Perjalanan Ke 53, Mengunjungi Penjara Neraka Ular Beracun Merah Dan Ungu Menembus Panca Indera. Tanggal 25 Mei 1978 ( " Shi Gwee - Cap Kaw " ).
Chi Kung Huo Fo : Alam surga hanya menampung orang-orang yang telah sempurna dalam mempraktekkan Dharma atau orang-orang yang berbudi luhur serta mempunyai Jasa atau Pahala yang besar dari hasil perbuatan kebajikan atau kebaikan. Sebaliknya alam neraka hanya menerima orang-orang yang melakukan perbuatan jahat sewaktu masih hidup di dunia untuk diberi hukuman. Kedua tempat ini sangat berbeda keadaannya, maka orang yang diterima atau disambut juga berbeda.
Contohnya kasino tempat perjudian hanya menyambut tamu yang hobinya berjudi, jika tujuannya bukan mau berjudi pasti tidak diizinkan masuk. Apakah umat manusia akan dibawa ke dunia bawah atau ke surga, semuanya adalah tergantung dari perbuatan yang dilakukan mereka semasa hidup di bumi. Hari ini kami sudah siap untuk berkeliling ke alam neraka lagi. Yang Sheng, naiklah ke atas bunga teratai.
Yang Sheng : Baik guru. Saya sudah duduk dengan baik. Guru, silakan berangkat.
Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba. Yang Sheng, turunlah.
Yang Sheng : Hari ini kita akan meninjau ke neraka yang mana ?
Chi Kung Huo Fo : Kamu lihat, pejabat bersama barisannya telah siap menyambut kita. Mereka adalah pejabat dari penjara Neraka Ular Beracun Merah Dan Ungu Menembus Panca Indera. Cepat berikan salam kepada mereka.
Yang Sheng : Hormat saya kepada pejabat dan para jenderal.
Pejabat : Tidak usah sungkan, kami telah menerima perintah untuk menyambut kalian, mari masuk ke dalam penjara neraka untuk meninjaunya.
Yang Sheng : Terima kasih, wah di dalam penjara neraka ini terdapat sebegitu banyak ular yang besar-besar, beraneka ragam warnanya. Ada yang berwarna merah dan ada yang berwarna ungu. Saya memperhatikan ada ular yang masuk melalui panca indera dari para roh dosa kemudian keluar dari anusnya dan ada yang seluruh panca inderanya telah dimasuki oleh ular-ular beracun itu sehingga darah pun mneyembur keluar dari seluruh panca indera mereka. Semua wajah dari para roh dosa sudah pucat sekali dan mereka semua menjerit-jerit ketakutan dan kesakitan. Banyak roh dosa yang jatuh pingsan, saya juga ikut gemetar setelah melihatnya. Pejabat, mereka telah berbuat dosa apa sehingga harus menerima hukuman semacam ini ?
Pejabat : Neraka ini namanya " Neraka Ular Beracun Merah dan Ungu Menembus Panca Indera." Ular-ular disini ada 2 macam, ada yang berwarna merah keungu-unguan dan ada yang berwarna ungu kehitam-hitaman. Tugas dari ular ini adalah menembus panca indera dari para roh dosa dan ini ada sebabnya. Para umat manusia apabila sewaktu masih hidup di dunia melakukan kejahatan dengan cara mencari celah hukum untuk mendapat keuntungan atau serakah terhadap harta benda sehingga mencelakakan orang lain atau hati mereka beracun bagikan ular beracun yaitu suka mengadu domba, istilah membunuh orang tanpa mengedipkan mata atau dengan sengaja menimbulkan pertengkaran atau memfitnah.
Termasuk juga para pemborong bangunan rumah sewaktu membangun rumah, kantor-kantor maupun proyek-proyek bangunan besar dengan sengaja mengurangi bahan bangunannya yang mana bisa menimbulkan bahaya di kemudian hari. Kelakuan jahat seperti ini bagikan ular yang menembus lobang maka setelah meninggal dunia mereka selain dihukum di penjara neraka Pengadilan Alam Baka tingkat yang lain, mereka juga harus diserahkan kemari untuk dihukum oleh ular beracun yang berwarna merah dan ungu.
Yang Sheng : Sungguh menyeramkan keadaan hukuman dari ular menembus panca indera manusia. Apakah masih ada perbuatan dosa yang lain sehingga para roh dosa harus dihukum disini ?
Chi Kung Huo Fo : Orang yang suka mencari kesalahan orang lain atau orang yang suka mempermasalahkan hal yang kecil yang dapat membuat orang-orang kehilangan kesempatan yang baik, semuanya harus dihukum disini. Cobalah berpikir, dalam seumur hidup umat manusia di dunia, bisa mendapat berapa banyak peluang ? Semua ada batasnya, mengapa tidak mau berusaha yang benar, bekerja yang benar. Lihatlah para roh dosa ini, begitulah akibatnya sungguh tidak berarti. Maka itu saya berharap para umat manusia setelah membaca kitab ajaran kebaikan yang berjudul " Berkeliling ke Alam Neraka " ini segera memperbaiki sifat yang buruk dan jangan hanya tahu memasukkan tangan ke dalam lubang untuk mencari ikan, kadang-kadang di dalam itu ada ular yang besar. Kalau sudah begitu keadaannya ini namanya mencari kematian sendiri. Hari ini kita cukup sampai disini saja. Yang Sheng, bersiaplah untuk pulang.
Yang Sheng : Saya mengucapkan banyak terima kasih atas petunjuk yang diberikan oleh pejabat, kami minta permisi pulang.
Pejabat : Perintahkan para jenderal berbaris untuk mengantarkan tamu.
Chi Kung Huo Fo : Orang yang memiliki pandangan benar, kebajikan, kewelas-asihan, berperilaku terkendali dan terlatih, bijaksana dan bebas dari kekotoran bathin sesungguhnya patut disebut Yang Mulia. Seseorang yang dapat mengalahkan semua kejahatan termasuk kesalahan yang kecil maupun yang besar, maka ia patut disebut seorang Pertapa karena ia telah mengatasi semua kejahatan. Seseorang yang telah memahami kebaikan dan kejahatan, yang menjalankan kehidupan suci yang hidup di dunia ini dengan penuh pengertian maka sesungguhnya ia patut disebut Bhiksu. Seseorang yang dapat memilih apa yang baik dan yang buruk, maka ia dapat disebut Orang Suci.
Umat manusia janganlah merasa puas sebelum mencapai penghancuran terhadap Kotoran-Kotoran Bathin, yaitu penghancuran terhadap sifat keserakahan, kebencian ( emosi ), keangkuhan, nafsu birahi dan kebodohan. Yang Sheng, saya harap kamu dapat selalu mengingat hal ini. Memang sulit untuk dapat terlahir sebagai manusia dan lebih sulit lagi untuk menjalani kehidupannya. Sebenarnya ajaran dari para Buddha adalah cukup sederhana yaitu : Janganlah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik dan sucikan hati dan pikiran. Jangan menyakiti sesama manusia atau para makhluk hidup dengan perkataan maupun perbuatan. Makanlah dengan sederhana. Hiduplah dengan ketenangan bathin dan carilah kesadaran yang tinggi. Kita telah sampai di Vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemudian rohnya masuk kembali ke badannya ).
Bersambung Ke : Perjalanan Ke 54, Mengunjungi Penjara Neraka Besar Avici " A Phi Ta Ti Ih ".
Chi Kung Huo Fo : Alam surga hanya menampung orang-orang yang telah sempurna dalam mempraktekkan Dharma atau orang-orang yang berbudi luhur serta mempunyai Jasa atau Pahala yang besar dari hasil perbuatan kebajikan atau kebaikan. Sebaliknya alam neraka hanya menerima orang-orang yang melakukan perbuatan jahat sewaktu masih hidup di dunia untuk diberi hukuman. Kedua tempat ini sangat berbeda keadaannya, maka orang yang diterima atau disambut juga berbeda.
Contohnya kasino tempat perjudian hanya menyambut tamu yang hobinya berjudi, jika tujuannya bukan mau berjudi pasti tidak diizinkan masuk. Apakah umat manusia akan dibawa ke dunia bawah atau ke surga, semuanya adalah tergantung dari perbuatan yang dilakukan mereka semasa hidup di bumi. Hari ini kami sudah siap untuk berkeliling ke alam neraka lagi. Yang Sheng, naiklah ke atas bunga teratai.
Yang Sheng : Baik guru. Saya sudah duduk dengan baik. Guru, silakan berangkat.
Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba. Yang Sheng, turunlah.
Yang Sheng : Hari ini kita akan meninjau ke neraka yang mana ?
Chi Kung Huo Fo : Kamu lihat, pejabat bersama barisannya telah siap menyambut kita. Mereka adalah pejabat dari penjara Neraka Ular Beracun Merah Dan Ungu Menembus Panca Indera. Cepat berikan salam kepada mereka.
Yang Sheng : Hormat saya kepada pejabat dan para jenderal.
Pejabat : Tidak usah sungkan, kami telah menerima perintah untuk menyambut kalian, mari masuk ke dalam penjara neraka untuk meninjaunya.
Neraka Ular Beracun Merah Dan Ungu Menembus Panca Indera |
Pejabat : Neraka ini namanya " Neraka Ular Beracun Merah dan Ungu Menembus Panca Indera." Ular-ular disini ada 2 macam, ada yang berwarna merah keungu-unguan dan ada yang berwarna ungu kehitam-hitaman. Tugas dari ular ini adalah menembus panca indera dari para roh dosa dan ini ada sebabnya. Para umat manusia apabila sewaktu masih hidup di dunia melakukan kejahatan dengan cara mencari celah hukum untuk mendapat keuntungan atau serakah terhadap harta benda sehingga mencelakakan orang lain atau hati mereka beracun bagikan ular beracun yaitu suka mengadu domba, istilah membunuh orang tanpa mengedipkan mata atau dengan sengaja menimbulkan pertengkaran atau memfitnah.
Termasuk juga para pemborong bangunan rumah sewaktu membangun rumah, kantor-kantor maupun proyek-proyek bangunan besar dengan sengaja mengurangi bahan bangunannya yang mana bisa menimbulkan bahaya di kemudian hari. Kelakuan jahat seperti ini bagikan ular yang menembus lobang maka setelah meninggal dunia mereka selain dihukum di penjara neraka Pengadilan Alam Baka tingkat yang lain, mereka juga harus diserahkan kemari untuk dihukum oleh ular beracun yang berwarna merah dan ungu.
Yang Sheng : Sungguh menyeramkan keadaan hukuman dari ular menembus panca indera manusia. Apakah masih ada perbuatan dosa yang lain sehingga para roh dosa harus dihukum disini ?
Chi Kung Huo Fo : Orang yang suka mencari kesalahan orang lain atau orang yang suka mempermasalahkan hal yang kecil yang dapat membuat orang-orang kehilangan kesempatan yang baik, semuanya harus dihukum disini. Cobalah berpikir, dalam seumur hidup umat manusia di dunia, bisa mendapat berapa banyak peluang ? Semua ada batasnya, mengapa tidak mau berusaha yang benar, bekerja yang benar. Lihatlah para roh dosa ini, begitulah akibatnya sungguh tidak berarti. Maka itu saya berharap para umat manusia setelah membaca kitab ajaran kebaikan yang berjudul " Berkeliling ke Alam Neraka " ini segera memperbaiki sifat yang buruk dan jangan hanya tahu memasukkan tangan ke dalam lubang untuk mencari ikan, kadang-kadang di dalam itu ada ular yang besar. Kalau sudah begitu keadaannya ini namanya mencari kematian sendiri. Hari ini kita cukup sampai disini saja. Yang Sheng, bersiaplah untuk pulang.
Yang Sheng : Saya mengucapkan banyak terima kasih atas petunjuk yang diberikan oleh pejabat, kami minta permisi pulang.
Pejabat : Perintahkan para jenderal berbaris untuk mengantarkan tamu.
Chi Kung Huo Fo : Orang yang memiliki pandangan benar, kebajikan, kewelas-asihan, berperilaku terkendali dan terlatih, bijaksana dan bebas dari kekotoran bathin sesungguhnya patut disebut Yang Mulia. Seseorang yang dapat mengalahkan semua kejahatan termasuk kesalahan yang kecil maupun yang besar, maka ia patut disebut seorang Pertapa karena ia telah mengatasi semua kejahatan. Seseorang yang telah memahami kebaikan dan kejahatan, yang menjalankan kehidupan suci yang hidup di dunia ini dengan penuh pengertian maka sesungguhnya ia patut disebut Bhiksu. Seseorang yang dapat memilih apa yang baik dan yang buruk, maka ia dapat disebut Orang Suci.
Umat manusia janganlah merasa puas sebelum mencapai penghancuran terhadap Kotoran-Kotoran Bathin, yaitu penghancuran terhadap sifat keserakahan, kebencian ( emosi ), keangkuhan, nafsu birahi dan kebodohan. Yang Sheng, saya harap kamu dapat selalu mengingat hal ini. Memang sulit untuk dapat terlahir sebagai manusia dan lebih sulit lagi untuk menjalani kehidupannya. Sebenarnya ajaran dari para Buddha adalah cukup sederhana yaitu : Janganlah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik dan sucikan hati dan pikiran. Jangan menyakiti sesama manusia atau para makhluk hidup dengan perkataan maupun perbuatan. Makanlah dengan sederhana. Hiduplah dengan ketenangan bathin dan carilah kesadaran yang tinggi. Kita telah sampai di Vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemudian rohnya masuk kembali ke badannya ).
Bersambung Ke : Perjalanan Ke 54, Mengunjungi Penjara Neraka Besar Avici " A Phi Ta Ti Ih ".
Tidak ada komentar:
Write komentar