|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 19 Juni 2012

Keindahan Gunung Huangshan

 

Ada sebuah legenda yang mengatakan Gunung Huangshan merupakan tempat Kaisar Kuning membumbung ke Surga. Sedangkan legenda lainnya menyebutkan bahwa Kaisar Kuning mengultivasi karakter moral dan mencapai pencerahan di gunung tersebut, sehingga orang menamakannya dengan Gunung Huangshan.



Ada sebuah pepatah Tiongkok yang mengatakan : “Tidak perlu melihat gunung-gunung lain setelah melihat Huangshan.” Ternyata ini bukan sekedar bualan penyair zaman dulu, Gunung Huangshan yang memiliki arti Gunung Kuning ini, memiliki keindahan eksotis yang begitu sempurna laksana negeri para Dewa, tak heran jika UNESCO memasukkannya sebagai Warisan Dunia dan menjadi tujuan obyek wisata utama Tiongkok.


Daerah pemandangan Gunung Huangshan yang terletak di Terletak diantara rangkaian pengunungan di selatan Provinsi Anhui, Tiongkok Timur,Gunung Huangshan pada masa Dinasti Qin dikenal dengan nama Yishan (Gunung Yi), namun nama tersebut diubah oleh Kekaisaran menjadi nama yang sekarang masih digunakan merupakan salah satu warisan alam dunia.

Pengubahan nama tersebut ditujukan untuk menghormati Huang Di (Kaisar Kuning), seorang Kaisar pertama Tiongkok yang dianggap sebagai nenek moyang dari bangsa Han. Huang Di adalah cakal bakal bangsa Tionghoa dalam legenda. Namun yang jelas, pengunaan nama ini pertama kali dipopulerkan oleh penyair Tiongkok ternama Li Bai.

Untuk hidup panjang usia, Huang Di menjadikan Rong Chengzi dan Fu Qiugong, dua orang pendeta agama Tao sebagai gurunya, mengikuti mereka berdua belajar membuat pil mukjizat hidup abadi.

Untuk berhasil membuat pil mukjizat hidup abadi, lokasinya harus dipilih di tengah gunung yang dikelilingi pemandangan indah. Oleh karena itu, mereka bertiga berangkat mencari lokasi pembuatan pil.

Akhirnya mereka menganggap Gunung Yishan sebagai lokasi pembuatan pil yang paling ideal karena banyaknya puncak da lembah yang diliputi lautan awan.

Konon, untuk berhasil mendapat pil mukjizat itu diperlukan pembuatan berulang sembilan kali. Melalui 480 tahun, mereka berhasil mendapat pihal mukjizat itu. Huang Di akhirnya menjadi dewa setelah menelan satu pil mukjizat itu dan sejak itulah Huang Di tidak khawatir akan menjadi tua. Karena Huang Di menjelma menjadi dewa, maka Gunung Yishan diganti nama menjadi Gunung Huangshan.

Tidak ada komentar:
Write komentar