|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 17 Juni 2012

Memikul Beban Kehidupan

 

Dalam kehidupan ini, Manusia selalu mengejar kebahagiaan, tetapi tidak seorangpun yang bisa terhindar dari lahir, tua, sakit dan mati, tidak seorangpun yang bisa terluput dari penderitaan didalam kehidupan ini

Setiap orang mempunyai banyak keterikatan, dan keterikatan inilah yang akan menjadi beban kita masing-masing. Ada sebagian orang yang dipikulnya adalah harta, ada sebagian orang lagi adalah nama, ada sebagian lagi adalah keberhasilan, ada sebagian pula adalah sifat suka berlagak, masih ada orang yang sekaligus memikul beberapa beban.

Tetapi mereka masih tidak mengeluh keberatan, padahal semakin berat beban ini maka langkah kakinya juga akan semakin lambat.

Manusia hanya beranggapan beban ini adalah barang yang sangat berharga bagi mereka, tidak dapat ditinggalkan dan tidak dapat dilepaskan, jika kehilangan sedikit merasa sangat sedih

Kehidupan merupakan suatu perjalanan yang tidak mempunyai peta gambaran, selamanya kita tidak akan tahu, perjalanan hidup kita di masa depan itu adalah perjalanan yang berliku-liku, ataukah sebuah perjalanan yang datar, ataukah bisa menjumpai aliran air yang sangat deras. Seperti kisah seorang nelayan ini.

Ada seorang nelayan yang tinggal di sebuah desa dalam kota kecil di atas pegunungan. Seumur hidupnya baru pertama kali ini dia meninggalkan rumahnya untuk pergi ke desa lain menangani suatu urusan. 

Berjalan dan terus berjalan, akhirnya dia menjumpai sebuah aliran sungai kecil yang menghalangi perjalanannya, nelayan ini  menjadi  sangat jengkel. Tanpa sengaja dia melihat ada sebuah pohon yang hampir tumbang. 

Nelayan tersebut mendadak mendapatkan inspirasi, dia mengeluarkan kapak kecil yang selalu dia bawa kemana pun dia pergi, dengan cekatan dia membuat sebuah sampan kayu kecil, dan berkat sampan kayu kecil itu dia berhasil menyeberangi sungai itu. 

Walaupun dia bisa mengatasi kesulitan yang berada di depan mata dengan sangat lancar sekali, namun setelah tiba di seberang sana petani tersebut malah menjadi risau lagi, di dalam hatinya muncul banyak sekali pertanyaan "bagaimana ini". 

Dia berpikir, "Andaikata saya kurang beruntung dan menjumpai sebuah sungai lagi, harus bagaimana? Andaikan di sekitar sana tidak terdapat pepohonan yang bisa dibuat menjadi sampan kayu kecil, saya harus bagaimana? Andaikan kapak kecil saya ini tidak hati-hati lalu hilang, lalu saya harus bagaimana?"

Setelah dipikir dengan berbagai pertimbangan, akhirnya nelayan tersebut memutuskan untuk membawa pergi sampan kayu kecil ini bersamanya.   

Sampan kayu kecil ini sangat berat sekali, nelayan tersebut hanya dapat berjalan untuk beberapa langkah saja nafasnya sudah  terengah-engah. Tetapi untuk mencegah segala kemungkinan yang bisa terjadi, nelayan tersebut tetap melanjutkan perjalanannya dengan langkah yang sangat berat, dan setiap berjalan sebentar saja dia sudah harus beristirahat. 

Selama perjalanan yang ditempuh oleh nelayan tersebut berjalan sangat lancar, tidak pernah menjumpai aliran sungai apapun juga, tetapi karena nelayan tersebut memanggul sampan kayu kecil itu, maka dia telah menghabiskan waktu beberapa kali lipat lamanya baru bisa sampai ke tempat tujuannya. 

Kita tidak bisa menentukan masa depan, tetapi bisa memilih untuk membuang "sampan kayu" yang berada di atas bahu kita, agar bisa maju ke depan dengan langkah yang cepat dan ringan!

Tidak ada komentar:
Write komentar