Di dalam
kehidupan sehari-hari, kita semua mengenakan sangat banyak topeng yang
berbeda, karena kita harus menghadapi sangat banyak keadaan yang berbeda
pula.
Kadang kala kita mengetahui sangat jelas sekali bahwa kita sengaja melakukan hal itu, akan tetapi seringkali waktu kita sedang mengenakan topeng tanpa kita sadari.
Kadang kala kita mengetahui sangat jelas sekali bahwa kita sengaja melakukan hal itu, akan tetapi seringkali waktu kita sedang mengenakan topeng tanpa kita sadari.
Peran
yang kita mainkan di dalam kehidupan adalah "Berpura-pura, bukan diri
kita sendiri", dalam jangka waktu yang panjang.
Saya yang berpura-pura dengan saya yang sesungguhnya berbaur menjadi satu, penampakan yang demikian telah menjadi bagian yang tidak dapat kita pisahkan.
Kehidupan dengan tanpa mengenakan topeng sesungguhnya tidak mungkin, karena kita tidak bisa tidak memperhatikan atau mempertimbangkan pengertian dan perasaan dari orang lain, justru disebabkan oleh karena setiap orang berada pada lingkungan, pendidikan dan keluarga yang berbeda, maka dari itu diantara kita semua pasti ada perbedaan jarak, dan kita semua secara sengaja maupun tidak sengaja akan melakukan penyesuaian.
Saya yang berpura-pura dengan saya yang sesungguhnya berbaur menjadi satu, penampakan yang demikian telah menjadi bagian yang tidak dapat kita pisahkan.
Kehidupan dengan tanpa mengenakan topeng sesungguhnya tidak mungkin, karena kita tidak bisa tidak memperhatikan atau mempertimbangkan pengertian dan perasaan dari orang lain, justru disebabkan oleh karena setiap orang berada pada lingkungan, pendidikan dan keluarga yang berbeda, maka dari itu diantara kita semua pasti ada perbedaan jarak, dan kita semua secara sengaja maupun tidak sengaja akan melakukan penyesuaian.
Orang
yang kuat dan berani bukan tidak takut mati, orang yang kuat dan berani
juga adalah perpaduan antara keberanian dan kelemahan, tetapi begitu
mengenakan topeng sebagai orang yang kuat dan berani, yang ada hanyalah
maju pantang mundur yang tidak takut akan kematian, maka dari itu Jing
Ke setelah mabuk-mabukan dan menangis meraung-raung, dia membuang
segala ketakutannya, melangkah ke jalan yang tidak bisa kembali.
Ada orang yang berkata, Jing Ke sebelum pergi membunuh Kaisar Qin Shihuang, minum arak hingga mabuk, menangis meraung-raung selama tiga hari tiga malam, puas menangis, mengusap kering air mata, kemudian dengan teguh tanpa memalingkan kepala dia berangkat, akhirnya mati tergeletak di dalam istana.
Ada orang yang berkata, Jing Ke sebelum pergi membunuh Kaisar Qin Shihuang, minum arak hingga mabuk, menangis meraung-raung selama tiga hari tiga malam, puas menangis, mengusap kering air mata, kemudian dengan teguh tanpa memalingkan kepala dia berangkat, akhirnya mati tergeletak di dalam istana.
Menangis meraung-raung, adalah sisi lain dari Jing Ke sebagai pembunuh pada urutan nomor satu. Tepat di
hari kematian Jing Ke, segala kelemahan dan ketakutannya semuanya
hilang, yang terlihat oleh orang awam hanyalah keberanian Jing Ke yang
membuat orang terguncang.
Seperti
hubungan antara atasan dan bawahan di dalam pekerjaan. Di bawah
kewibawaan kekuasaan dari atasan, sebagai bawahan kecuali menurutkan
perintah atasan dalam pekerjaan, acapkali juga bisa membawa "pengertian
sebagai bawahan" ini ke dalam kehidupan sehari-hari.
Walaupun
bukan di saat bekerja, bila kita bertemu dengan atasan juga akan secara
otomatis mengenakan topeng, segera berubah menjadi berhati-hati, rendah
hati dan hormat seperti pada saat di kantor. Bisa mempunyai reaksi
semacam ini, tidak peduli dia mengambil muka (menjilat) atasannya atau
bukan, semua tindakannya ini dipertimbangankan dari kepentingan diri dia
sendiri, adalah suatu reaksi yang cerdik.
Ada
banyak perempuan yang mempunyai tubuh langsing, dia tidak memakan ini
dan itu, bukan karena dia tidak suka makan, bahkan ada yang sangat
menyukai makanan itu, hanya saja dia ingin mempertahankan kelangsingan
tubuh, memaksakan diri untuk tidak memakannya. Tindakan ini semuanya
disebabkan demi memancarkan keindahan diri, ingin dikagumi oleh orang
lain.
Seperti
ini, demi membuat sesuatu hal untuk terjadi, atau untuk menghindari
terjadinya sesuatu, orang-orang memakai kedok wajah yang rendah hati dan
hormat, memakai kedok wajah pembatas, memakai berbagai macam kedok
wajah.
Tidak
perlu gelisah, ini adalah sebuah proses yang pasti harus kita lewati di
saat kita dalam proses pertumbuhan serta proses menjadi matang.
Proses
ini membuat kita lebih bisa menyesuaikan diri dalam masyarakat ini,
membuat kita lebih bisa bergaul dengan orang lain dan saling mendapatkan
keuntungan (manfaat), berfaedah tidak ada kerugiannya.
Bukankah hidup adalah sandiwara ?
BalasHapusTopeng Hidup, artikel motivasi yang mantap, thanks for sharing, happy blogging
BalasHapus