|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 19 Juni 2012

Menghadapi Hati Manusia Yang Telah Kehilangan Belas Kasih

 

Menghadapi orang jahat, di dalam hati kita harus penuh belas kasih dan kenyakinan yang teguh, dengan berbelas kasih dari sudut pandangnya memikirkan demi kebaikannya berkata, “Berbuat demikian akan merusak moral dan menghancurkan diri sendiri, tanpa memikirkan kehilangan nyawa serta harta, dengan tulus memikirkan demi kebaikan pihak lawan, maka semuanya akan berubah.

Percayalah, kekuatan dari kebaikan itu sangat agung. Aniu adalah seorang yang sangat terpelajar. Pada suatu hari, dia pergi  ke negara Zhao untuk bertemu dengan Raja Zhao. Ketika melewati padang pasir, dia bertemu dengan sekelompok perampok.

Perampok-perampok tersebut merampas kereta kuda serta barang berharga lainnya, tapi dia terus berjalan. Para perampok merasa heran melihat orang ini, setelah harta bendanya dirampas tetapi orang tersebut sama sekali tidak peduli bahkan wajahnya tidak memperlihatkan ekspresi sedih. Sehingga timbul rasa curiga dalam hati para perampok tersebut, mereka lalu mengejarnya dan bertanya kepadanya.

Aniu dengan hambar menjawab : “Seseorang yang berbudi luhur, tidak akan takut karena kehilangan harta lalu bertempur dengan orang tersebut.” Para perampok setelah mendengar jawabannya, dengan suara bulat mereka memujinya sebagai seorang terpelajar.

Mereka memandang kepada punggung Aniu yang pergi meninggalkan mereka, diantara mereka ada yang berkata, “Jika orang yang berbudi luhur seperti ini pergi menghadap raja Zhao, pasti akan diangkat menjadi orang kepercayaan raja. Jika dihadapan raja dia melapor perbuatan kita merampas hartanya, kita pasti akan menghadapi bencana besar. Oleh sebab itu, lebih bagus kita sekarang membunuhnya saja. “ Dengan segera para perampok ini mengejar Aniu lalu membunuhnya.

Ada seorang dari negara Yen mendengar insiden tersebut, berpesan kepada seluruh keluarganya, “Jika lain kali kalian bertemu dengan perampok, jangan seperti Aniu yang berbudi luhur yang mengalah kepada para perampok.”

Semua sanak keluarga serta kerabat harus selalu mengingat pelajaran ini. Tidak berapa lama kemudian, adik dari pria dari negara Yen akan pergi ke negara Thai untuk berdagang, ketika mereka sampai di padang pasir, mereka bertemu dengan kelompok perampok ini. Dia selalu teringat nasehat kakaknya, akhirnya dia tidak akan menyerahkan hartanya, bahkan berlutut di hadapan perampok memohon belas kasih para perampok tidak merampas harta bendanya serta mengembalikan harta yang telah mereka rampok.

Para perampok setelah mendengar permohonannya menjadi sangat marah, dengan bentakan berkata, “Kami tidak mencabut nyawamu engkau harus sudah bersyukur. Sekarang engkau masih mencoba menasehati serta meminta kembali hartamu serta harta orang lain yang telah kami rampok, bukankah kamu akan membuka kedok kami dan tempat persembunyian kami?”. Setelah berkata demikian salah seorang perampok mengangkat pedangnya dan memenggal kepala adik dari orang negara Yen ini, serta seluruh anggota rombangan mereka.

Menghadapi perampok yang bengis tersebut, tidak dapat berkata dengan budi luhur, bahkan tidak bisa mengemis dan memohon belas kasih. Hati manusia ketika telah kehilangan belas kasih, hal sekejam apapun akan dilakukan. ( hui )

Tidak ada komentar:
Write komentar