Untuk menjaga kemurnian jiwa dan pikiran, maka banyak membaca buku yang
baik, dipercaya dapat melenyapkan karma dan menambah substansi putih
pada diri kita. Orang tersebut juga akan berubah menjadi orang yang
berbudi luhur. Jika dipandang dari dimensi lain, maka orang tersebut
akan memancarkan cahaya yang luar biasa.
Otak manusia sama seperti
sebuah penampungan, bila ke dalamnya diisi dengan benda apa, maka ia
akan menjadi benda itu. Karena itu harus selektif dalam membaca buku
maupun menonton film.
Usahakan banyak membaca buku-buku yang baik dan
jangan membaca buku-buku yang tidak baik serta yang tidak bermanfaat.
Ada seorang guru swasta, dia menempuh perjalanan seorang diri di
tengah malam, tiba-tiba menjumpai teman yang telah meninggal. Karena
biasanya dia bernyali besar, maka diapun tidak takut. Dengan
kemauan sendiri dia bertanya kepada temannya yang sudah meninggal ini,
"Anda sekarang ini hendak kemana ?" Teman-nya menjawab, "Saya sekarang
menjadi petugas di alam baka, sekarang hendak pergi menangani urusan di
selatan desa, kebetulan kita berdua searah."
Guru
swasta ini lalu berjalan bersama temannya dan ketika melewati sebuah rumah
lama, petugas alam baka itu berkata, "Di dalam rumah ini tinggal seorang
terpelajar yang berbudi luhur dan berwibawa tinggi!"
Guru swasta itu lalu bertanya, "Bagaimana Anda bisa
mengetahui bahwa di dalam rumah ini tinggal seorang terpelajar yang
berbudi luhur dan berwibawa tinggi?"
Petugas alam
baka itu menjawab, "Orang yang masih hidup, pada pagi hari karena sibuk
dengan urusannya, maka inteligensinya tertutupi. Sampai pada malam hari
ketika dia tidur, dan tidak berpikiran apa pun, maka Yuanshennya (jiwa
primanya) akan nampak keluar."
"Jika dia biasa
membaca buku yang baik, seperti Lun Yu dari Kong Zi, Li Sao dari Qu
Yuan, Shi Ji dari Si Ma Qian dan lain-lain, maka setiap huruf yang
memancarkan cahaya, akan memancar keluar dari ratusan titik
akupunturnya, beraneka warna dan indah cemerlang."
"Yang
paling tinggi bisa berebut kilau dengan bulan dan bintang. Yang agak
kurang, cahayanya bisa mencapai beberapa puluhan meter, lebih rendah
lagi, cahayanya hanya bisa mencapai beberapa meter. Menurut urutan, yang
paling rendah, sinar cahayanya kecil bagaikan sinar dari kunang-kunang
atau lampu kecil, hanya menerangi ruangan. Pemandangan seperti ini,
tidak bisa terlihat oleh orang biasa, tetapi hantu dan dewa bisa
melihatnya.
Guru swasta ini bertanya lagi kepada
temannya, "Saya membaca buku sudah selama hampir lima puluh tahun,
ketika saya tidur nyenyak pancaran sinar saya seberapa tinggi?" Petugas
alam baka tersebut agak ragu untuk sejenak, lalu dia menjawab, "Saya
kemarin lewat di depan rumah Anda. Anda sedang tidur siang. Anda membaca
buku memang sangat banyak tetapi yang bermutu sangat sedikit."
"Kebanyakan
buku-buku yang Anda baca adalah jenis-jenis buku yang sesuai zaman,
yang hanya untuk mencari keuntungan pribadi serta buku-buku hobi yang
melemahkan tekad untuk maju. Setiap huruf-hurufnya berubah menjadi asap
hitam, menyelubungi rumah, seperti di dalam kabut awan yang tebal, sama
sekali tidak terlihat sinar cahayanya."
Setelah
mendengar kata-kata ini, guru swasta itu bukannya memeriksa diri dengan
penuh kerendahan hati, sebaliknya dia dengan murka mencela temannya itu.
Petugas alam baka itu tidak hendak bertengkar dengan dia, ia hanya
tertawa dan menghilang.
Jika
terlalu banyak membaca buku yang tidak baik, maka benda-benda tidak baik
juga akan banyak terisi ke dalam otak dan orang tersebut juga akan
berubah menjadi orang jahat.
Tidak ada komentar:
Write komentar