|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 15 Juni 2012

Asal Usul Pena Kuas

 

Sima Qian menulis dalam Catatan Sejarah Agung China bahwa "Meng Tian ( 蒙恬 ) menggunakan bulu kelinci gunung untuk membuat kuas." 

Meng Tian ( 蒙恬 ) (?-210 BC) adalah seorang jendral tingkat tinggi selama Dinasti Qin yang dikenal dalam operasi militer melawan kaum minoritas barat laut dan pembangunan Tembok Besar China. 

Kemudian generasi berikutnya mewarisi sebutan "Meng Tian Pencipta Kuas." Namun, di masa Meng Tian, negara lain juga memiliki kuas, tetapi tak satupun yang disebut Bi (kuas). Hanya kuas yang dibuat oleh jendral Dinasti Qin, Meng Tian yang disebut Bi. Kuas yang dipakai di negara lain, seperti Chu, Wu dan Yan semua punya nama berbeda. Tidak sampai Qin Shi Huang menjadi kaisar China yang bersatu, cara pembuatan dan penamaan kuas melebur menjadi satu.

Namun pada waktu itu, kemampuan membuat pena kuas masih harus disempurnakan dan disamping itu belum populer. Oleh karena itu rakyat jelata tidak menggunakan kuas. Kisah itu ditulis dalam Biografi Dewa yang ditulis oleh Liu Xiang. 

Sejarah mengatakan bahwa selama Kekaisaran Huan dari Han (132 M - 168 M), ada seorang pembuat kuas bernama Li Zhongfu. Pada suatu hari ia mengambil kuas yang ia buat dan dibawa ke pasar Liaodong untuk dijual. Ia memberikan sebuah kuas kepada setiap orang, tanpa memandang orang tersebut punya uang atau tidak. Jadi semua kuas habis dalam waktu singkat. Pada hari kedua ia membawa lagi sepuluh kuas ke pasar. Karena kemampuannya membuat kuas sangat tinggi, kuasnya dengan cepat diakui oleh masyarakat.

Lantas, orang seperti apakah ia? Menurut Biografi Dewa, Li Zhongfu berkultivasi Tao dengan menjadi pengikut pendeta Tao, Wang Jun. Dengan cepat ia menguasai banyak teknik-teknik Tao, diantaranya kemampuan menghilang di siang hari. Bahkan, ketika berumur 100 tahun lebih, ia tiba-tiba menjadi sangat muda.

Ketika pertama kali mempelajari teknik menghilang, ia hanya mampu menghilang selama lebih kurang 100 hari. Kemudian ia bisa menghilang dalam waktu yang lebih lama. Ketika ia bicara pada seseorang, orang lain hanya bisa mendengar suaranya saja, tidak dapat melihat orangnya. Suatu hari, ada seseorang yang pekerjaannya menangkap burung menebar jala penangkap burung di suatu tempat yang berjarak 250 kilometer (156 mil) dari rumah Li Zongfu. 

Ada seekor burung yang tertangkap, tapi burung ini berubah menjadi Li Zhongfu. Mereka saling mengucapkan selamat tinggal setelah berbincang-bincang. Lalu Li Zhongfu berjalan pulang. Bagi manusia biasa berjalan sejauh 250 kilometer akan menghabiskan waktu beberapa hari, sedangkan Li Zhongfu tiba di rumah pada hari yang sama. Ia hidup di dunia manusia lebih dari 300 tahun sebelum memasuki Gunung Yue Barat dan sejak saat itu ia tidak pernah kembali. 

Sebenarnya orang zaman dahulu membuat kuas sangat lurus. Mungkin, mereka mengharapkan generasi berikutnya akan menjadi orang yang lurus dan berani berbicara kebenaran. 

Tidak ada komentar:
Write komentar