor. Di bawah kaki, di bawah ranjang, di bawah meja, kalau tidak dibersihkan semuanya akan menimbulkan penyakit dan kelak bagaimana kamu dapat berpergian dengan memakai awan surga apabila badanmu tidak bersih ?
Yang Sheng : Ya, masuk akal juga perkataan guru.
Chi Kung Huo Fo : Sembilan air terjun ini bersumber dari air yang mengalir keluar dari sembilan ekor naga, maka itu kotoran apapun akan menjadi bersih kalau sudah dicuci di kolam air terjun ini, tidak usah memakai sabun atau bubuk pembersih segala. Umat manusia di dunia harus menjaga kebersihan hati, jangan sampai setelah meninggal dunia harus dikirim ke alam baka untuk menjalani hukuman yang dahsyat. Mari cepat naik ke atas, kita sudah selesai mandi.
Yang Sheng : Guru, tolong gunakan kipasmu untuk mengeringkan pakaianku.
Chi Kung Huo Fo : Lihat kipas saya ini lebih hebat dari mesin pengering di alam manusia.
Yang Sheng : Wah menakjubkan, pakaian saya sudah kering dalam waktu seketika dan badan saya terasa sangat sejuk, terima kasih guru dan Yen Wang.
Du Shi Wang : Baik-baiklah bertugas di Vihara dan rajin-rajinlah membimbing para umat manusia untuk berbuat kebaikan, dorong mereka untuk turut menyebarkan Ajaran Kebenaran agar lebih berjasa lagi.
Yang Sheng : Baik Yen Wang, saya harap Yen Wang bersedia memberi petunjuk kepadaku.
Du Shi Wang : Seperti ada pepatah mengatakan : " Ketika awan hitam telah lenyap cahaya pun muncul, tidak perlu dibersihkan tetapi sudah bersih, demikian juga hati manusia apabila sudah bebas dari sifat keserakahan, kesombongan, emosi, nafsu birahi dan keterikatan terhadap wujud atau benda duniawi maka sifat Buddhanya akan muncul."
Chi Kung Huo Fo : Karena waktu kami sudah habis, kami minta permisi untuk pulang ke Vihara.
Du Shi Wang : Tidak apa-apa, perintahkan pejabat berbaris untuk mengantarkan tamu.
Yang Sheng : Saya mengucapkan banyak terima kasih atas jamuan dari Yen Wang dan atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami untuk mandi di kolam " Air Terjun Sembilan Pancuran ", pengalaman ini sungguh tidak terlupakan. Sekali lagi saya mengucapkan banyak terima kasih dan selamat tinggal.
Chi Kung Huo Fo : Kita telah tiba di Vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turun dari bunga teratai kemudian rohnya masuk kembali ke badannya ).
Bersambung ke : Perjalanan Ke 52, Mengunjungi Penjara Neraka Mencipratkan Minyak Panas Ke Badan.
Chi Kung Huo Fo : Pengadilan Alam Baka Tingkat Ke Delapan sudah kita jalani, kunjungan ke alam neraka kini sudah sampai ke Pengadilan Alam Baka Tingkat Ke Sembilan. Yang Sheng, bersiaplah untuk naik ke atas bunga teratai.
Hari ini kita akan mengunjungi Pengadilan Alam Baka Tingkat Ke Sembilan. Tugas menulis kitab ajaran kebaikan ini hampir selesai, sungguh gembira.
Chi Kung Huo Fo : Setelah melewati Pengadilan Alam Baka Tingkat Ke Sembilan, maka kita pun sudah tenang, tetapi jangan terlampau bergembira dulu karena perjalanan kita masih ada dan kita harua berhati-hati. Apabila kitab ajaran kebaikan ini sudah dicetak dan dibagikan kepada masyarakat umum, kamu akn mendpat Jasa dan Pahala yang luar biasa. Baik-baiklah menggunakan kesemaptan ini. Yang Sheng, cepat naik ke atas bunga teratai.
Yang Sheng : Siap, guru. Saya sudah duduk dengan baik. Silakan guru berangkat.
Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba, Yang Sheng turunlah.
Yang Sheng : Kita sudah berada di depan Pengadilan Alam Baka Tingkat Ke Sembilan. Di depan kita, saya melihat sekumpulan orang bagaikan satu delegasi datang menyambut kita.
Pengadilan Alam Baka Tingkat Ke Sembilan |
Yang Sheng : Musik ini kedengarannya seperti musik klasik.
Chi Kung Huo Fo : Ya, benar.
Yang Sheng : Saya pernah mendengar orang mengatakan, apabila terdengar suara musik surgawi maka pertanda ada orang suci akan masuk ke surga, apakah itu benar guru ?
Chi Kung Huo Fo : Benar, setiap manusia apabila sudah sempurna dalam melaith diri atau bertapa maka waktu mau pulang ke langit, di telinganya pasti terdengar musik yang dimainkan oleh para Dewa-Dewi dari alam surga. Tetapi kalau bukan orang yang benar-benar berjasa besar atau orang yang benar-benar mulia maka Penguasa langit tidak akan melakukan penyambutan seperti itu. Hal ini seperti di dunia juga, terdapat upacara pemberian jasa penghargaan yang diiringi musik. Sebaliknya apabila umat manusia sering berbuat kejahatan maka sebelum meninggal dunia yang terdengar oleh mereka adalah suara tangisan dari para setan atau suara rantai besi, ini pertanda mereka akan ditangkap oleh prajurit alam baka. Yang Sheng, mari kita maju ke depan, Penguasa Alam Baka dan para pejabat Pengadilan Tingkat ke Sembilan sedang menanti kita.
Yang Sheng : Hormat saya kepada " Du Shi Wang " dan para pejabat, saya adalah Yang Sheng hari ini mengikuti guru Buddha Chi Kung untuk datang kemari dengan maksud untuk meninjau ke penjara neraka. Saya berharap Yen Wang dan para pejabat dapat memberi banyak petunjuk kepada kami.
Du Shi Wang : Tidak usah sungkan, hari ini saya telah menyiapkan acara perjamuan untuk kalian, cepat ikut saya masuk ke dalam kantor pengadilan.
Yang Sheng : Terima kasih atas jamuan dari Du Shi Wang.
Chi Kung Huo Fo : Mari kita masuk.
Du Shi Wang : Silakan duduk, saya tahu tugas menulis kitab berkeliling ke alam neraka yang di mulai dari Pengadilan Alam Baka Tingkat Pertama sampai kemari sungguh melelahkan, karena itulah saya mengadakan perjamuan ini untuk kalian.
Chi Kung Huo Fo : Terima kasih atas perhatian dari "Du Shi wang".
Du Shi Wang : Kalian berdua tidak usah sungkan, makanlah buah dewa ini, coba cicipi rasanya.
Yang Sheng : Terima kasih, buah-buahan ini mirip buah anggur di dunia, warnanya merah kehijau-hijauan rasanya enak, manis dan segar.
Du Shi Wang : Ya, ini anggur hitam, tumbuhnya di gunung "Kun Lun", karena mendapat hawa langit dan bumi maka warnanya seperti ini. Rasanya enak walaupun warnanya agak hitam, silakan makan.
Chi Kung Huo Fo : Sambil makan kita berbincang-bincang. Yang Sheng, apabila kamu mempunyai pertanyaan silakan minta pendapat dari Yen Wang.
Yang Sheng : Baiklah, saya ingin tahu tentang kehidupan Yen Wang di alam baka ini.
Du Shi Wang : Disini, saya merasa beban tugas saya agak berat. Setiap hari saya melihat para roh dosa yang telah menjalani hukuman dari Pengadilan Tingkat pertama sampai ke Pengadilan Tingkat Kedelapan. Hati saya merasa tidak tega, tetapi para roh dosa yang diserahkan kemari harus diadili dengan tegas. Saya harap para umat manusia dapat dengan cepat insaf dan berbuat kebaikan agar tugas kami dapat segera selesai. Kehidupan dari para Penguasa Alam Baka ada saat yang sibuk dan ada saat untuk berlibur, sama seperti para hakim di alam manusia. Kami tidak mencari kesenangan pribadi, tetapi dengan hati yang tulus kami turut membimbing umat manusia.
Yang Sheng : Oh, begitu. Yen Wang menguasai neraka apa saja ?
Du Shi Wang : Saya menguasai neraka besar Avici atau " A Phi Ta Ti Ih "dan juga 16 neraka kecil untuk menghukum para roh dosa.
Yang Sheng : Ada orang mengatakan bahwa umat manusia yang berdosa berat, maka setelah meninggal dunia akan masuk ke neraka 18 lapisan, apa artinya ?
Du Shi Wang : Neraka 18 lapisan itu adalah neraka Avici, karena Neraka Avici terdapat 18 lapisan yang tembus sampai ke sumbu bumi, di dalamnya sangat gelap sampai tidak kelihatan jari tangan, di dasarnya penuh dengan cairan bumi dan warnanya seperti kopi. Para roh dosa yang berada di dalamnya seperti minum kopi, apakah kamu juga mau meminumnya ?
Yang Sheng : Tidak mau, saya hanya mau minum teh. Saya tidak suka kopi, saya takut tidak bisa tidur.
Du Shi Wang : Kamu cukup cerdik, coba cicipi buah Dewa ini.
Yang Sheng : Buah ini bentuknya seperti Pagoda Sembilan Tingkat yang terdapat di dunia. Sangat harum, rasanya manis dan segar, lebih enak kalau dibandingkan dengan buah yang terdapat di dunia, buah apa ini ?
Du Shi Wang : Buah ini disebut buah "Pagoda Sembilan Tingkat", hanya tumbuh di wilayah Pengadilan Alam Baka Tingkat Kesembilan. Buah ini banyak manfaatnya terutama sangat baik untuk kesehatan badan, makanlah yang banyak !.
Chi Kung Huo Fo : Ha..ha...ha, seperti ada pepatah mengataakan : " Naiklah ke pagoda sembilan tingkat, tetapi jangan turun ke neraka Avici yang delapan belas lapisan."
Du Shi Wang : Kalian berdua tidak usah sungkan dengan jamuan ini, makanlah sampai kenyang. Tetapi karena badan Yang Sheng masih dipenuhi debu kotoran dunaiwi, bagaimana kalau saya ajak kalian ke kolam air terjun sembilan pancuran untuk mandi.
Yang Sheng : Saya agak takut, mohon guru pergi bersamaku.
Chi Kung Huo Fo : Baiklah.
Du Shi Wang : Anda berdua silakan mengikuti saya.
Yang Sheng : Saya mengucapkan terima kasih kepada Yen Wang dan para pejabat atas jamuan ini. Guru, jalan ini sungguh bersih dan rata, jarang kelihatan adanya jalan seperti ini di alam neraka yang lain.
Chi Kung Huo Fo : Jalan ini dibuat khusus untuk dilewati oleh para pertapa atau orang yang telah berhasil melatih diri. Setiap Dewa yang akan memangku jabatan di dunia harus datang kemari untuk mencuci badannya terlebih dahulu. Kemudian baru menuju ke dunia untuk menerima persembahan dupa dan minyak dari para umat manusia. Hari ini kamu sungguh beruntung bisa merasakannya juga, coba kamu lihat di depan kita ada tiga orang Dewa. Mereka sedang menuju kemari, mereka baru saja habis mandi dan sekarang mereka akan menerima Titah dari Penguasa Langit untuk bertugas di alam manusia atau dunia untuk menjabat sebagai Dewa.
Yang Sheng : Kelihatannya mereka sangat gembira, wajah mereka memancarkan sinar keemasan.
Du Shi Wang : Ayo, kita jalan.
Yang Sheng : Di depan ada sebuah gunung yang sangat tinggi. Diatas gunung itu tumbuh pohon-pohon yang subur dan terdapat aliran air yang mengalir dari atas ke bawah, bagaikan tiang air. Cuaca yang panas seperti ini kalau bisa mandi di kolam air terjun sungguh nyaman rasanya.
Du Shi Wang : Kita sudah tiba di "Kolam Air Terjun Sembilan Pancuran ".
Yang Sheng : Benar, di tebing gunung ada tulisan " Air Terjun Sembilan Pancuran " dan memang benar ada sembilan air terjun.
Du Shi Wang : Yang Sheng, bersiap-siaplah untuk mandi, perintahkan para jenderal untuk berdiri di pinggir.
Pejabat : Siap.
Du Shi Wang : Yang Sheng, kamu turunlah ke kolam air terjun itu.
Yang Sheng : Aliran dari airnya sangat deras, saya tidak berani pergi sendirian. Bolehkah saya memohon guru untuk menemani saya ?
Chi Kung Huo Fo : Baiklah, badan saya ini sudah 3 tahun tidak dibersihkan, saya mau mempergunakan kesempatan ini untuk mandi supaya bersih. Ayo jalan.
Yang Sheng : Airnya sangat dingin, oh mata saya pun menjadi tertutup karena kedinginan.
Chi Kung Huo Fo : Cepat buka kedua matamu, bersihkan debu yang ada di matamu.
Yang Sheng : Baik, guru. Sungguh segar tapi pakaianku sudah basah semua, bagaimana ya ?
Chi Kung Huo Fo : Tidak apa-apa, nanti saya keringkan dengan kipas. Cepat bersihkan telapak, kakimu karena disitulah tempat yang paling kotor.
Yang Sheng : Guru pandai berhumor.
Chi Kung Huo Fo : Tempat yang tidak kelihatan justru adalah tempat yang paling kotor. Di bawah kaki, di bawah ranjang, di bawah meja, kalau tidak dibersihkan semuanya akan menimbulkan penyakit dan kelak bagaimana kamu dapat berpergian dengan memakai awan surga apabila badanmu tidak bersih ?
Yang Sheng : Ya, masuk akal juga perkataan guru.
Chi Kung Huo Fo : Sembilan air terjun ini bersumber dari air yang mengalir keluar dari sembilan ekor naga, maka itu kotoran apapun akan menjadi bersih kalau sudah dicuci di kolam air terjun ini, tidak usah memakai sabun atau bubuk pembersih segala. Umat manusia di dunia harus menjaga kebersihan hati, jangan sampai setelah meninggal dunia harus dikirim ke alam baka untuk menjalani hukuman yang dahsyat. Mari cepat naik ke atas, kita sudah selesai mandi.
Yang Sheng : Guru, tolong gunakan kipasmu untuk mengeringkan pakaianku.
Chi Kung Huo Fo : Lihat kipas saya ini lebih hebat dari mesin pengering di alam manusia.
Yang Sheng : Wah menakjubkan, pakaian saya sudah kering dalam waktu seketika dan badan saya terasa sangat sejuk, terima kasih guru dan Yen Wang.
Du Shi Wang : Baik-baiklah bertugas di Vihara dan rajin-rajinlah membimbing para umat manusia untuk berbuat kebaikan, dorong mereka untuk turut menyebarkan Ajaran Kebenaran agar lebih berjasa lagi.
Yang Sheng : Baik Yen Wang, saya harap Yen Wang bersedia memberi petunjuk kepadaku.
Du Shi Wang : Seperti ada pepatah mengatakan : " Ketika awan hitam telah lenyap cahaya pun muncul, tidak perlu dibersihkan tetapi sudah bersih, demikian juga hati manusia apabila sudah bebas dari sifat keserakahan, kesombongan, emosi, nafsu birahi dan keterikatan terhadap wujud atau benda duniawi maka sifat Buddhanya akan muncul."
Chi Kung Huo Fo : Karena waktu kami sudah habis, kami minta permisi untuk pulang ke Vihara.
Du Shi Wang : Tidak apa-apa, perintahkan pejabat berbaris untuk mengantarkan tamu.
Yang Sheng : Saya mengucapkan banyak terima kasih atas jamuan dari Yen Wang dan atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami untuk mandi di kolam " Air Terjun Sembilan Pancuran ", pengalaman ini sungguh tidak terlupakan. Sekali lagi saya mengucapkan banyak terima kasih dan selamat tinggal.
Chi Kung Huo Fo : Kita telah tiba di Vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turun dari bunga teratai kemudian rohnya masuk kembali ke badannya ).
Bersambung ke : Perjalanan Ke 52, Mengunjungi Penjara Neraka Mencipratkan Minyak Panas Ke Badan.
Tidak ada komentar:
Write komentar